Demi dipertemukan dengan istri dan anak, Osep Saiku nekat panjat tower 72 meter
Merdeka.com - Didug depresi, Osep Saiku nekad memanjat tower telekomunikasi setinggi 72 meter. Warga Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang itu meminta didatangkan istri dan anaknya.
Osep terlihat di atas tower di Jalan Leces Dusun Sonosari, Desa Kebonagung, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang pukul 08.00 WIB pagi tadi. Namun warga lainnya mengaku sudah melihat Osep sejak sehari sebelumnya.
Petugas gabungan dari PMI, BPBD, Polsek, Koramil dan SAR berusaha memintanya agar turun. Osep bergeming dengan berdiam diri di ketinggian. Dua orang petugas dengan peralatan keselamatan mencoba membujuknya, tetapi tidak juga membuahkan hasil.
Petugas yang berada di puncak tower melakukan negosiasi agar bersedia turun. Namun Osep mau turun jika didatangkan istri dan anaknya ke lokasi. Istrinya, Titin diketahui minggat dari rumah bersama anak.
"Istrinya minggat sejak kapan tidak tahu," kata Fais Yuwono, teman Osep yang datang di lokasi, Rabu (7/11).
Ani, teman istri Osep juga dihadirkan guna membujuknya turun dengan menggunakan handy talky (HT). Petugas juga menggunakan video call untuk menampilkan wajah Ani, namun tetap tidak mau turun, begitu pun saat ibunya didatangkan.
"Sep! ayo turun. Saya bantu cari istrimu. Semua masalah bisa diselesaikan," kata Ani.
Keluarga juga mendatangkan anak pertamanya ke lokasi, tetapi pelaku tetap minta didatangkan istri dan anak keduanya yang masih berusia 2,5 tahun.
Petugas sebenarnya sempat berusaha menghadirkan istrinya, namun tidak membuahkan hasil. Osep pun akhirnya dipaksa turun dengan tangan diborgol sekitar pukul 13.30 WIB.
Setelah berhasil diturunkan, Osep langsung dibawa ke Puskesmas Wagir, Kabupaten Malang.
"Sudah turun dengan selamat, sekarang dibawa ke Puskesmas Wagir," tegas Apriliyanto, salah satu petugas PMI Kabupaten Malang.
Sementara itu, Kapolsek Pakisaji, AKP Novian Widiantoro mengatakan berdasarkan keterangan saksi, sebelumnya pelaku telah melakukan upaya yang sama. Pelaku yang sudah dikaruniai dua anak diduga mengalami persoalan keluarga.
"Aksi percobaan bunuh diri sudah pernah dilakukan 2 kali. Terkait permasalahan keluarga. Pelaku meminta anak dan istrinya datang ke lokasi, karena sudah meninggalkan rumah selama 2 minggu," katanya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Satu keluarga terdiri dari ayah, ibu dan dua anak nekat lompat dari lantai 21 apartemen Penjaringan
Baca SelengkapnyaSeorang anak tak sengaja melihat ayahnya diam-diam menitikan air mata saat sedang sahur.
Baca SelengkapnyaDi momen kenaikan pangkatnya, ada detik-detik spesial yang terekam. Di mana ayah Danang eks Pangkostrad TNI memasangkan pangkat barunya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Aksi berani ditunjukkan seorang emak-emak bernama Eni (54). Dia mengejar dua penjambret handphonenya hingga salah seorang di antara mereka tertangkap.
Baca SelengkapnyaDetik-detik KDRT itu terekam dalam rekonstruksi kasus pembunuhan empat anak dilakukan ayahnya Panca.
Baca SelengkapnyaPerselingkuhan itu terungkap setelah terlapor mengirim video syurnya dan istri pelapor melalui WhatsApp.
Baca SelengkapnyaSimak kisah cinta putri kolonel TNI dengan perwira berpangkat Lettu. Ternyata berawal dari dikenalkan sang ayah.
Baca SelengkapnyaSempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaKisah haru perjalanan istri Kolonel TNI Arm Joko Setiyo dalam mendampingi sangsuami mengarungi bahtera rumah tangga,
Baca Selengkapnya