Mengenal Dysania, Kondisi Seseorang yang Enggan Beranjak dari Tempat Tidur
Merdeka.com - Anda mungkin pernah merasa berat untuk beranjak dari tempat tidur. Rasanya seperti sulit untuk meninggalkan kenyamanan kasur dan pergi beraktivitas. Tapi, jika keinginan untuk tetap berada di tempat tidur tak kunjung hilang, Anda mungkin mengalami dysania.
Melansir dari laman Healthline, dysania tidak sama dengan rasa kantuk dan tidak bisa diatasi hanya dengan tidur malam yang nyenyak. Secara medis, dysania mungkin lebih dikenal sebagai inersia tidur atau kelelahan.
Ini adalah perasaan yang membuat Anda tidak dapat bangun dari tempat tidur dalam jangka panjang. Bahkan ketika Anda berhasil bangun, yang Anda inginkan hanyalah kembali tidur.
Meskipun ini bukan diagnosis medis resmi, dysania dapat dikaitkan dengan kondisi kesehatan yang signifikan. Jadi, penting untuk mengetahui apa yang terjadi dan bagaimana memulihkan kondisi ini.
Penyebab Dysania
Ensefalomielitis mialgik/sindrom kelelahan kronis (ME/CFS)
Orang dengan ME/CFS akan merasa lelah terlepas dari tidur mereka yang nyenyak atau tidak. Mereka juga dapat mengalami "crash", jika mereka merasa kelelahan setelah melakukan aktivitas apa pun (fisik atau mental) yang terlalu menuntut.
Depresi
Depresi dan dysania saling berkaitan. Depresi dapat menyebabkan Anda sulit tidur, dan kurang tidur dapat memperburuk gejala depresi. Terkadang, kelelahan yang disebabkan oleh kondisi kesehatan lain (seperti ME/CFS) juga dapat menyebabkan depresi.
Berduka
Orang merespon peristiwa kehilangan dengan cara yang berbeda. Bagi sebagian orang, periode setelah kehilangan sering kali disertai dengan efek emosional seperti kesedihan mendalam, kemarahan, kecemasan, dan rasa bersalah. Efek fisik seperti masalah jantung, perubahan sistem kekebalan tubuh, dan gangguan tidur bukanlah hal yang aneh. Ketika rasa sedih menjadi semakin buruk dari waktu ke waktu, terkadang disebut juga dengan komplikasi kesedihan.
Gangguan tidur
The National Center for Complementary and Integrative Health melaporkan bahwa ada hampir 80 gangguan tidur yang berbeda, salah satunya dapat membuat Anda merasa lelah dan tidak dapat bangun dari tempat tidur di pagi hari.
Gangguan tiroid
Kondisi tiroid seperti hipotiroidisme, penyakit Hashimoto (juga dikenal sebagai tiroiditis Hashimoto), dapat menyebabkan Anda merasa lelah terus-menerus. Rasa lelah dapat berlanjut selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun jika gangguan tiroid tidak diobati.
Penyakit jantung
Banyak penyakit yang memengaruhi jantung dan pembuluh darah dapat membuat Anda merasa sangat lelah, bahkan di pagi hari. Jika Anda merokok, kelebihan berat badan, atau menderita diabetes, tekanan darah tinggi, atau kolesterol darah tinggi, Anda mungkin berisiko lebih tinggi terkena penyakit jantung atau paru-paru.
Dysania dan Depresi
Salah satu gejala depresi yang paling umum adalah munculnya perasaan bahwa Anda tidak bisa bangun dari tempat tidur. Jika Anda mengalami depresi berat, Anda bahkan mungkin takut untuk beraktivitas di hari itu.
Orang dengan depresi mungkin memiliki satu atau beberapa gejala, seperti:
Jika Anda mengalami salah satu dari gejala ini, Anda perlu mencari jalan keluar untuk membuat kondisi mental Anda jadi lebih baik.
Cara Mengelola Dynasia
Mengobati kondisi mendasar Anda akan sangat membantu mengatasi dysania saat bangun tidur.
Apa pun penyebabnya, mempraktikkan kebiasaan tidur yang baik akan sangat membantu:
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rasa "berat" karena kurang tidur bisa membuat kita lebih mudah lelah. Akumulasi stres fisik & emosional dari kelelahan itu kemudian bisa membuat susah tidur.
Baca SelengkapnyaAnak yang sering tidur larut malam bisa mengalami berbagai masalah, mulai dari fisik, emosional, hingga akademik. Dampaknya pun bisa memengaruhi perkembangannya
Baca SelengkapnyaDepresi terselubung adalah kondisi ketika seseorang merasa tertekan, tapi tidak menunjukkan gejala atau ciri-ciri seperti orang yang depresi pada umumnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gender dysphoria mengacu pada perasaan tidak nyaman yang dialami seseorang karena jenis kelaminnya tidak sesuai dengan identitas gender yang mereka miliki.
Baca SelengkapnyaKurang tidur dapat menimbulkan berbagai dampak negatif bagi kesehatan, baik fisik maupun mental.
Baca SelengkapnyaMengenali apakah kondisi mental kita tidak sedang baik bisa menjadi cara untuk mencegah masalah menjadi lebih parah.
Baca SelengkapnyaIbu menyusui cenderung kekurangan tidur sehingga penting untuk melakukan sejumlah cara mengatasinya.
Baca SelengkapnyaTidur larut malam bukanlah hal yang baik bagi setiap orang, termasuk anak-anak. Kebiasaan ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan dan perkembangan mereka.
Baca SelengkapnyaOrang yang memiliki kebiasaan tidur kurang dari tujuh jam setiap malam memiliki risiko kematian yang lebih tinggi. Yuk, simak penjelasan lengkapnya!
Baca Selengkapnya