Dalam 11 Hari Satu Anak Palestina Tewas Dibunuh Israel Tiap 15 Menit
Badan amal itu juga memperingatkan korban akan terus meningkat seiring berkurangnya pasokan air.
“Lebih dari 1.000 anak dilaporkan tewas dalam 11 hari serangan udara Israel di Gaza, artinya satu anak setiap 15 menit dan sepertiga dari total korban jiwa adalah anak-anak,” kata badan amal yang berbasis di Inggris itu dalam pernyataannya, seperti dilansir Anadolu, Rabu (18/10).
Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk warga Palestina di Timur Dekat (UNRWA) mencatat “situasi kemanusiaan di Gaza sudah sangat mengerikan” karena berada di bawah blokade Israel, terutama ketersediaan air bersih.
“Air hampir habis dan waktu hampir habis untuk anak-anak Gaza,” kata Jason Lee, direktur kantor Save the Children’s Palestine.
"Jika tidak ada gencatan senjata maka ribuan nyawa anak-anak berada dalam bahaya."
Mengenai laporan yang mengatakan pemerintah Israel melanjutkan pasokan air pada hari Minggu ke Gaza selatan, LSM tersebut mengatakan pompa air yang bergantung pada listrik tidak berfungsi selama empat hari tanpa listrik di Jalur Gaza.
Tidak hanya pasokan air yang mengkhawatirkan, kemarin pagi PBB mengungkapkan peringatan serius bahwa semua rumah sakit di Gaza hanya memiliki sekitar 48 jam bahan bakar tersisa untuk mengoperasikan generator cadangan.
berita untuk kamu.
Ini berarti ribuan pasien, termasuk anak-anak, berada dalam bahaya langsung karena fasilitas kesehatan tidak dapat memberikan pelayanan yang memadai.
Krisis ini sudah berlangsung selama 11 hari dalam konflik antara Israel dan kelompok Hamas. Lebih dari 1 juta orang terlantar, hampir setengah populasi Gaza, menurut UNRWA.
Konflik dimulai pada 7 Oktober ketika Hamas melancarkan Operasi Badai Al-Aqsa, sebuah serangan mendadak dari darat, laut, dan udara yang mencakup penembakan roket dan penyusupan ke wilayah Israel.
Hamas mengklaim serangan tersebut sebagai balasan atas penyerbuan Masjid Al-Aqsa dan tindakan kekerasan yang terus meningkat oleh pemukim Israel.
Militer Israel kemudian merespons dengan meluncurkan Operasi Pedang Besi, menargetkan posisi-posisi Hamas di Jalur Gaza.
Dalam 11 hari konflik ini, lebih dari 4.400 orang telah tewas, termasuk setidaknya 3.001 warga Palestina dan lebih dari 1.400 warga Israel.
Masyarakat internasional terus mendesak agar ada gencatan senjata segera untuk mengakhiri penderitaan yang dialami anak-anak Gaza.
- Pandasurya Wijaya
Mereka menjadi sasaran penyiksaan, bahkan ada yang dipukuli hingga tewas.
Baca SelengkapnyaJurnalis foto Middle East Eye, Mohammed al-Hajjar, mengisahkan kondisi mengerikan setelah serangan brutal Israel.
Baca SelengkapnyaDi tengah serangan darat di Jalur Gaza, Palestina, pasukan penjajah Israel menanam pohon. Aksi ini punya tujuan khusus.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Serangan pemukim Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat meningkat sekitar dua pekan terakhir.
Baca SelengkapnyaMasih banyak jasad korban serangan Israel di Gaza yang tertimbun di bawah reruntuhan.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan Palestina di Gaza melaporkan serangan Israel telah merenggut lebih dari 2.670 nyawa warga Palestina, sementara 9.600 lainnya luka serius.
Baca SelengkapnyaWarga Palestina di Jalur Gaza berhasil meruntuhkan tembok pembatas yang mengepung mereka dari dunia luar untuk pertama kalinya.
Baca SelengkapnyaIsrael mengebom Rumah Sakit Baptis Al-Ahli di Jalur Gaza pada Selasa (17/10) malam, menewaskan lebih dari 500 orang.
Baca SelengkapnyaHasil penelitian menunjukkan Palestina kaya sumber daya alam khususnya minyak dan gas, bernilai ribuan triliun.
Baca Selengkapnya