Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menengok Sejarah Gerindra yang Selalu Pilih Jadi Oposisi

Menengok Sejarah Gerindra yang Selalu Pilih Jadi Oposisi Ketum Gerindra Prabowo Subianto naik kuda. ©AFP PHOTO/Adek Berry

Merdeka.com - Dalam beberapa hari ini, sayup-sayup terdengar Partai Gerindra akan masuk dalam pemerintahan Jokowi. Kabarnya, tim Jokowi tengah melobi Gerindra agar masuk dalam pemerintahan.

Namun isu ini masih samar. Sejumlah elite Gerindra menanggapinya beragam. Keputusan akhir tetap ada di tangan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Dalam sejarah, sejak Gerindra didirikan pada 6 Februari 2008 belum pernah masuk dalam koalisi pemerintahan. Gerindra selalu menjadi partai oposisi.

Gerindra pertama kali mengikuti Pemilu pada tahun 2009. Sebagai partai baru, Gerindra mampu bersaing dengan partai-partai lama. Saat Pileg 2009, Gerindra berhasil meraup 4.646.406 atau 4,46 persen. Dan pada Pileg-Pileg berikutnya, suara Gerindra selalu naik. Bahkan, beberapa kali mengantarkan Prabowo Subianto dalam kontestasi Pilpres, baik sebagai cawapres dan capres.

Berikut ulasan dan catatan tentang Partai Gerindra yang selalu menjadi oposisi:

Menjadi Partai Oposisi bersama PDIP

Dalam Pileg 2009, Gerindra dilirik PDIP untuk maju dalam Pilpres 2009. Kala itu PDIP mengusung Ketum Megawati Soekarnoputri menjadi capres. Sedangkan wakilnya diisi oleh Ketum Gerindra Prabowo Subianto.

Megawati-Prabowo harus mengakui keunggulan lawannya, SBY-Boediono yang terpilih menjadi presiden dan wakil presiden 2009. Megawati-Prabowo hanya meraup 32.548.105 suara atau 26,79 persen. Sedangkan SBY-Boediono meraih 73.874.562 suara atau 60,80 persen.

Megawati-Prabowo kala itu menerima kekalahannya dan memilih berada di luar kabinet pemerintahan bersama PDIP dan Partai Hanura.

Kembali Menjadi Oposisi Periode 2014-2019

Kalah dalam Pilres 20014, tidak menggerus suara Partai Gerindra saat Pemilu 2014. Nyatanya suara Partai Gerindra naik signifikan saat Pileg 2014. Gerindra meraup 14.760.371 suara atau 11,81 persen.

Memiliki modal suara yang cukup banyak saat Pileg 2014, Gerindra kembali mencalonkan Prabowo Subianto di Pilpres 2014. Kali ini Prabowo berpasangan dengan Hatta Rajasa. Lagi, langkah Prabowo menjadi Presiden kandas. Prabowo kalah dari Jokowi- Jusuf Kalla. Prabowo mendapat 62.576.444 suara atau 46,85 persen. Jokowi menang dengan 70.997.833 atau 53,15 persen.

Gerindra kembali menjadi oposisi. Sebagai oposisi, Gerindra menjadi partai yang cukup kritis terhadap pemerintahan Jokowi-JK. Prabowo pernah mengkritik pemerintah Jokowi terkait utang Indonesia yang terus naik.

"Utang-utang kita sudah sangat membahayakan. Selain utang pemerintah, ada utang lembaga-lembaga keuangan milik pemerintah dan BUMN dan kalau dijumlahkan sungguh sangat besar," kata Prabowo, 26 Juni 2018.

Bagaimana Pasca Pilpres 2019?

Pertarungan antara Prabowo melawan Jokowi kembali terjadi dalam Pilpres 2019. Kali ini, Prabowo berpasangan dengan politikus muda Sandiaga Uno.

KPU menetapkan Jokowi-Ma'ruf Amin sebagai presiden-cawapres terpilih dengan memperoleh 85.607.362 suara atau 55,50 persen. Sedangkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno meraih 68.650.239 suara atau 44,50 persen.

