Bos IMF puji keberanian Presiden Jokowi cabut subsidi premium
Merdeka.com - Awal 2015 Presiden Joko Widodo memutuskan melepaskan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium pada mekanisme pasar. Dengan kata lain, BBM jenis premium sudah tidak lagi disubsidi pemerintah.
Direktur Operasional International Monetary Fund (IMF) Christine Lagarde kagum sekaligus memuji keberanian Joko Widodo mencabut subsidi premium hanya beberapa bulan setelah terpilih sebagai Presiden.
"Saya terkesan dengan keputusan yang diambil Presiden Jokowi tak lama setelah dirinya terpilih yakni memotong subsidi dan membebaskan ruang fiskal yang sekarang bisa digunakan untuk kebutuhan lain," kata Lagarde di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Rabu (2/9).
Selain itu, Lagarde juga melihat kebijakan Bank Indonesia (BI) mempertahankan cadangan devisa (cadev) untuk 6-7 bulan impor merupakan kebijakan tepat.
Lagarde menyarankan agar kebijakan pemerintah dan otoritas keuangan saling bersinergi menyikapi kondisi perekonomian yang sedang bergejolak.
"Kalau beri sedikit petunjuk, lanjutkan reformasi, lanjutkan program yang fokus pada pembangunan infrastruktur dan gunakan semaksimal mungkin ruang fiskal yang didapat dari pemotongan subsidi BBM," tutup Lagarde.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi Tegaskan Pemerintah Tak akan Naikkan Harga BBM
Jokowi meny ampaikan usai menggelar rapat internal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi: Pembelian Pupuk Subsidi Cukup Pakai KTP
Jokowi memastikan ketersediaan pupuk untuk masa tanam Januari 2024 dalam kondisi aman.
Baca SelengkapnyaJokowi Serahkan Bantuan Pangan di Maros
Bantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden Jokowi Minta Sri Mulyani Segera Tambah Anggaran Pupuk Subsidi Rp14 Triliun
Penambahan anggaran ini diperlukan seiring meningkatnya jumlah petani calon penerima pupuk subsidi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi: Data Penerima Bantuan Pangan Bulog Ditambah 8 Persen
Presiden Jokowi menyampaikan kenaikan jumlah penerima bantuan untuk alokasi mulai awal tahun 2024 sebesar 8% dari data penerima sebelumnya.
Baca SelengkapnyaJokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan
Dia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca SelengkapnyaTambah Anggaran Bansos Pupuk, Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Blokir Uang Belanja K/L hingga Rp50 Triliun
Penambahan anggaran ini diperlukan seiring meningkatnya jumlah petani calon penerima pupuk subsidi.
Baca SelengkapnyaJokowi Puji Kontribusi BUMN, Erick Thohir: Beri Dampak Nyata untuk Ultramikro dan UMKM
BUMN dan UMKM harus terus berkolaborasi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaAwalnya Istri Ngidam Beli Sapi, Kini Pemuda Banyuwangi jadi Juragan Sapi Omzetnya Miliaran Rupiah
Sapi miliknya pernah dibeli Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin.
Baca Selengkapnya