OJK sempurnakan regulasi pasar modal dorong pemerataan pembangunan
Merdeka.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso berharap kinerja pasar modal Indonesia semakin maju setelah menapaki usia 40 tahun pada 10 Agustus. Pasar modal Indonesia diharapkan mampu berkontribusi lebih besar mendorong pemerataan pembangunan di Indonesia.
"Keberadaan pasar modal ini betul-betul beri kontribusi optimal kepada pembangunan Indonesia yang sustainable, berkelanjutan, dan merata," ujar Wimboh di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (11/8).
Wimboh mengatakan pemerataan pembangunan tersebut bukan perkara mudah untuk direalisasikan. Akan tetapi, pemerataan tersebut dapat terwujud dengan pemberian pemahaman kepada seluruh rakyat Indonesia untuk turut serta berpartisipasi dalam pasar modal.
"Kata Pak Tito (Direktur Utama BEI) cerita, anak kecil di ujung dunia sana telah mempunyai pemahaman, paling tidak menyenangi pasar modal, tinggal kita pupuk ini jadi awareness. Pemahaman terhadap pasar modal ini bagus sekali," katanya.
Wimboh menambahkan, dalam rangka meningkatkan kontribusi OJK untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional, dalam waktu 1 tahun ke depan OJK akan memprioritaskan beberapa program kinerja. Salah satunya, OJK berkepentingan untuk mendorong dan mempercepat pemanfaatan regulasi pasar modal terkait infrastruktur agar lebih konkret dalam jumlah yang signifikan.
"Upaya ini telah membuahkan hasil dengan telah dikeluarkannya pernyataan efektif untuk penerbitan tiga instrumen pasar modal tepat pada tanggal 10 Agustus 2017 kemarin. Dengan nilai mencapai Rp 12 triliun di mana langsung digunakan untuk membiayai pembangunan infrastruktur jalan tol, bandara dan ketenagalistrikan," jelasnya.
Prioritas jangka pendek lain yang masih terkait dengan perwujudan dukungan pasar modal untuk pembiayaan pembangunan infrastruktur antara lain mendorong pemanfaatan instrumen pasar modal untuk pembiayaan infrastruktur lainnya.
Diantaranya dana Investasi Infrastruktur berbentuk KIK (kontrak investasi kolektif), Efek Beragun Aset (EBA) termasuk EBA Surat Partisipasi, Dana Investasi Real Estate baik yang konvensional maupun Syariah, Reksa Dana Penyertaan Terbatas, Reksa Dana Target Waktu dan Dana Investasi Multi Aset berbentuk KlK.
"Ke depan pasar modal harus ambil bagian, artinya pembiayaan-pembiayaan untuk dorong pembangunan ini harus lebih banyak lago di pasar modal. Kalau sekarang lihat angka-angka banking intermediary masih dominan pembiayaan jangka panjang dilakukan perbankan infra juga," tuturnya.
Selain itu, OJK juga akan memprioritaskan penerbitan dan penyempurnaan regulasi yang memungkinkan penerbitan instrumen-instrumen pasar modal baru seperti Perpetual Bonds, Infrastructure Bond dan Project Bond guna memfasilitasi pembiayaan pembangunan infrastruktur baik yang telah dalam taraf pengembangan (brown field projects) maupun yang masih dalam taraf awal pembangunan (green field projects).
"Ini para perusahaan-perusahaan yang tangani infrastruktur mungkin saat ini masih proses untuk memenuhi syarat keluarkan surat berharga atau mungkin harus keluarkan right issue di pasar modal tapi cepat lambat harus dicoba. Dan ini pasar modal perannya cukup besar sekali dan untuk pembiayaan medium long term lebih baik dibiayai dari pasar modal," pungkasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
OJK Perkuat Perusahaan Modal Ventura Dorong UMKM dan Perekonomian Nasional
Roadmap PMV diluncurkan untuk semakin mendorong dan mengembangkan sektor jasa keuangan.
Baca SelengkapnyaOJK Luncurkan Roadmap Penguatan Perusahaan Pembiayaan 2024-2028, Ini Isi dan Tujuannya
Peluncuran ini sejalan dengan mandat UU No. 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK).
Baca SelengkapnyaOJK Terbitkan Aturan Baru Tingkatkan Perlindungan Konsumen, Simak 11 Poin Pentingnya
Ini sebagai upaya OJK memperkuat upaya pelindungan konsumen di sektor jasa keuangan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
OJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024
Salah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.
Baca Selengkapnya72 Persen Penggunaan Pinjaman Online Dimanfaatkan untuk Peningkatan Kualitas Hidup
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.
Baca SelengkapnyaLuhut Akhirnya Buka Suara Soal Rencana Kenaikan Pajak Sepeda Motor
Strategi pemerintah menekan polusi dengan menaikkan pajak, hingga menerapkan area ganjil genap, termasuk untuk kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaSudah Kena Kenaikan Cukai, Pengusaha Ingin Pajak Rokok Elektrik Ditunda Hingga 2026
Pelaku usaha mendesak Kementerian Keuangan menunda pelaksanaan pengenaan pajak rokok untuk rokok elektrik.
Baca SelengkapnyaOJK Pede Kredit Perbankan Tumbuh 11 Persen di 2024
Optimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.
Baca SelengkapnyaPemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni
Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca Selengkapnya