Bos IMF: Saya ke Indonesia tidak untuk membicarakan pinjaman apapun
Merdeka.com - Direktur Operasional International Monetary Fund (IMF) Christine Lagarde kembali menegaskan, tidak ada pembicaraan apapun terkait pinjaman dalam setiap pertemuan dengan pemerintah dan otoritas keuangan di Indonesia.
"Tidak, saya menyesal mengatakannya dan mengecewakan anda semua, tapi tidak," tutur Lagarde di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Rabu (2/9).
Lagarde pun menegaskan, IMF juga tidak memberikan rekomendasi kebijakan apapun kepada pemerintah Indonesia.
"Saya tidak ke sini untuk membicarakan soal pinjaman apapun. Jadi blak-blakan saya bilang tidak," tegas Lagarde.
Informasi saja, dalam pertemuan bos IMF dengan Bank Indonesia hari ini banyak menyinggung soal infrastruktur. Sektor infrastruktur menjadi fokus pembangunan negara-negara Asia, termasuk Indonesia. Pemerintahan Jokowi-JK berambisi membangun infrastruktur besar-besaran. Ditunjukkan dengan alokasi dana besar untuk infrastruktur.
Tahun ini, anggaran infrastruktur mencapai Rp 290 triliun dan meningkat menjadi Rp 313,5 triliun di RAPBN 2016. Namun besarnya kebutuhan dana pembangunan infrastruktur tidak bisa hanya ditutupi dari anggaran negara. International Monetary Fund (IMF) memanfaatkan celah ini sebagai peluang.
IMF memaparkan, kebutuhan dana pembangunan infrastruktur mencapai USD 8 triliun untuk 10 tahun mendatang. Direktur Operasional IMF, Christine Lagarde mengungkapkan keinginan IMF berpartisipasi melalui pemberian bantuan pendanaan di sektor infrastruktur.
"Demi memperkuat sebuah kebijakan fiskal, IMF dapat membantu dengan mulai dari perencanaan yang matang, kontrol pengeluaran yang efektif dan peningkatan mobilisasi penerimaan pajak," kata Lagarde di Gedung BI, Jakarta, Rabu (2/9).
Selain pinjaman, Lagarde juga mengatakan perlunya mencari alternatif pendanaan dari pasar modal. "Ini membutuhkan asuransi kredit. Investasi swasta ini tidak berlaku untuk infrastruktur saja, tapi juga harus dibangun di atas dasar lingkungan bisnis yang menarik," jelas Lagarde.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di Hadapan Muslimat NU, Jokowi Bersyukur Indonesia Tidak Jadi Pasien IMF
Jokowi mengajak masyarakat patut bersyukur karena Indonesia sampai saat ini mampu melewati berbagai tantangan dunia
Baca SelengkapnyaPrabowo Tuding IMF Biang Kerok Carut-Marut Masalah Pangan di Indonesia
Prabowo menyebut, permasalahan pangan di Indonesia dimulai ketika IMF 'melemahkan' peran Bulog.
Baca SelengkapnyaIMF Didirikan pada 27 Desember 1945, Simak Sejarah dan Tujuan Organisasi Moneter Dunia Ini
IMF adalah organisasi yang berperan penting dalam kancah perekonomian negara-negara Dunia Ketiga.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenteri 'Ujung Tombak' Jokowi Kompak Kenakan Busana Hitam saat Nyoblos, Ada Apa?
Sri Mulyani diandalkan dalam mengurus keuangan negara, Basuki menjadi tumpuan Jokowi dalam pembangunan infrastruktur.
Baca SelengkapnyaJokowi Bersyukur Pemilu Berjalan Lancar di saat Geopolitik Global Kurang Kondusif
Dia melihat masyarakat riang gembira berbondong-bondong ke TPS.
Baca SelengkapnyaDi Depan Petinggi TNI, Jokowi Curhat Sulitnya Cari Pasokan Beras ke Luar Negeri
Jokowi mengatakan kondisi ini disebabkan ketidakpastiaan ekonomo dan konflik geopolitik yang tak kunjung usai.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Isi Pembicaraan dengan Presiden Filipina, Termasuk Soal Pertahanan
Jokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca Selengkapnya