Pangeran Saudi Dikenal Sebagai Pembangkang Kerajaan Wafat di Usia 87 Tahun
Merdeka.com - Pangeran Arab Saudi Talal bin Abdulaziz, anggota senior keluarga kerajaan dikabarkan wafat. Ia mengembuskan napas terakhirnya di usia 87 tahun.
Dikutip dari VOA Indonesia, Minggu (23/12), otoritas kerajaan Arab Saudi mengatakan salat jenazah untuk Pangeran Talal yang meninggal Sabtu 22 Desember 2018 waktu setempat akan dilangsungkan di Riyadh keesokan harinya.
Pangeran Talal adalah abang Raja Salman dan ayah pebisnis Pangeran Alwaleed bin Talal. Ia dikenal sebagai sosok pendukung hak-hak kaum perempuan dan pernah memimpin kelompok pangeran "pembangkang".
Pada tahun 1960an, Pangeran Talal memimpin sekelompok pangeran yang menyerukan dibuatnya aturan yang membagi sebagian wewenang raja. Ia memimpin kelompok itu dari Lebanon dan Mesir.
Ketika itu pemimpin Mesir adalah Presiden Gamal Abdel Nasser yang merupakan musuh Arab Saudi.
Setelah muncul keretakan di antara Pangeran Talal dan Mesir, ia diizinkan kembali ke Arab Saudi tahun 1964.
Kiprah Pangeran Alwaleed bin Talal, putra Pangeran Talal bin Abdulaziz yang ternyata masuk dalam daftar orang terkaya di dunia versi Forbes ternyata setali tiga uang dengan sang ayah. Ia juga dikenal sebagai sosok yang blak-blakan, telah lama memposisikan diri sebagai pembela hak-hak perempuan di Arab Saudi.
Alwaleed yang merupakan cucu dari pendiri Arab Saudi, Raja Abdulaziz al-Saud, dan keponakan raja yang menjabat saat ini, Raja Salman bin Abdulaziz al-Saudj adalah juga pemilik mayoritas Rotana Group.
Awal November ini ia dilaporkan menjadi sasaran lembaga antikorupsi Arab Saudi yang dipimpin Putra Mahkota Muhammad bin Salman yang melakukan penangkapan besar-besaran.
Ia di antara salah satu dari 11 pangeran, empat menteri, dan belasan mantan menteri yang ditahan pada Sabtu malam 4 November 2017.
Penangkapan bos King Holding Company tersebut diungkap salah satu bawahannya, secara anonim, kepada The Associated Press.
Menggunakan bendera King Holding Company, Pangeran Alwaleed bin Talal diketahui punya investasi di sejumlah perusahaan ternama seperti Twitter, Apple, News Corporation, Citigroup, jaringan hotel Four Seasons, dan perusahaan layanan berbagi transportasi asal Amerika Serikat Lyft.
Sejauh ini, pihak Pemerintah Arab Saudi hanya mengumumkan bahwa penyelidikan antikorupsi sedang dilakukan. Sementara, media yang dekat dengan penguasa, Al Arabiya melaporkan bahwa sejumlah pangeran dan menteri ditangkap, tanpa menyebut siapa saja nama mereka.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penampakan Banyak Air, Emas & Berlian di Perut Bumi Arab, Padahal di Permukaan Pasir & Gersang
Di bawah permukaan pasir, ada banyak air menggenang hingga emas dan berlian.
Baca SelengkapnyaSisi Lain Kehidupan di Arab Saudi, Penduduknya Kaya Raya Tapi Tak Saling Kenal Tetangga Rumah
Hal tersebut diketahui dari kebiasaan warga setempat yang jarang berinteraksi satu sama lain.
Baca SelengkapnyaSejumlah Negara Muslim Tetapkan Idulfitri Jatuh Pada Rabu 10 April, Saudi akan Rayakan dengan Kembang Api dan Konser Musik
Sejumlah Negara Muslim Tetapkan Idulfitri Jatuh 10 April, Saudi akan Rayakan dengan Kembang Api dan Konser Musik
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jadwal di Jeddah Maju Jadi 9 Februari 2024, Berikut Daftar Tanggal Pencoblosan di Luar Negeri
PPLN Jeddah langsung berusaha secara intensif mencari tempat.
Baca SelengkapnyaPotret Pensiunan Jenderal Kopassus Bertemu Menteri Pertahanan Arab, Gagah Pakai Kacamata Hitam
Jenderal pensiunan Kopassus baru-baru ini bertemu dengan Menteri Pertahanan Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaKesaksian Anggota KKO TNI AL Ditangkap Inggris saat Operasi 'Ganyang Malaysia', Disiksa Siang Malam di Luar Batas Kemanusiaan
Berikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaIstana Jelaskan Alasan Rekrutmen ASN Besar-besaran Dibuka Jelang Pilpres 2024
Istana menjelaskan alasan pemerintah membuka rekrutmen calon aparatur sipil negara (CASN) besar-besaran pada tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaTutup Bimtek PPIH Arab Saudi 2024, Menag: Layani Jemaah Haji Seperti Orang Tua & Keluarga Sendiri
Adapun kuota jemaah haji tahun 2024 ini mencapa 241 ribu orang.
Baca SelengkapnyaTangisan Ibu Eks Casis yang Dibunuh Prajurit TNI AL Pecah di Pelukan Komandan TNI AL, Air Mata Sang Kolonel Ikut Menetes
Momen sedih saat komandan TNI AL datangi rumah eks casis yang tewas dibunuh.
Baca Selengkapnya