Tak Disangka, Ini 9 Lokasi Pusat Energi Buruk yang Bikin Rezeki Seret Menurut Feng Shui
Ketenangan, kebahagiaan, dan keberuntungan bisa berawal dari satu hal sederhana: lingkungan tempat kita tinggal.

Memilih tempat tinggal bukan hanya persoalan strategis atau estetika semata. Banyak orang tidak menyadari bahwa lokasi tempat tinggal mereka diam-diam bisa berdampak besar terhadap kualitas hidup secara keseluruhan. Rasa nyaman, rasa aman, dan bahkan kebahagiaan dapat terganggu hanya karena berada di lingkungan yang keliru.
Feng shui, ilmu tata ruang kuno asal Tiongkok, telah lama mempelajari hubungan antara manusia dan lingkungannya. Dalam praktiknya, feng shui tidak hanya melihat bentuk dan arah bangunan, tetapi juga mempertimbangkan lokasi geografis dan elemen-elemen eksternal di sekitar tempat tinggal. Hal-hal yang tampak biasa saja bagi kebanyakan orang, dalam feng shui bisa menjadi sumber energi negatif yang memengaruhi kesehatan, keberuntungan, dan stabilitas emosional penghuninya.
Menurut Natalia Kaylin, seorang konsultan feng shui, ada sembilan jenis lokasi atau lingkungan sekitar yang sebaiknya dihindari karena dapat membawa energi yang tidak menguntungkan. Beberapa di antaranya bahkan bisa menjadi penyebab stres, rasa lelah yang tak berkesudahan, dan perasaan melankolis tanpa alasan yang jelas. Artikel ini akan menguraikan lebih lanjut mengenai sembilan lokasi tersebut dan mengapa sebaiknya Anda berpikir dua kali sebelum memilih tinggal di dekatnya.
1. Lahan Basah (Wetlands)
Meskipun secara ekologis lahan basah adalah habitat penting dan penuh kehidupan, dalam feng shui, wilayah seperti rawa dianggap membawa energi yang stagnan. Natalia Kaylin menjelaskan bahwa, “Meskipun lahan basah penuh kehidupan, tempat ini sering menjadi simbol kesedihan. Energinya bisa stagnan dan melankolis.” Tinggal di dekat area seperti ini bisa mengundang rasa lesu dan sedih berkepanjangan.
Namun, ia menambahkan bahwa dalam beberapa kasus, terutama bagi mereka yang hidup di kota besar yang serba cepat dan penuh tekanan, kehadiran lahan basah bisa menjadi penyeimbang. Energi melankolis yang ada bisa membantu menciptakan ruang kontemplasi dan ketenangan bagi jiwa yang lelah.
2. Jalan Tol (Highways)

Polusi udara dan suara dari jalan tol adalah persoalan nyata. Namun dalam feng shui, masalahnya lebih dalam dari sekadar kesehatan fisik. Energi dari kendaraan yang terus melaju dianggap terlalu cepat dan tidak stabil. Kaylin menegaskan, “Energi dari kendaraan yang melaju cepat tidak bisa terkumpul dengan baik untuk menyehatkan rumah dan penghuninya.”
Kehidupan yang terus-menerus diiringi suara bising dan getaran lalu lintas bisa menimbulkan kegelisahan, kecemasan, dan rasa tidak aman yang berkepanjangan. Rumah yang berada terlalu dekat dengan jalan tol bisa kehilangan kemampuan alaminya untuk menjadi tempat istirahat dan pemulihan.
3. Pemakaman (Cemeteries)

