Ilmuwan Sudah Tahu Kapan Bumi Akan Kehabisan Oksigen, Catat Tanggalnya
Ilmuwan Sudah Tahu Kapan Bumi Akan Kehabisan Oksigen, Catat Tanggalnya
planet bumi![Ilmuwan Sudah Tahu Kapan Bumi Akan Kehabisan Oksigen, Catat Tanggalnya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsCover/2023/12/4/1701665361740-tu35q.jpeg)
Sebuah studi yang baru-baru ini dipublikasikan mengungkap akhir kehidupan Bumi akibat deoksigenasi atau proses penurunan jumlah oksigen secara tiba-tiba.
![Ilmuwan Sudah Tahu Kapan Bumi Akan Kehabisan Oksigen, Catat Tanggalnya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/12/4/1701664304286-56iq7.png)
Ilmuwan Sudah Tahu Kapan Bumi Akan Kehabisan Oksigen, Catat Tanggalnya
Penelitian ini dapat membantu upaya pencarian planet baru yang mendukung kehidupan manusia. Ini bisa menjadi suatu keharusan, karena akan tiba waktu di mana oksigen di Bumi habis.
Dalam penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature Geoscience, tim peneliti dipimpin oleh ilmuwan lingkungan Kazumi Ozaki memproyeksikan evolusi gas di atmosfer dengan hampir 400 ribu simulasi, menggabungkan model sistem iklim, biologi, dan geologi.
![Ilmuwan Sudah Tahu Kapan Bumi Akan Kehabisan Oksigen, Catat Tanggalnya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/12/4/1701664426824-xafcvj.png)
"Kami menggunakan gabungan biogeokimia dan model iklim untuk menguji skala waktu yang mungkin dari kondisi atmosfer yang kaya oksigen di Bumi", jelas studi tersebut.
![Ilmuwan Sudah Tahu Kapan Bumi Akan Kehabisan Oksigen, Catat Tanggalnya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/12/4/1701664387641-vp3i7.png)
Para ilmuwan mempertimbangkan perubahan dalam kecerahan matahari, variasi karbon dioksida (CO2), dan perubahan dalam biosfer Bumi untuk menyimpulkan bahwa metana akan melimpah di planet kita dan akhirnya oksigen akan habis.
Pertanyaannya, kapan itu akan terjadi? Untungnya, kita memiliki waktu sekitar satu miliar tahun sebelum itu terjadi.
Menurut penelitian, Bumi sebenarnya sudah pernah mengalami fenomena serupa. Dalam tahap Archean sekitar 4 miliar tahun yang lalu, atmosfer Bumi kekurangan oksigen bebas. Namun, Peristiwa Oksidasi Besar (GOE) 2,4 miliar tahun yang lalu meningkatkan tingkat oksigen, terutama karena munculnya organisme fotosintetik pertama yang mampu menghasilkan oksigen.
- Kota Kuno Bawah Tanah Terluas Ditemukan di Turki, Ada Istana Sampai Bengkel
- Peneliti Dibikin Bingung, Mayat Pria Ini Tiba-Tiba Berubah Jadi Mumi Hanya dalam 16 Hari
- Ilmuwan Temukan Dunia Prasejarah yang Belum Pernah Diketahui Sebelumnya, Di Sini Lokasinya
- Ilmuwan Temukan Lumba-Lumba Langka, Ada Jempolnya Seperti Manusia
- H+3 Lebaran, 961 Ribu Kendaraan Kembali ke Jabotabek
- X Bolehkan Konten Pornografi, Kemenkominfo Kaji Pemblokiran Platform
Saat ini, oksigen membentuk sekitar 21% dari atmosfer Bumi. Ini memungkinkan adanya kehidupan bagi organisme kompleks seperti manusia. Tapi ini tidak akan berlangsung selamanya.
![Ilmuwan Sudah Tahu Kapan Bumi Akan Kehabisan Oksigen, Catat Tanggalnya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/12/4/1701665313756-dqqssl.png)
"Kami menemukan bahwa atmosfer Bumi yang kaya akan oksigen tidak akan menjadi fitur permanen," kata Ozaki. Menurut studi ini, alasan utamanya adalah proses penuaan matahari.
Seiring berjalannya waktu, matahari akan menjadi lebih panas dan melepaskan lebih banyak energi. Ini akan menyebabkan penurunan karbon dioksida di atmosfer, karena CO2, dengan menyerap panas, akan terurai.
"Kita berbicara tentang oksigen yang sekitar sejuta kali lebih sedikit daripada yang ada saat ini."
![Ilmuwan Sudah Tahu Kapan Bumi Akan Kehabisan Oksigen, Catat Tanggalnya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/12/4/1701665326256-7b938.png)
"Kami menemukan deoksigenasi di masa depan adalah konsekuensi yang tak terhindarkan dari peningkatan fluks matahari."
Penemuan ini menimbulkan pertanyaan menarik terkait pencarian planet yang dapat dihuni manusia. Para peneliti menyarankan melacak sinyal biologis selain oksigen untuk meningkatkan kemungkinan mendeteksi kehidupan.
Analisis ini terintegrasi dalam proyek NExSS (Nexus for Exoplanet System Science) milik NASA yang memfokuskan penyelidikan kemungkinan kehidupan di planet lain selain Bumi.