Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Aktivis Curiga Pembahasan RKUHP dan Omnibus Law Mirip Revisi UU KPK

Aktivis Curiga Pembahasan RKUHP dan Omnibus Law Mirip Revisi UU KPK Demo Mahasiswa di DPR. ©2020 Liputan6.com/Johan Tallo

Merdeka.com - Ketua Konstitusi dan Demokrasi (KoDe) Inisiatif, Veri Junaidi mengingatkan DPR agar tak mengulangi kesalahan saat pembahasan RUU Omnibus Law, RKUHP dan RUU Permasyarakatan, seperti ketika merumuskan revisi UU KPK akhir tahun lalu. Pembahasan revisi UU KPK berujung tragedi.

Pembahasan RUU krusial di tengah pandemi virus corona (Covid-19) dinilai tidak tepat. Sebab, kondisi saat ini tidak memungkinkan partisipasi publik dalam pembahasan legislasi.

"Ini sangat memungkinkan proses pembentukannya didesain seperti UU KPK pada saat itu. Bukan tidak mungkin tidak menghiraukan masukan dari publik suara dari publik seperti halnya UU KPK yang menimbulkan masalah, protes dari masyarakat," ujar Veri saat diskusi daring, Minggu (5/4).

Dia melanjutkan, jika RUU tersebut tetap dilanjutkan maka akan cacat hukum. Karena secara prosedur partisipasi publik tidak terpenuhi.

"Karena pembahasan formil RUU itu bukan hanya melihat soal prosedur, tetapi soal aspek konstitusionalnya harus diperhatikan MK bagaimana mereka membuat dan membahas suatu UU," jelasnya.

Menurutnya, seharusnya Pemerintah dan DPR memberhentikan dahulu proses legislasi. Jangan sampai proses pembahasan RUU ini tak jauh beda dari revisi UU KPK yang akhirnya menimbulkan masalah baru.

"Bila ini tetap dilanjutkan untuk dibahas, kita patut menduga Pemerintah dan DPR akan melakukan hal yang sama seperti DPR pada akhir masa periode tahun 2019. Aspek krusial dilanggar DPR, karena partisipasi publik minim," tutur Veri.

Selain itu, Veri menyarankan kepada pemerintah sebaiknya menarik diri untuk pembahasan produk legislasi krusial pada saat seperti ini.

"Karena ini bukan soal lahirnya UU tapi bagaimana representasi masyarakat secara luas, mendengarkan masukan dari publik yang pro dan kontra, jangan hanya sekedar formalitas semata," tegasnya.

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Refleksi Akhir Tahun 2023, Fraksi PKB Soroti UU Ciptaker dan IKN Terkesan Dibahas Terburu-buru

Refleksi Akhir Tahun 2023, Fraksi PKB Soroti UU Ciptaker dan IKN Terkesan Dibahas Terburu-buru

Ketua Fraksi PKB Cucun Ahmad Syamsurijal mencatat capaian yang produktif dalam bidang legislasi dengan menyelesaikan sebanyak 21 rancangan undang-undang

Baca Selengkapnya
Janji Cawapres Cak Imin Depan Buruh Akan Revisi UU Omnibus Law

Janji Cawapres Cak Imin Depan Buruh Akan Revisi UU Omnibus Law

Ketua umum PKB ini mengungkap alasan mengapa dulu menyetujui UU Cipta Kerja.

Baca Selengkapnya
Dalam RUU DKJ Dewan Aglomerasi Dipimpin Wapres, Ini Kata JK

Dalam RUU DKJ Dewan Aglomerasi Dipimpin Wapres, Ini Kata JK

Penyusunan ini sebelumnya dibahas di Badan Legislasi (Baleg) DPR RI.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Anies Jamin Revisi Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja Jika jadi Presiden 2024

Anies Jamin Revisi Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja Jika jadi Presiden 2024

Anies Baswedan memastikan bakal merevisi Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker).

Baca Selengkapnya
KPU Siapkan Tim Hukum untuk Hadapi Gugatan Sengketa Pemilu 2024 di MK

KPU Siapkan Tim Hukum untuk Hadapi Gugatan Sengketa Pemilu 2024 di MK

Proses pendaftaran sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK) akan dilaksanakan dalam jangka waktu 3x24 jam.

Baca Selengkapnya
Anies Kritik UU Cipta Kerja: Jangan Sampai Masyarakat Dirugikan

Anies Kritik UU Cipta Kerja: Jangan Sampai Masyarakat Dirugikan

Regulasi harus memberikan dampak kepada masyarakat setelah ditetapkan.

Baca Selengkapnya
Malam Ini, KPU Kumpulkan Divisi Hukum Bahas Persiapan Gugatan Pemilu 2024

Malam Ini, KPU Kumpulkan Divisi Hukum Bahas Persiapan Gugatan Pemilu 2024

KPU mempersiapkan diri dalam menghadapi perselisihan hasil pemilihan umum di Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya
Ditanya Susunan Kabinet Koalisi Prabowo, AHY: Ini Pertanyaan yang Ditanya oleh Semua

Ditanya Susunan Kabinet Koalisi Prabowo, AHY: Ini Pertanyaan yang Ditanya oleh Semua

KIM menghormati proses perhitungan suara yang tengah dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI

Baca Selengkapnya
Polisi Ancam Jemput Paksa Siskaeee Jika Kembali Mangkir Pemeriksaan

Polisi Ancam Jemput Paksa Siskaeee Jika Kembali Mangkir Pemeriksaan

Siskaeee sedianya dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai tersangka pada Senin 15 Januari 2024 kemarin. Namun Siskaeee mangkir.

Baca Selengkapnya