Jusuf Kalla: Jangan Jadikan Agama 'Pertimbangan Utama' dalam Berbisnis
Merdeka.com - Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK) menyatakan bahwa jangan mendasarkan atau menjadikan agama sebagai ‘pertimbangan utama’ dalam berbisnis.
"Kalau kita ke Mekkah (Arab Saudi), ke toko Bin Dawood (misalnya) beli peralatan, dari sandal sampai kopiah made in China. Hampir sulit menemukan made in Indonesia. Tak bisa dikatakan ‘eh beli dari kita karena sama-sama beragama islam,’ tidak bisa (karena) pembeli membeli produk (atas pertimbangan) baik, murah, dan cepat," kata Jusuf Kalla dikutip dari Antara.
Pernyataan ini disampaikan Jusuf Klla saat memberikan sambutan dalam Rakernas 2023 Himpunan Pengusaha KAHMI/Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (Hipka) dan pengukuhan anggota baru Hipka tahun 2023 di Hotel Grand Sahid, Jakarta.
Saat berbisnis di bidang otomotif di daerah Sulawesi Selatan, Makassar, relasi bisnis yang dilakukan Jusuf Kalla tak mengenal batasan agama. Mulai dari berhubungan dengan orang Jepang yang bekerja di perusahaan Toyota, hingga menjalin hubungan dengan orang Inggris yang bekerja di perusahaan Astra.
Menimbang ekonomi bagian dari muamalah, ucap JK, maka seluruh kegiatan bisnis dianggap termasuk kategori syariah, kecuali menjual barang yang diharamkan agama.
"Ekonomi bagian dari muamalah yang prinsipnya semua boleh (dijual) terkecuali yang dilarang. Misalnya membuat pabrik tekstil, selama tidak jual bir, alkohol, dan lain sebagainya (yang diharamkan), maka termasuk ekonomi syariah," ungkap Wapres ke-6 dan ke 10.
Jusuf Kalla menganggap bahwa siapa saja yang berkiprah dalam dunia ekonomi syariah jangan selalu membatasi kegiatan bisnis tertentu. Bagi JK, tak ada yang salah secara agama dalam berbisnis selama tak dilarang oleh agama.
"Jangan ekonomi syariah dibilang harus begini, istilahnya (pakai) bahasa Arab. Itu ekonomi Arab, bukan ekonomi syariah, (bahkan) orang Arab sendiri tak seperti itu. Jangan perkecil kesempatan bisnis sehingga orang lain mengambilnya," ujarnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jusuf Kalla: Tidak Ada Partai Mau Jadi Oposisi, di Luar Pemerintah adalah Kecelakaan
JK mengatakan, partai politik didirikan sebagai kendaraan politik untuk mendapatkan kekuasaan dan kewenangan.
Baca SelengkapnyaSebut Pemilu Sudah Selesai, Jusuf Kalla Ajak Umat Islam Pererat Kembali Persatuan
Jusuf Kalla mengajak umat Islam menjaga persatuan dan kesatuan pascapemilihan umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Ingatkan Pemimpin Jangan Emosional: Urusan Bangsa Ini Banyak, Pikiran Harus Tenang
Jusuf Kalla mengatakan, pemimpin harus memiliki gagasan dan bersikap tenang dalam memimpin bangsa Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jusuf Kalla Endus Kecurangan Pemilu 2024: Semua Mengindikasikan, Kita Tunggu Hasil Resmi
JK mengaku masih menunggu hasil penghitungan suara resmi.
Baca SelengkapnyaJK: Siapa pun Pemerintah Selanjutnya Hadapi Tantangan Berat
Wapres ke-10 dan 12, Jusuf Kalla atau JK memperkirakan, siapa pun yang menggantikan Jokowi akan menghadapi tantangan berat.
Baca SelengkapnyaJK: Seorang Pejabat Bukan Hanya Presiden Kalau Langgar Sumpah, Kena Sanksi dari Allah dan UUD 1945
Jusuf Kalla mengingatkan semua pejabat termasuk Presiden agar netral dalam politik
Baca SelengkapnyaPutuskan Netral dalam Pilpres 2024, Ini Alasan Mantan Wakapolri Syafruddin Kambo
Meski demikian, ia tetap menghargai pilihan politik mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla akan Bertemu Megawati, Idrus Marham Ingatkan Tak Bawa Nama Golkar
Jusuf Kalla berencana untuk bertemu Megawati. Pertemuan itu akan turut membahas hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya