Kerja sama jet tempur dengan Korsel tetap berlanjut meski Indonesia belum bayar
Merdeka.com - Korea Selatan menyatakan bahwa kesepakatan proyek pengembangan jet tempur dengan Indonesia akan tetap dilanjutkan. Langkah tersebut diambil meski Indonesia belum membayar dana kontribusi senilai USD 200 juta dolar atau sekitar Rp 3 triliun kepada negara tersebut.
"Selama KTT Korea Selatan-Indonesia pada September lalu, kami sepakat untuk terus mengembangkan KF-X. Soal dana kontribusi Indonesia, kami akan melakukan negosiasi lebih lanjut," kata juru bicara Korsel yang dilansir dari The Straits Time, Senin, (22/10).
Sebelumnya pada 2014 lalu, Indonesia dan Korsel sepakat untuk mengembang jet tempur 'KF-X'. Proyek ini diperkirakan bernilai sekitar USD 7,9 miliar atau sekitar Rp 119.8 triliun.
Indonesia telah setuju untuk membayar 20 persen dari biaya pengembangan tersebut. Namun, salah seorang pejabat Indonesia Jumat lalu mengatakan sedang menegosiasikan keringan finansial.
Lembaga pengadaan senjata Korea Selatan, Administrasi Program Akuisisi Pertahanan, mengatakan dalam konferensi pers bahwa proyek itu sedang berlangsung.
Juru bicara membenarkan bahwa Indonesia belum memberikan kontribusinya dari pertengahan tahun 2017 dan awal tahun 2018.
(mdk/ias)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korsel-Indonesia Sepakat lanjutkan Proyek Pembuatan Jet Tempur Senilai Rp95,07 Triliun
Menurut kesepakatan, Indonesia juga akan memproduksi 48 unit jet tempur itu di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaKorsel Tuduh Insinyur Indonesia Curi Data Teknologi Jet Tempur KF-21 Baromae, Pemerintah RI Respons Begini
Teknisi Indonesia terlibat dalam proyek bersama pengembangan jet tempur Indonesia-Korsel tersebut sejak 2016, dan telah memahami prosedur kerja.
Baca SelengkapnyaUpdate Dua Insinyur Indonesia yang Dituduh Curi Data Jet KF-21 di Korsel
Sesuai kesepakatan awal, Indonesia dibebankan 20 persen dari total biaya pengembangan pesawat tempur itu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indonesia Butuh Suntikan Modal Asing untuk Percepatan Transisi Energi Baru dan Terbarukan
Dampak perubahan iklim global tidak hanya dirasakan oleh Indonesia, melainkan juga seluruh negara di dunia.
Baca SelengkapnyaDulu Kerja Serabutan, Sekarang Bisa Beli Pesawat Jet Harga Triliunan
Tahun 2011 dia masih menjadi buruh kasar dan tanpa sengaja bertemu dengan Johan Maulana, penambang batubara Kalimantan.
Baca SelengkapnyaKerja di Amerika Serikat, Gaji Orang Indonesia Lebih Besar 5 Kali Lipat
Pendapatannya disebut bisa meningkat hingga 500 persen.
Baca Selengkapnya6 Pesawat Jet Tertua di Dunia dalam Sejarah yang Hingga Kini Masih Beroperasi
Meskipun bertahun-tahun berdinas, jet tempur tertua masih aktif, menunjukkan daya tahan dan relevansinya.
Baca SelengkapnyaIndonesia Tak Alami Deindustrialisasi, Ini Buktinya
Kontribusi tersebut diharapkan bisa menjadi modal utama untuk menarik lebih banyak investasi asing dengan tujuan dapat meningkatkan ekspor.
Baca SelengkapnyaBukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung
Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca Selengkapnya