Merdeka.com - Forum Ekonomi Dunia (WEF) memasukan Thailand dalam daftar 20 negara paling bahaya untuk dikunjungi. Hal ini langsung dibantah Kementerian Luar Negeri Thailand yang menyebut laporan WEF sudah sangat usang.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Thailand Busadee Santipitaks menyatakan Laporan Travel and Tourism Competitiveness WEF sudah usang dan bias, lantaran tidak mencerminkan situasi yang membaik. Meski demikian, dia tidak menyangkal kalau Thailand masih rendah keamanannya.

Laporan WEF sendiri menempatkan Thailand di urutan ke 118 dari 136 negara dengan skor 4 untuk keamanan dan kenyamanan wisata.

"WEF juga mengakui bahwa beberapa informasi yang mereka peroleh sudah usang, beberapa informasi bias karena dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner," tutur Busadee, dilansir dari Asian Correspondent, Minggu (11/6).

Meski demikian, Busadee menambahkan kalau WEF berjanji bakal memperbaiki metode pemungutan suara mereka. "WEF berjanji bakal memperbaiki metodologi peringkat dengan menggunakan lebih banyak statistik dari sumber internasional andal dan mengurangi penggunaan survei kuisioner," imbuhnya.

Sementara itu, Busadee mengaku perwakilan Thailand di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menghubungi eksekutif di WEF untuk memverifikasi metode itu.

Kemarahan Thailand ini dipicu lantaran mereka merasa telah membuat negaranya menjadi ramah wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya organisasi internasional lain, seperti Master Card, Expat Insider dan US News and World Report menempatkan Negeri Gajah Putih sebagai salah satu tujuan wisata terbaik.

Laporan dari WEF, imbuh Busadee, bisa menimbulkan resiko bagi dunia pariwisata dan bisnis di sana, tentunya dengan mempertimbangkan kemungkinan kekerasan dan terorisme dalam penilaian tersebut.

Di Asia Tenggara sendiri, Filipina dianggap sebagai negara paling tidak ramah bagi pelancong dengan berada di urutan ke-126. Sementara Singapura menjadi yang teraman di urutan ke-6.