AS tegaskan tetap dukung Saudi dan UEA dalam perang di Yaman
Merdeka.com - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat James Mattis mengatakan negaranya tetap mendukung koalisi pimpinan Arab Saudi dan UNi Emirat Arab dalam konflik di Yaman.
Komentar Mattis itu kemarin muncul di hari yang sama dengan laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menyebut pihak-pihak bertikai di Yaman melakukan kejahatan perang.
Kepada wartawan, Mattis menyatakan AS tengah bekerja sama dengan Saudi dan UEA untuk meningkatkan presisi serangan udara dan mengakui serangan sebelumnya telah menewaskan rakyat sipil, khususnya anak-anak.
"Kami mengakui setiap kesalahan dengan cara yang tragis ini tapi kami tidak melihat pihak yang kami ajak kerja sama telah melakukan perbuatan kekejaman," kata Mattis, seperti dilansir laman Aljazeera, Rabu (29/8). "Jadi kami akan melanjutkan kerja sama dengan mereka."
Dia menambahkan, AS akan terus mengevaluasi dukungan terhadap koalisi Saudi dan terus berupaya mencegah atau mengurangi jatuhnya korban sipil.
"Langkah kami adalah untuk mencegah korban sipil terbunuh secara tidak sengaja, seminim mungkin. Tujuan kami adalah mengurangi tragedi ini dan segera menuju meja perundingan di PBB," kata dia.
Koalisi dipimpin Saudi dan UEA mulai berperang dengan pemberontak Huthi sejak Maret 2015. Menurut data PBB, sedikitnya 10 ribu orang tewas sejak dimulainya konflik di Yaman. Namun sejumlah pengamat menilai angka korban tewas jauh lebih besar.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil Investigasi Sebut UEA Rekrut Al-Qaeda dan Tentara Bayaran AS untuk Operasi Pembunuhan di Yaman
Kelompok tentara bayaran yang didukung Saudi dan UEA merajalela di Yaman sejak dimulainya perang di negara tersebut sembilan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaSaudi, UEA, dan Yordania Bantu Israel Lewati Blokade Yaman di Laut Merah
Saudi, UEA, dan Yordania Bantu Israel Lewati Blokade Yaman di Laut Merah
Baca SelengkapnyaPotret Pensiunan Jenderal Kopassus Bertemu Menteri Pertahanan Arab, Gagah Pakai Kacamata Hitam
Jenderal pensiunan Kopassus baru-baru ini bertemu dengan Menteri Pertahanan Arab Saudi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kesaksian Anggota KKO TNI AL Ditangkap Inggris saat Operasi 'Ganyang Malaysia', Disiksa Siang Malam di Luar Batas Kemanusiaan
Berikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaPenampakan Banyak Air, Emas & Berlian di Perut Bumi Arab, Padahal di Permukaan Pasir & Gersang
Di bawah permukaan pasir, ada banyak air menggenang hingga emas dan berlian.
Baca SelengkapnyaSisi Lain Kehidupan di Arab Saudi, Penduduknya Kaya Raya Tapi Tak Saling Kenal Tetangga Rumah
Hal tersebut diketahui dari kebiasaan warga setempat yang jarang berinteraksi satu sama lain.
Baca SelengkapnyaKRI dr. Radjiman Wedyodiningrat Singgah di Jeddah Usai Kirim Bantuan ke Palestina, Satgas Beragama Muslim Dapat Hadiah Spesial
Prajurit satgas pembawa bantuan kemanusiaan Palestina dapat hadiah umroh saat perjalanan pulang ke tanah air. Berikut informasinya.
Baca SelengkapnyaArab Saudi Masih Tetap Ingin Normalisasi dengan Israel Setelah Perang di Gaza Usai
Arab Saudi Masih Tetap Ingin Normalisasi dengan Israel Setelah Perang di Gaza Usai
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca Selengkapnya