Pelaku Demo 22 Mei di Jakbar Dijanjikan Rp100 Ribu, Hingga Ditangkap Belum Dibayar
Merdeka.com - Sebanyak 183 orang ditangkap terkait kerusuhan di wilayah Petamburan dan Slipi, Jakarta Barat pada 21-22 Mei. F (15) salah satu pelaku warga Lubang Buaya mengaku ikut dalam kericuhan karena diajak seseorang lewat media sosial.
"Saya itu diajak pak, dari media sosial. Saya dapat Rp100 ribu sama makan buka puasa," ujarnya saat ditemui di Mapolres Metro Jakarta Barat, Kamis (23/5).
Ajakan itu dia iyakan dan berangkat bersama empat orang lainnya. Namun hingga dijebloskan ke tahanan, F belum menerima bayaran.
"Saya berangkat cuma pakai pakaian koko, belum dibayar nanti bayarnya katanya. Saya hanya diajak," ujarnya.
Kepada merdeka.com, I warga Slipi yang melihat kelompok perusuh sempat bertanya kedatangan mereka diperintahkan oleh siapa.
"Saya tanya, pak ke sini siapa suruh. Dia jawab kalau ada yang nyuruh dan dibayar Rp300 ribu," kata I (55).
I sempat menyarankan agar massa tersebut pulang ke rumah masih-masing. Mengingat, bulan puasa dan sebentar lagi Lebaran.
"Pak, mendingan pulang inget anak sama istri. Kalau bapak kenapa-kenapa gimana, ini mau Lebaran. Cuma karena Rp300 ribu nanti bapak kenapa-kenapa mendingan pulang," saran I.
Sementara itu jajaran Polres Metro Jakarta Barat menemukan uang Rp 20 juta dari sejumlah amplop. Uang tersebut rencananya diduga akan diberikan sebagai imbalan kepada para pelaku.
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi menegaskan, masing-masing para perusuh itu akan menerima imbalan sebesar Rp100 hingga Rp200 ribu per orang.
"Ini kita sita semua dari tersangka dan ada berita acaranya dan diakui oleh tersangka dalam BAP bahwa telah menerima uang dari seseorang," kata Hengki.
Hengki mengatakan saat ini pihaknya masih menyelidiki siapa oknum yang menjadi dalang dan membayar para pelaku kerusuhan ini. "Masih kita dalami ya dalangnya, masih kita cari," ujar Hengki.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaKebakaran Pondok Pesantren (ponpes) Al Wasilah Lemo, Polewali Mandar, merenggut korban jiwa. Dua santri meninggal dunia akibat mengalami luka bakar parah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berikut momen bocah borong semua jajanan leker agar penjual bisa pulang cepat dan minta pelukan.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan di dua lokasi berbeda, dimana salah satu tersangka ada pegawai Lapas.
Baca SelengkapnyaSosok perwira polisi baik melarisi dagangan penjual kacang rebus di kaki lima. Aksi terpujinya mampu membuat penjual kacang bahagia.
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan itu dipicu lantaran para pelaku mengungkit permasalahan korban.
Baca SelengkapnyaPelaku terancam hukuman penjara seumur hidup atau mati akibat perbuatannya.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta bakal menggelar perayaan malam tahun baru menuju 2024 di kawasan Bundaran HI
Baca Selengkapnya