Mencicipi Kue Adrem, Makanan Unik Khas Bantul
Merdeka.com - Di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, ada kuliner camilan yang cukup unik. Namanya kue Adrem. Kuliner ini rasanya merupakan perpaduan antara renyah dan manis.
Baca Juga:11 Kuliner Enak dengan Nama yang Jorok dan Ngeres
Oleh masyarakat setempat, camilan ini dikenal dengan nama “tolpit” yang merupakan singkatan dari “kontol kejepit”. Secara sekilas, camilan ini bentuknya mirip dengan alat kelamin pria. Sedangkan nama “adrem” berasal dari kata “dream” yang artinya “mimpi”.
Kue ini populer di era 80-90-an. Namun seiring waktu kepopulerannya semakin tenggelam. Namun keberadaan kue ini masih dapat ditemui di desa-desa, salah satunya di Kecamatan Sanden, Bantul.
Lantas seperti apa kisah pembuat kue Adrem di sana? Berikut selengkapnya:
Mulai dari Nol
©briliofood.net
Satini, salah satu pembuat kuliner Adrem mengatakan, ia merintis usahanya sejak tahun 2015. Awal mulanya, ia hanya menjual aneka snack yang bisa dijadikan oleh-oleh wisatawan. Namun saat ada program desa unggulan, desanya diproyeksikan untuk membuat kue Adrem. Sejak itulah ia mulai merintis usahanya.
“Untuk Adrem sendiri awal mulanya memang program desa. Jadi kita mengikuti program desa yang awalnya bukan Adrem, tapi aneka snack. Terus ada program desa program dari desa, yang membuat dusun unggulan di sini. Di dusun ini jatuh pada Adrem. Sebenarnya saya dari nol merintis Adrem,” kata Satini dikutip dari Briliofood.net.
Punya Teknik Khusus
©briliofood.net
Di Desa Murtigading, Sanden, terdapat beberapa titik pembuatan Adrem. Meski demikian Satini mengaku Adrem buatannya memiliki cita rasa yang berbeda.
Ia mengaku tidak pernah mengubah cita rasa Adrem buatannya.Hanya saja ia memberikan inovasi baru dengan rasa yang lebih renyah. Proses pembuatannya juga memiliki teknik khusus.
“Mereka bilang Adrem buatan saya itu lain dari pada yang lain. Di sini saya sebagai narasumber yang pertama kali ketika adanya pencetus Adrem di dusun ini. Terus saya dari pertama sampai sekarang memang tidak mengubah-ubah. Kata konsumen, ciri khas saya adalah kering di luar tapi lumer di dalam,” ujar Satini.
Makanan yang Merakyat
©briliofood.net
Menurut Satini, Adrem merupakan makanan yang merakyat sehingga mudah diterima berbagai kalangan.
Dalam sehari, ia bisa memproduksi 40 kg dan dapat menghasilkan 2.400 Adrem dalam seharinya. Jika pesanannya banyak, ia mampu membuat lebih dari itu. Harga yang ditawarkan untuk satu buah Adrem adalah Rp800. Namun jika sudah dikemas hingga beberapa buah, maka harganya Rp5.000.
Bagi Satini, ia lebih menyukai makanan buatannya dengan nama Adrem, bukan Tolpit. Menurutnya, penamaan Tolpit sendiri berasal dari orang-orang zaman dulu dengan gaya bicaranya yang suka memelesetkan nama.
“Sebenarnya bentuknya mirip sama apem, sama cucur, tapi nggak dijepit. Tapi ya berkat nama Tolpit itu saya bersyukur malah Adrem dari Sanden ini bisa booming,” kata Satini.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belakangan Pecel Rawon bikin geger warganet. Makanan ini diklaim sebagai kuliner khas dua daerah berbeda.
Baca SelengkapnyaSalah satu makanan unik khas Binjai ini kini sedang populer di kalangan para pecinta kuliner Indonesia karena penyajiannya yang berbeda dari sop lainnya.
Baca SelengkapnyaMakanan tradisional yang unik dari Sulawesi Selatan ini konon sudah dikonsumsi bangsawan sejak zaman dulu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Papua adalah wilayah di Indonesia Timur yang terkenal dengan beragam makanan khasnya yang unik dan lezat.
Baca SelengkapnyaAda 140 lapak kuliner, mulai dari makanan ringan sampai makanan berat tersedia dengan harga yang terjangkau.
Baca SelengkapnyaKampung Islam Kepaon di Kota Denpasar memiliki kuliner khas bernama brongko yang hanya disajikan saat Ramadan. Kuliner ini biasa disajikan untuk berbuka puasa.
Baca SelengkapnyaAromanya menyengat, dengan rasa pedas segar menjadi ciri khas dari sambal beser khas Gunungkidul.
Baca SelengkapnyaDi Kudus, penjual intip ketan sudah jarang ditemui. Bisa dibilang makanan tradisional ini kini sangat langka.
Baca SelengkapnyaAkhirnya terpecahkan, begini asal usul nama toge goreng padahal masaknya direbus.
Baca Selengkapnya