Dari Rugi USD 81,7 Juta, Krakatau Steel Kini Berencana Akuisisi Pabrik Baja Swasta
Merdeka.com - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk terus menunjukkan kinerja yang positif. Setelah tahun lalu perusahaan ini merugi USD 81,7 juta, kini perusahaan ini mampu menekan kerugian hingga tinggal USD 22 juta. Bahkan tahun ini KS ditargetkan bisa untung.
Misi perusahaan ternyata tidak sekadar untuk mencari keuntungan. Nampaknya, Silmy Karim sebagai Direktur Utama KS memiliki rencana bisnis jangka panjang, salah satunya peningkatan kapasitas.
Silmy mengaku, saat ini kapasitas produksi KS sekitar 5 juta ton setiap tahunnya. Tahun depan, perusahaan yang bermarkas di Cilegon, Banten ini menargetkan mampu meningkatkan kapasitas hingga 6,5 juta ton.
"Nanti mulai Maret mesin baru kita datang, itu bisa tingkatkan kapasitas 1,5 juta ton, jadi 6,5 juta ton. Kita sedang berproses menuju 10 juta ton seperti yang diinginkan Pak Jokowi," kata Silmy di Kementerian BUMN, Jumat (23/11).
Untuk menuju 10 juta ton tersebut, Silmy bahkan memiliki rencana untuk mengakuisisi beberapa pabrik baja milik swasta. Pabrik yang akan diambil alih ini di antaranya pabrik yang hampir bangkrut.
Seperti diketahui, banyak pabrik baja swasta di Indonesia yang pada akhirnya hampir bangkrut akibat banjirnya produk-produk baja dari luar negeri. Ini lantaran pabrik baja swasta nasional ini tak mampu bersaing dengan produk impor tersebut. Pada akhirnya, hanya perusahaan-perusahaan baja skala besar yang mampu bertahan, seperti KS.
"Lalu, saya punya tahapan setelah sehatkan KS, kepercayaan investor naik dan perbankan juga, di sini saya dengan teman-teman BOD mau ambil pabrik baja yang kolaps," ungkap Silmy.
Hanya saja, dirinya belum bisa mengungkapkan berapa pabrik baja yang akan diakuisisi dan di mana saja lokasinya. Yang jelas, pihaknya tengah melakukan negosiasi dengan beberapa pabrik baja tersebut
Akuisisi ini tujuannya cuma satu, yaitu demi meningkatkan kapasitas produksi KS. Tahun 2020, Silmy menargetkan mampu memiliki kapasitas 7-8 juta ton per tahun.
Reporter: Ilyas Istianur Praditya
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
GRP menargetkan kapasitas PLTS Atap terpasang sebesar 33 MWp, yang direncanakan selesai pada tahun 2025.
Baca SelengkapnyaSelain pemanfaatan bahan bakar alternatif dari sampah perkotaan, SBI juga menerapkan ekonomi sirkular bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaUsaha yang telah dirintis sejak tahun 2009 lalu kini berkembang dan bisa mempekerjakan 10 orang karyawan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mereka tak pernah membayangkan akan jadi pengusaha camilan.
Baca SelengkapnyaSempat ditipu hingga ratusan juta, pengusaha bawang goreng satu ini justru makin sukses dengan penghasilan mencapai ratusan juta.
Baca SelengkapnyaLangkah ini penting dilakukan karena ada 13 juta ton lebih sampah plastik dalam setahun.
Baca SelengkapnyaBangunan tersebut telah tiga kali beralih fungsi sebelum dijadikan pabrik cokelat terkenal.
Baca SelengkapnyaPabrik ini berkapasitas produksi 75 ribu ton per tahun.
Baca SelengkapnyaKebun sawit terbesar di dunia seluas 586 ribu Ha dan diharapkan menyentuh 708 ribu Ha dalam satu dasawarsa.
Baca Selengkapnya