Tak lagi di saham, orang super kaya kini memarkir uang di karya seni

Merdeka.com - Orang super kaya dunia kini tak lagi menginvestasikan uang mereka di pasar saham atau obligasi. Para miliuner ini kini memarkirkan uang mereka dengan membeli karya seni yang harganya mencapai triliunan rupiah.

Pada Senin lalu, sebuah museum yang dimiliki oleh miliuner China, Liu Yiqiah membeli lukisan mewah karya seniman Amedeo Modigliani seharga USD 170,4 juta atau sekitar Rp 2,3 triliun. Museum membeli dari perusahaan lelang Christie.

Pembelian karya seni oleh orang kaya tidak hanya terjadi sekali ini saja. Pada September lalu, lembaga lelang Sotheby mengumumkan rencana untuk menjual karya seni yang merupakan koleksi mantan ketua lembaga ini, Alfred Taubman yang meninggal awal tahun ini.

Di New York City saja, pada November ini akan dijual karya seni dengan nilai mencapai USD 2 miliar. Meski tidak jelas motif investasi di karya seni, namun penjualannya kini sedang naik dan disebut kebal terhadap goncangan ekonomi global.

"Tidak peduli apa yang terjadi dalam perekonomian Anda akan selalu memiliki penjualan karya seni," ucap Manajer di Villere & Co, Lamar Villere yang berbasis di New Orleans seperti dilansir CNN, Rabu (11/11).

Kepala seni rupa United Talent Agency di Los Angeles, Joshua Roth mengatakan, penjualan karya seni beberapa tahun terakhir kembali meningkat. Beberapa orang percaya bahwa karya seni tinggi adalah cara akhir yang baik bagi orang super kaya untuk memarkirkan uang mereka disaat perekonomian global tidak stabil.

"Mereka tidak kolektor seni sejati. Saya tidak menyebut mereka kolektor, saya akan panggil mereka investor," katanya.