Lion Air alami penurunan frekuensi penerbangan di 2015
Merdeka.com - Presiden Direktur Lion Air Grup Edward Sirait mengaku Lion Air tahun lalu mengalami penurunan frekuensi penerbangan. Ini diakibatkan sebagian frekuensi penerbangan Lion Air dialihkan ke Batik Air.
"Hanya 5 persen bergeser ke Batik Air," ujarnya di Tangerang, Jumat (19/2).
Menurutnya, Batik Air juga harus dikembangkan. Maka dari itu, Lion Air berbagi rute penerbangan. "Karena produknya (Batik Air) harus dikembangkan dan terbang," jelas dia.
Kendati demikian, Edward mengaku jumlah frekuensi penerbangan Lion Air secara kumulatif tidak mengalami penurunan.
"Secara total tidak, kalau month to month bisa (terjadi penurunan) kalau kumulatif tidak," ungkapnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pesawat Lion Air tujuan Jeddah mengalihkan pendaratan ke Bandara Internasional Kualanamu, Senin (11/3) malam.
Baca SelengkapnyaDalam sepekan 3 pesawat Lion Air tujuan Jeddah mengalihkan penerbangan ke Bandara Kualanamu, Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaPesawat Lion Air sempat berputar di langit Kota Binjai
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Maskapai asing lainnya yang disasar yakni Turkish Airlines yang rencananya menambah frekuensi penerbangan.
Baca SelengkapnyaPihak Lion Air tetap akan memberikan kompensasi kepada para penumpang atas kejadian gagal berangkat karena kendala teknis tersebut.
Baca SelengkapnyaKronologi Dua Pegawai Lion Air Selundupkan Narkoba dari Medan ke Jakarta
Baca SelengkapnyaMenurut Daniel, pesawat yang diperbaiki bukan hanya milik Lion Air Group, dan dijamin bisa lebih hemat biaya.
Baca SelengkapnyaBiasanya sejumlah maskapai penerbangan menyediakan harga tiket yang lebih murah di hari Jumat.
Baca SelengkapnyaMaskapai Citilink, Batik Air dan Super Air Jet mengajukan penambahan slot terbang.
Baca Selengkapnya