Merdeka.com - Saat bepergian jauh, tubuh 'bersentuhan' lingkungan baru. Biasanya kondisi kulit ikut berubah. Meskipun bersifat temporer, tak jarang jerawat muncul. Kulit kusam, beruntusan, dan berminyak juga sering jadi masalah.

Kenapa kulit jadi lebih mudah bermasalah saat traveling? Berikut ini penjelasan dokter kulit dan cara tepat untuk mencegahnya.

1. Transisi untuk Beradaptasi terhadap Perubahan Cuaca

Perubahan cuaca kerap menjadi alasan utama kulit bermasalah saat traveling. Kulit perlu beradaptasi terhadap perubahan cuaca ini. Pakar dermatologi bersertifikat, Dr. Papri Sarkar, perubahan cuaca dari panas ke dingin bisa membuat kulit kering dan mengelupas.

Begitu juga sebaliknya. "Jika traveling dari lingkungan berudara dingin ke cuaca panas dan lembap, kulit akan memproduksi lebih banyak minyak dan keringat, Anda jadi lebih rentan berjerawat," tutur Dr. Sarkar seperti dilansir DermStore.

2. Kualitas Udara di Pesawat atau Kereta

Menurut Dr. Sarkar, udara di dalam pesawat memiliki kelembapan sekitar sepuluh sampai dua puluh persen lebih rendah daripada udara yang biasa Anda hirup. Udara di kereta api juga tak lebih baik, karena keberadaan AC yang membuat kulit lebih mudah kering.

Dr. Sarkar menyarankan penggunaan pelembap selama perjalanan. Anda bisa menggunakan face mist, aloe vera gel, atau moisturizer. Jika tidak ada, percikan air pun cukup membantu untuk kelembapan ekstra. Jangan lupa ditepuk-tepuk agar meresap lebih baik.

3. Stres

Harus menghabiskan waktu di perjalanan dengan duduk, keterbatasan ruang untuk meregangkan tubuh, dan kondisi tidak nyaman lainnya jelas bisa menyebabkan stres bagi Anda. Akibatnya tubuh jadi melepaskan hormon kortisol. Kondisi ini bisa menyebabkan jerawat dan masalah kulit lainnya.

"Pada jerawat, kortisol bisa menyebabkan sebaceous atau kelenjar produsen minyak untuk menghasilkan lebih banyak minyak yang bisa menyumbat pori-pori," tutur Dr. Sarkar.

Sebisa mungkin hindari stres dengan menjadikan perjalanan Anda senyaman mungkin. Siapkan headphone kedap suara, bantal leher, dan jika perlu minyak aromaterapi untuk menenangkan diri.

4. Dehidrasi

Harus buang air kecil berkali-kali di toilet kereta atau pesawat biasanya membuat orang malas minum saat perjalanan. Tapi Anda tetap harus mencukupi kebutuhan cairan agar kulit tidak kering, kusam, atau malah berminyak.

"Saya menyarankan minum banyak minuman yang tidak mengandung kafein dan alkohol di dalam pesawat," tutur Dr. Sarkar.

5. Gizi yang Tidak Seimbang

Saat bepergian, kita mungkin lebih suka memanjakan diri dengan kuliner lokal yang serba enak. Bisa jadi gizinya tidak seimbang. Terlalu banyak karbohidrat, gula, atau minyak bisa membuat kulit bermasalah.

Lebih baik Anda mengatur pola makan dengan selang-seling antara makanan sehat dan jajanan yang ingin Anda cicipi selama berada di destinasi liburan.

6. Kurang Tidur

Dampak lain dari perjalanan yang tidak nyaman adalah kurang tidur. Bepergian ke tempat dengan zona waktu yang berbeda juga bisa membuat jadwal tidur Anda kacau. Padahal kurang istirahat juga berdampak negatif pada kulit.

"Tidur adalah waktu restoratif tubuh ketika sel kulit memulihkan diri dan beregenerasi," tutur Dr. Melanie Palm, ahli dermatologi dan direktur Art of Skin MD seperti dilansir Good Housekeeping. "Jika waktu tersebut dipersingkat atau diubah, sel kulit tidak bisa bekerja secara optimal."

Sebisa mungkin usahakan untuk tidur selama perjalanan. Meskipun tidak bisa tidur selama biasanya, setidaknya ini bisa membantu menurunkan level stres Anda.

Itulah penyebab kulit bermasalah saat traveling dan cara yang tepat untuk mengatasinya menurut pakar kulit.