Arkeolog Temukan Mumi Anak Tertua di Dunia, Posisinya Meringkuk & Masih Pakai Kalung dari Cangkang Telur Burung Unta
Mumi ini ini seribu tahun lebih tua dari mumi Mesir.
sains![Arkeolog Temukan Mumi Anak Tertua di Dunia, Posisinya Meringkuk & Masih Pakai Kalung dari Cangkang Telur Burung Unta](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsCover/2024/2/21/1708511494049-38mkb.jpeg)
Mumi ini ini seribu tahun lebih tua dari mumi Mesir.
![Arkeolog Temukan Mumi Anak Tertua di Dunia, Posisinya Meringkuk & Masih Pakai Kalung dari Cangkang Telur Burung Unta](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/2/21/1708511481331-xuvm6.jpeg)
Arkeolog Temukan Mumi Anak Tertua di Dunia, Posisinya Meringkuk & Masih Pakai Kalung dari Cangkang Telur Burung Unta
Arkeolog menemukan mumi bocah berusia tiga tahun di pegunungan gurun barat daya Libya, yang dikenal sebagai Uan Muhuggiag. Mumi ini disebut mumi Tashwinat, dan merupakan mumi anak tertua di dunia.
Sumber: IFL Science
![Arkeolog Temukan Mumi Anak Tertua di Dunia, Posisinya Meringkuk & Masih Pakai Kalung dari Cangkang Telur Burung Unta](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/2/21/1708511456720-69x1k.jpeg)
Menurut para arkeolog, mumi ini seribu tahun lebih tua dari mumi Mesir.
![Arkeolog Temukan Mumi Anak Tertua di Dunia, Posisinya Meringkuk & Masih Pakai Kalung dari Cangkang Telur Burung Unta](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/2/21/1708511423792-v36uu.jpeg)
Mumi ini ditemukan pada musim dingin tahun 1958, ketika arkeolog Fabrizio Mori menjelajahi gua Uan Muhuggiag. Gua ini merupakan situs arkeologi yang pernah ditempati oleh para penggembala pada masa lalu.
Selama penelitiannya, Mori menemukan tanda-tanda pemukiman kuno dalam bentuk seni cadas yang menggambarkan manusia, hewan, ternak, serta grafiti dari periode yang berbeda. Namun, yang menarik perhatiannya adalah bungkusan aneh yang terkubur di dekat permukaan gua.- Arkeolog Temukan Desa Zaman Perunggu Berusia 3.000 Tahun, Dibangun Terapung di Atas Sungai
- Arkeolog Temukan Tanda “Like” di Gua Purba, Dipahat 17.000 Tahun Sebelum Muncul Media Sosial
- Arkeolog Temukan Sumur Zaman Perunggu di Lokasi Tak Terduga, Bukan Terbuat dari Beton Tapi Kayu
- Arkeolog Temukan Gambar Perahu dan Hewan Ternak Berusia 4.000 Tahun di Gurun Sahara, Bukti Dulu Pernah Jadi Kawasan Hijau
- Pelaku Bentrok Brimob-TNI AL di Pelabuhan Sorong Bakal Dijatuhi Sanksi Tegas
- VIDEO: Polisi Keluarkan Foto Saka Tatal di Polres Cirebon 2016, Bocorkan Hasil Pemeriksaan
Bungkusan itu terbuat dari kulit kambing atau kijang dan menutupi tubuh anak kecil yang telah dikeringkan dan dibungkus dengan lapisan dedaunan. Anak itu telah menjalani semacam proses mumifikasi, di mana organ-organ tubuhnya diambil setelah kematian melalui sayatan di perut dan dada, kemudian diganti dengan tanaman herbal untuk membantu mengawetkan tubuh. Jenazah tersebut ditemukan dalam posisi meringkuk seperti janin dengan kalung cangkang telur burung unta di lehernya.
Analisis menunjukkan bocah tersebut berusia sekitar 3 tahun ketika meninggal dan memiliki corak kulit gelap. Dengan menggunakan penanggalan radiokarbon, diperkirakan mumi tersebut berusia antara 5.400 hingga 5.600 tahun. Pada masa hidupnya, wilayah Sahara tempat mumi tersebut ditemukan memiliki lanskap yang jauh lebih hijau daripada saat ini. Gurun Sahara dipenuhi oleh rumput, pepohonan, dan danau, menciptakan lingkungan yang mendukung kehidupan para peternak sapi yang tinggal di sekitar gua Uan Muhuggiag.
Penemuan seni gua lokal yang menggambarkan gajah, jerapah, dan buaya, serta temuan tulang ikan dan peralatan memancing kuno di situs lain di sepanjang Sahara, juga menjadi bukti bahwa bagian Afrika Utara ini dulunya jauh lebih basah daripada sekarang.Mumi Tashwinat ini membuka kemungkinan bahwa praktik mumifikasi di Afrika memiliki sejarah yang lebih kompleks dan dalam daripada yang diperkirakan sebelumnya. Meskipun saat ini tidak diketahui apakah praktik mumifikasi ini mempengaruhi praktik mumifikasi Mesir, penemuan ini menjadi bukti bahwa praktik mumifikasi memiliki akar yang sangat tua di benua Afrika.