Gejala Hepatitis Kerap Masih Belum Terlihat pada Masa Awal Penularan
Merdeka.com - Ketika baru terinfeksi virus hepatitis, kadang kala seseorang tidak menunjukkan gejala. Hal ini membuat kadang masalah kesehatan ini telat disadari.
Hal ini diungkap oleh Fardah Akil, Ketua Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PPHI) cabang Makassar dalam sebuah seminar daring bersama Kalbe beberapa waktu lalu.
"Gejala-gejala hepatitis tidak akan kita lihat pada minggu pertama setelah infeksi akut," ujarnya.
"Umumnya, ini masuk ke dalam keluhan yang tidak khas. Jadi bisa keadaan dalam simptomatik atau dalam keadaan yang tanpa gejala atau asimptomatik."
Fardah mengungkapkan, gejala-gejala hepatitis secara umum yang bisa muncul antara lain demam yang tidak terlalu tinggi, menggigil, mual, muntah, tidak nafsu makan, dan lemas atau letih karena penyakit ini menyerang hati yang merupakan gudang energi.
"Yang memang agak sedikit khas kadang-kadang pasien datang dengan nyeri perut di kanan bagian atas. Itu adalah lokasi di mana liver itu berada," ujarnya dalam seminar terkait peringatan hari hepatitis sedunia itu.
Gejala Penyakit Hepatitis B yang Perlu Diketahui dan Cara Pencegahannya
"Yang agak khas sedikit adalah kencing menjadi kuning atau seperti teh. Itu yang khas dan dilihat pada masa sakit disertai dengan mata atau kulit menjadi kuning."
Fardah mengatakan, seringkali pasien hepatitis kronis seringkali tidak akan memperlihatkan gejalanya.
"Kalau misalnya mereka dengan hepatitis kronis ini mulai bergejala, berarti itu sudah menandakan hatinya sudah mengalami kerusakan misalnya yang paling berat itu sirosis," katanya.
Sekretaris Jenderal PPHI Andri S. Sulaiman mengatakan bahwa hepatitis merupakan salah satu penyakit menular yang harus mendapatkan perhatian dari masyarakat. Di Indonesia sendiri, hepatitis B merupakan jenis yang paling banyak menginfeksi penduduk di Indonesia.
Cara terbaik saat ini untuk mendiagnosis hepatitis B adalah dengan tes darah.
"Jika seseorang tidak terinfeksi, diharapkan untuk melakukan vaksinasi hepatitis. Namun jika terinfeksi, maka bisa menjalani pengobatan," tandasnya.
Reporter: Giovani Dio PrasastiSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaCara Mencegah Penularan Virus Nipah, Kenali Gejalanya
Infeksi virus Nipah dapat dicegah dengan menghindari paparan terhadap babi dan kelelawar serta menerapkan kebiasaan bersih.
Baca SelengkapnyaBukan Hanya Kehamilan, 7 Kondisi Ini Juga Bisa Jadi Penyebab Menstruasi Terlambat
Waspadai gejalanya jika sering mengalami menstruasi terlambat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penyakit Menular yang Umum Menyerang Anak, Ketahui Cara Mencegahnya
Penyakit menular disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit yang dapat menyebar dari satu orang ke lainnya, termasuk anak-anak.
Baca SelengkapnyaBagaimana Seseorang Bisa Sembuh dari HIV?
Sebagian besar orang meyakini bahwa HIV adalah penyakit yang tidak dapat diobati. Yuk, cek kebenarannya!
Baca SelengkapnyaApa Penyebab Orang Terjangkit HIV?
Banyak orang belum memahami penyebab HIV. Yuk, simak hal-hal yang bisa jadi penyebab seseorang terjangkit HIV!
Baca SelengkapnyaSering Berkeringat di Malam Hari? Waspada, Bisa Jadi Tanda 5 Masalah Kesehatan Ini!
Nggak hanya karena keringat berlebih, ini beberapa masalah kesehatan yang bisa jadi penyebabnya.
Baca SelengkapnyaFakta di Balik Ganasnya Penularan DBD di Jepara, Kemenkes Sampai Terjunkan Tim Khusus Amati Jenis Virus
Virus DBD di Jepara menyebar cepat. Lima belas warga sudah jadi korban. Sebelas di antaranya anak-anak
Baca SelengkapnyaCara Penularan Leptospirosis yang Perlu Diwaspadai saat Musim Hujan, Ketahui Cara Mencegahnya
Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira yang dapat menular dari hewan ke manusia. Leptospirosis sering ditemui saat musim hujan.
Baca Selengkapnya