Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tak hanya Indonesia, kepatuhan pajak di India juga memprihatinkan

Tak hanya Indonesia, kepatuhan pajak di India juga memprihatinkan Ilustrasi Pajak. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Indonesia bukan satu-satunya negara berpopulasi terbesar di dunia dengan tingkat kepatuhan membayar pajak rendah. Ada India yang senasib sepenanggungan. Bahkan, mungkin lebih memprihatinkan.

Berdasarkan data Ditjen Pajak Kemenkeu, tahun lalu, hanya terdapat sebanyak 794.418 wajib pajak bayar. Terdiri dari 612.881 nonkaryawan dan 181.537 karyawan. Itu masih kecil jika dibandingkan dengan jumlah total angkatan kerja di Indonesia berdasarkan data BPS 2013, sekitar 93 juta orang.

Nah, bagaimana dengan India?

Laman CNBC, semalam, mengungkapkan, hanya sekitar satu persen populasi India yang membayar pajak penghasilan pada 2013. Itu didasarkan pada laporan penerimaan pajak yang dikeluarkan pemerintah India untuk pertama kali dalam 16 tahun terakhir.

Data tersebut merinci, sebanyak 28,7 juta orang melaporkan surat pemberitahuan (SPT) pajak penghasilannya. Dimana, 16,2 juta orang diantaranya kedapatan tak membayar pajak satupun. Hanya menyisakan 12,5 juta orang taat bayar pajak, yang mana, porsinya hanya satu persen dari 1,23 miliar populasi India pada 2013.

Di sisi lain, data menunjukkan jumlah wajib pajak 2013 meningkat 25 persen ketimbang 2011-2012. Sebanyak 100 ribu orang yang melaporkan SPT pajaknya pada periode itu mengaku tak punya pemasukan. Data juga menyebut ada penaikan wajib pajak hingga 50 juta orang pada 2014-2015. Naik 40 juta ketimbang tiga tahun sebelumnya.

Kesimpulannya, laporan setebal 84 halaman tersebut mengungkap tiga hal. Yakni, masih banyak orang kaya India tak benar bayar pajak, kelemahan pemerintah India dalam menarik pajak, dan melebarnya kesenjangan pendapatan.

Sejatinya, penyusunan laporan pajak tersebut dilatarbelakangi oleh desakan para ekonomi dan peneliti yang berlangsung sejak lama. Dalam keterangan pers, pejabat senior departemen penerimaan pajak India menyebut tujuan dari penerbitan laporan tersebut untuk mendorong berbagai pihak menyusun formula kebijakan pajak dan prediksi penerimaan negara di tahun-tahun mendatang.

Perdana Menteri India Narendra Modi, dalam akun twitter, menyebut penerbitan laporan ini sebagai langkah besar menuju penyusunan kebijakan yang transparan dan informatif.

(mdk/yud)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mencicipi Lezatnya Ragit Jalo, Kudapan Andalan Masyarakat Palembang saat Bulan Ramadan

Mencicipi Lezatnya Ragit Jalo, Kudapan Andalan Masyarakat Palembang saat Bulan Ramadan

Kudapan favorit masyarakat Palembang ini tak jauh berbeda dengan kue jala khas India. Perbedaannya ada pada kuah kari yang cenderung encer.

Baca Selengkapnya
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan

India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan

India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan

Baca Selengkapnya
Banyak Masyarakat Indonesia Mau Pindah jadi Warga Negara Singapura, Begini Persyaratannya

Banyak Masyarakat Indonesia Mau Pindah jadi Warga Negara Singapura, Begini Persyaratannya

Alasannya karena gaji pekerja di Singapura lebih tinggi dibandingkan pekerja di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ditjen Pajak Kirim Surat Cinta Via Email ke 25 Juta Wajib Pajak, Begini Isinya

Ditjen Pajak Kirim Surat Cinta Via Email ke 25 Juta Wajib Pajak, Begini Isinya

Masyarakat diminta cermat bila menerima surat cinta terkait pembayaran pajak. Pasalnya, Ditjen Pajak tak ingin wajib pajak tertipu oleh modus penipuan.

Baca Selengkapnya
Anies soal Pajaki Orang Kaya: Emang Ada Utang Budi Apa?

Anies soal Pajaki Orang Kaya: Emang Ada Utang Budi Apa?

Pasangan AMIN bakal menagih pajak 100 orang terkaya di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Tujuan Pemilu 1955 di Indonesia dan Hasilnya, Begini Sejarahnya

Tujuan Pemilu 1955 di Indonesia dan Hasilnya, Begini Sejarahnya

Pemilu 1955 ini menjadi yang pertama kali diadakan setelah Indonesia memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1945.

Baca Selengkapnya
Memberatkan, Pajak Progresif Kendaraan Bermotor Bakal Dihapus

Memberatkan, Pajak Progresif Kendaraan Bermotor Bakal Dihapus

Kebijakan pemutihan tidak efektif, masyarakat cenderung menunda pembayaran pajak karena menunggu pemutihan.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu

Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu

Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.

Baca Selengkapnya
Sekjen Repro: Pemilih Pandai Paham Pertahanan Negara Sangat Penting untuk Indonesia

Sekjen Repro: Pemilih Pandai Paham Pertahanan Negara Sangat Penting untuk Indonesia

Meski memilih menjadi negara netral, Indonesia dihadapkan pada sejumlah ancaman dan tantangan yang perlu diantisipasi dengan bijak.

Baca Selengkapnya