Setelah Prabowo menerima kekalahan, santer terdengar isu Gerindra akan bergabung dalam koalisi pemerintahan. Namun, Anggota Dewan Penasihat Partai Gerindra Muhammad Syafi'i meyakini Prabowo Subianto memilih berada di luar pemerintahan. Menurutnya, keberadaan oposisi menyehatkan iklim demokrasi.

"Menurut saya, demokrasi yang sehat itu harus ada check and balance, yaitu, selain partai pendukung, harus ada partai oposisi dan saya meyakini Gerindra akan tetap pada posisi sebagai oposisi," ujar Syafi'i.

(mdk/has)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gerindra Komunikasi dengan Partai Koalisi Ganjar dan Anies: Ajakan Kami Tak Bertepuk Sebelah Tangan

Gerindra Komunikasi dengan Partai Koalisi Ganjar dan Anies: Ajakan Kami Tak Bertepuk Sebelah Tangan

Sekjen Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, komunikasi Prabowo-Gibran dengan ketum partai koalisi 01 dan 03 berjalan baik.

Baca Selengkapnya
Gerindra Tak Yakin PDIP Oposisi di Pemerintahan Mendatang, Bambang Pacul: Suka-Suka Dialah

Gerindra Tak Yakin PDIP Oposisi di Pemerintahan Mendatang, Bambang Pacul: Suka-Suka Dialah

Partai Gerindra tidak yakin jika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan menjadi oposisi pada pemerintah selanjutnya.

Baca Selengkapnya
Sekjen Gerindra Kaget Dengar Kabar AHY akan Dilantik Jadi Menteri ATR/BPN Besok

Sekjen Gerindra Kaget Dengar Kabar AHY akan Dilantik Jadi Menteri ATR/BPN Besok

Gerindra menyambut baik apa yang sudah diputuskan Presiden Jokowi dalam mengangkat siapapun menjadi menteri.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Klaim Pemilu 2024 Lebih Baik dari Sebelumnya, Gerindra Anggap Tidak Perlu Hak Angket DPR

Klaim Pemilu 2024 Lebih Baik dari Sebelumnya, Gerindra Anggap Tidak Perlu Hak Angket DPR

Gerindra menilai hak angket itu tidak perlu dilakukan apalagi baru sebatas wacana.

Baca Selengkapnya

"Prabowo 'Sowan' ke Parpol di Luar Koalisi, Gerindra Tegaskan Komitmen pada Jawa Barat"

Jawa Barat merupakan provinsi yang mencatat sejarah bahwa Gerindra menang dua kali berturut-turut di Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Gerindra Klaim Politisi Sudah Move On dari Pemilu 2024, Hak Angket di DPR Hampir Mustahil

Gerindra Klaim Politisi Sudah Move On dari Pemilu 2024, Hak Angket di DPR Hampir Mustahil

Waketum Partai Gerindra Habiburokhman mengklaim bahwa hampir 95 persen politisi sudah move on dari Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Didukung Koalisi Besar, Gerindra Optimistis Suara Prabowo di Sumsel Lampaui 68 Persen

Didukung Koalisi Besar, Gerindra Optimistis Suara Prabowo di Sumsel Lampaui 68 Persen

Bergabungnya Partai Golkar dan PAN dalam koalisi pendukung Prabowo sebagai Calon Presiden 2024 membawa angin segara kepada pengurus Partai Gerindra di daerah.

Baca Selengkapnya
Gerindra Sebut Politik ‘Merangkul’ Prabowo Mulai Dijalankan, Buka Komunikasi ke 01 dan 03

Gerindra Sebut Politik ‘Merangkul’ Prabowo Mulai Dijalankan, Buka Komunikasi ke 01 dan 03

Komunikasi nanti bakal dilakukan kepada para ketua umum partai politik pengusung 01 dan 03.

Baca Selengkapnya
Gerindra Sebut Munculnya Nama Erina Gudono di Pilkada Sleman Aspirasi Masyarakat

Gerindra Sebut Munculnya Nama Erina Gudono di Pilkada Sleman Aspirasi Masyarakat

Gerindra membantah jika masuknya nama istri Ketua PSI Kaesang Pangarep ini merupakan dorongan dari Jokowi.

Baca Selengkapnya