Sejarah Juru Supit Bogem, Tempat Sunat Para Pangeran Keraton Yogyakarta
Salah satu tempat sunat legendaris di Jogja yang sarat nilai sejarah
Salah satu tempat sunat legendaris di Jogja
Sejarah Juru Supit Bogem, Tempat Sunat Para Pangeran Keraton Yogyakarta
Juru Supit Bogem merupakan tempat sunat legendaris di Jogja. Berdiri sejak tahun 1939, tempat itu menjadi langganan para pangeran dari Keraton Yogyakarta melakukan khitan. Seiring waktu, tempat itu dibuka untuk melayani masyarakat umum.
-
Siapa yang dijuluki 'Pangeran Sumenep'? Hingga saat ini, Irwan tetap aktif di panggung-panggung musik dangdut di daerah asalnya. Dikenal sebagai 'Pangeran Sumenep' dan kini telah menikah, ia berkomitmen untuk senantiasa memanjakan para penggemarnya.
-
Apa itu sunat bengkong? Orang Betawi memiliki budaya sunat tradisional yang sudah bertahan sejak ratusan tahun silam. Tradisi bernama bengkong ini terbilang berbeda dari sunat kebanyakan, salah satunya karena memakai sebilah bambu.Bagi warga di Jakarta dan sekitarnya kelahiran di bawah 1990, masih merasakan masa kecil dengan metode sunat tersebut.
-
Mengapa Pangeran Supeno dimakamkan di Giri Kedaton? Sunan Giri lah yang menghendaki Raden Supeno dan keturunannya dimakamkan di area situs Giri Kedaton.
-
Siapa yang biasanya melakukan sunat bengkong? Sunat bengkong jadi salah satu warisan kesehatan dari leluhur Betawi di masa silam, yang kabarnya tidak meninggalkan rasa sakit.
-
Di mana tradisi sungkem dilakukan? Diperkirakan Berasal dari Solo Praktik tradisi sungkeman di Solo Dianggap Sebagai Praktik Terselubung Melawan Penjajah
-
Siapa saja yang mendapat gelar dari Keraton Surakarta? Berikut Merdeka telah merangkum deretan artis yang juga mendapat gelar spesial dari Keraton Surakarta. Penyanyi solo Rossa mendapatkan gelar spesial dari Keraton Surakarta, Kanjeng Mas Ayu Tumenggung Sri Rossa Swaraloka. Gelar ini didapat Rossa lantaran dirinya dinilai sangat ahli dibidang bernyanyi. Judika menyandang gelar sebagai KRH Kencananingrat dari Keraton Surakarta. Gelar kehormatan ini didapat Judika lantaran dirinya disebut tak meninggalkan budaya Indonesia selama menjadi penyanyi. Nadine Chandrawinata, mantan Puteri Indonesia 2005 juga mendapat gelar spesial dari Keraton Surakarta. Ia diketahui menyandang status sebagai Kanjeng Mas Ayu Tumenggun Diah Kusumaningrum. Kanjeng Mas Ayu Wartaningrum menjadi gelar spesial yang disandang oleh Najwa Shihab. Gelar ini didapat Najwa pada acara ulang tahun naik tahta ke-4 Paku Buwono XIII Sinuhun Tedjowulan, Sabtu, 3 Juli 2010. Selain Najwa Shihab, Soraya Haque juga menerima gelar kehormatan pada acara yang sama. Keduanya sama-sama mendapat gelar dari Keraton Surakarta pada 3 Juli 2010. Syahrini diketahui juga memiliki gelar spesial Keraton Solo, yaitu Kanjeng Mas Ayu. Pengageng Sasana Pustaka, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Puger jadi pemimpin upacara penobatannya kala itu.
Pada masa tempat khitan ini berdiri, tak banyak orang yang buka praktik sunat. Seiring perkembangan waktu, tenaga medis atau dokter yang membuka praktik sunat tambah banyak. Namun keberadaan Juru Supit Bogem tak redup. Tempat sunat itu tetap bisa eksis menyesuaikan perkembangan zaman.
Bangunan Juru Supit Bogem terlihat tua, namun tetap berdiri megah seakan menantang perubahan zaman. Ruang tunggunya luas bagi para keluarga yang mengantar anaknya untuk sunat. Di sana juga ada ruang tunggu bagi pasien yang datang larut malam.
"Motto Bong Supit Bogem ini tidak sakit dan cepat kering. Orang kalau supit nyarinya yang tidak sakit dan cepat sembuh, mas"
Bardo Djumeno, pemilik Juru Supit Bogem
Proses sunat di Bogem dikenal cepat, tidak sakit, dan cepat sembuh. Hal ini menjadi salah satu alasan banyak orang datang ke sana. Selain itu, kebanyakan pasien memilih sunat di Juru Supit Bogem karena faktor keturunan terdahulu yang juga sunat di tempat tersebut.
Ada Ritual Khusus
Sebelum masuk ke ruang sunat, anak-anak terlebih dahulu melakukan semacam ritual dengan berfoto dengan latar belakang interior Juru Supit Bogem. Ada juga keluarga yang mengajak untuk berfoto di sana. Selanjutnya, saat proses sunan berlangsung, pihak keluarga tidak boleh masuk ke dalam ruang sunat dan diwajibkan untuk menunggu di luar.
"Kalau libur sekolah kadang bisa 200 orang lebih, mas. Bahkan ada yang sampai menginap dulu karena tiba di sini malam hari"
Saat musim liburan tiba, Juru Supit Bogem akan dipenuhi oleh anak-anak yang ingin disunat. Jumlah pasiennya mencapai 150-200 orang. Padahal tempat sunat itu tidak pernah mempromosikan tempatnya atau membuat iklan di media massa.
Tak hanya dari Jogja dan sekitarnya, pasien yang ingin sunat juga datang dari luar kota. Bahkan ada juga yang dari luar negeri.