Bagi sebagian orang, tinggal dekat pemakaman mungkin tidak terlalu mengganggu. Namun dalam feng shui, ini adalah salah satu hal yang paling dihindari. Pemakaman dianggap terlalu dipenuhi dengan energi yin — energi yang gelap, tenang, dan kontemplatif.
Kaylin mengatakan, “Energi di dekat pemakaman terlalu yin. Meskipun sisi ini dibutuhkan, terlalu banyak bisa menyebabkan ketidakseimbangan.” Ketidakseimbangan ini dapat memengaruhi psikologis penghuni rumah, menyebabkan rasa sedih, murung, dan kehilangan semangat tanpa sebab yang jelas.
4. Tanah yang Miring ke Bawah
Dalam metafora feng shui, tanah yang menurun melambangkan kemunduran atau kehilangan. Rumah yang dibangun di atas tanah yang miring ke bawah cenderung dianggap sebagai simbol bahwa segala hal dalam hidup akan berjalan “menurun”.
“Tanah yang menurun melambangkan ‘segalanya menurun’, baik secara metaforis maupun energi,” jelas Kaylin. Penghuni rumah di lokasi seperti ini bisa merasa seperti selalu mengalami kemunduran dalam pekerjaan, hubungan, atau kondisi keuangan.
5. Rumah di Bawah Permukaan Jalan
Apartemen bawah tanah atau rumah yang posisinya lebih rendah dari jalan memiliki kekhawatiran tersendiri. Dalam feng shui, posisi rumah yang terlalu rendah membuat aliran energi tidak mengalir dengan baik.
Kaylin berbagi pengalaman seorang kliennya: “Seorang klien yang tinggal di rumah seperti ini selalu khawatir akan kecelakaan dari jalan di atas, yang lama-kelamaan membuat mereka stres.” Ketakutan ini tidak hanya membuat penghuni tidak tenang, tapi juga bisa berkembang menjadi kecemasan kronis.
6. Terlalu Banyak Pemandangan di Bagian Belakang Rumah

Pemandangan yang indah memang menyenangkan, tetapi feng shui mengingatkan bahwa bagian rumah memiliki peran energinya masing-masing. Bagian depan rumah melambangkan keberuntungan dan rejeki, sedangkan belakang berhubungan dengan keluarga dan kesehatan.
“Jika pemandangan di belakang terlalu indah, bisa menggeser keseimbangan energi ke arah yang tidak diinginkan,” terang Kaylin. Keindahan yang terlalu dominan di belakang rumah bisa ‘menarik’ energi ke luar, menyebabkan penghuni merasa tidak terhubung secara emosional dengan keluarga atau mengalami masalah kesehatan.
7. Rumah di Tebing
Tinggal di rumah yang berada di tebing mungkin terdengar eksotis, tetapi dalam feng shui, posisi seperti ini dianggap berisiko tinggi baik secara fisik maupun spiritual. “Terlalu berisiko secara fisik dan energi — ketakutan tanah longsor atau bahaya lain bisa mengganggu aliran chi,” jelas Kaylin.
Ketakutan terhadap bahaya alam yang konstan bisa membentuk pola stres bawah sadar. Aliran chi — energi vital dalam feng shui — bisa menjadi terganggu akibat rasa takut dan ketidakstabilan yang terus-menerus mengintai.
8. Bangunan dengan Desain Tajam atau Runcing
Feng shui sangat menghindari bentuk tajam karena dianggap memancarkan energi agresif. Jika rumah tetangga memiliki atap atau elemen runcing yang mengarah ke rumah Anda, hal itu bisa dianggap mengancam.
“Feng shui menghindari bentuk tajam karena memancarkan energi agresif,” kata Kaylin. Elemen-elemen ini tidak hanya memengaruhi rasa aman, tetapi juga bisa membuat penghuni merasa tertekan atau mudah marah.
9. Persimpangan Jalan

Rumah yang berada di dekat persimpangan jalan sangat rentan terhadap gangguan energi. Lampu kendaraan, kebisingan, dan lalu lalang kendaraan menciptakan aliran energi yang tidak menentu dan melelahkan.
Kaylin menyarankan, “Disarankan memasang pagar tinggi atau tanaman sebagai pembatas.” Hal ini bisa membantu memblokir sebagian energi negatif dan menciptakan perasaan aman dan terlindungi.