Lapor polisi disebut strategi kampanye, ini reaksi kubu Ahok
Merdeka.com - Ketua tim pemenangan Ahok-Djarot Prasetio Edi Marsudi hanya tertawa mendengar tudingan Sandiaga Salahuddin Uno. Sebab, pasangan calon nomor urut tiga menduga pelaporan Anies Baswedan ke Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) DKI merupakan strateginya.
Prasetio mengatakan, tidak pernah mengerti mengenai tudingan yang dituduhkan oleh Sandiaga. Karena, dia mengaku hanya seorang Ketua DPRD DKI Jakarta yang kebetulan merupakan ketua tim pemenangan.
"Apa kapasitas saya sih bos, saya ini siapa. Saya hanya ketua DPRD, kebetulan saya ketua tim, sudah selesai. Itukan bukan area saya. Asumsi semata, biar dia pikir saja sendiri," katanya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (30/3).
Ketua Tim Advokasi dan Hukum Ahok-Djarot, Pantas Nainggolan mengancam bakal polisikan calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Ancaman itu disampaikan tim kuasa hukum Ahok-Djarot lantaran Anies dianggap melakukan dugaan fitnah terkait manipulasi data penggusuran.
Soal pelaporan itu, Sandiaga mengatakan, pelaporan tersebut merupakan strategi kampanye dari kubu Ahok-Djarot.
"Sah-sah saja. Itu merupakan bagian dari strategi kampanye (Ahok-Djarot). Kami sudah siapkan tim hukum tentunya data yang disampaikan Pak Anies sangat valid basis dan referensi yang sangat sahih," kata Sandiaga di Anjungan Jawa Barat, Taman Mini, Jakarta, Rabu (29/3).
Menurutnya, masyarakat tidak perlu memperdebatkan soal data gusuran tersebut. Baiknya fokus pada program yang dilakukan oleh Ahok.
"Sebetulnya, mestinya kita jangan berdebat terkait data tersebut, tapi apa yang akan dilakukan Pak Basuki berkaitan dengan program-program yang dekat dengan rakyat," tuturnya.
Dia menegaskan, jika dirinya dan Anies terpilih untuk memimpin Jakarta, dia akan mengajak diskusi warga untuk mencari mufakat terkait penggusuran.
"Kalau kami terpilih, kami akan ajak diskusi warga Jakarta apa yang mereka inginkan. Tapi era penggusuran semena-mena akan berakhir dan diganti dengan era untuk rembug mencari solusi sama-sama," jelasnya.
Walaupun begitu, Sandi mengaku siap untuk mengahadapi manuver hukum yang dilakukan oleh pasangan Ahok-Djarot.
"Jadi saya sudah menyiapkan tim hukum untuk mengkaji, tentunya apapun manuver hukum yang dilakukan pihak paslon nomor dua," tutupnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PTUN Jakarta Tolak Gugatan TPDI soal Kasus Dugaan Politik Dinasti Jokowi
Penggugat belum menempuh upaya administratif yang diwajibkan peraturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaReaksi Dingin Puan Ditanya Isu Manuver Jokowi Rebut Kursi Ketum PDIP
Reaksi Dingin Puan Ditanya Isu Manuver Jokowi Rebut Kursi Ketum PDIP
Baca SelengkapnyaJokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Sindir Kantor Pemda Dicat Sesuai Warna Parpol Penguasa
Menurut Jokowi, setiap daerah harus menonjolkan keunggulan yang dimiliki agar setiap daerah memiliki perbedaan.
Baca SelengkapnyaPDIP Gaungkan Perubahan, Pertanda Akhir Hubungan dengan Jokowi?
Gaung perubahan menimbulkan pertanyaan, sebab selama ini PDI Perjuangan selalu membawa pesan keberlanjutan yang sering dikaitkan dengan motto Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaReaksi Santai Anies Soal Prabowo Diberi Jokowi Pangkat Jenderal Kehormatan
Pemberian pangkat jenderal kehormatan itu menuai pro dan kontra.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaKetua LPM Depok Ditampar & Dipiting Pasutri Polisi, Pelaku Teriak 'Lapor Saja, Saya Anggota!'
Korban ditarik ke depan pintu, lalu dicaci maki, dianiaya di depan anak dan istrinya
Baca SelengkapnyaAhok: Saya Petugas Partai, Karena Kader yang Dilatih
PDIP disebutnya sebagai partai yang konsisten dalam memperjuangkan Ideologi Pancasila.
Baca Selengkapnya