Cerita guru kesenian di Bogor sodomi murid-muridnya

Merdeka.com - Seorang guru seharusnya menjadi panutan bagi para muridnya. Dia juga harus menjadi suri tauladan dan juga mengajarkan hal yang seharusnya berguna bagi bangsa dan negara. Oleh karena itu guru mendapatkan predikat sebagai seorang pahlawan tanpa tanda jasa lantaran jasanya terhadap bangsa untuk mencerdaskan generasi penerus tidak akan ternilai harganya.

Namun berbeda dengan seorang guru kesenian yang mengajar di sebuah sekolah yang berada di Kecamatan Sukaraja, Bogor berinisial ER (53). Bukannya mengajar dan membuat muridnya menjadi kreatif dan tangkas, dia malah tega mengancam muridnya dengan nilai jelek apabila muridnya tidak mau melayani nafsu birahinya.

Salah satu korban yang juga murid guru tersebut berinisial AP (16) pun akhirnya melaporkan perbuatan bejat guru itu kepada polisi karena sudah lelah hidup di bawah ancaman. Akibat perbuatannya dia akhirnya meringkuk di dalam tahanan Polresta Bogor untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Apa yang membuat guru kesenian di Bogor ini tega sodomi muridnya? Berikut cerita guru kesenian di Bogor sodomi murid-muridnya:

Ancam murid dapat nilai jelek kalau tak layani nafsunya

Seorang siswa SMP di Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, berinisial AP (16), menjadi korban sodomi ER (53) yang tidak lain merupakan guru kesenian tempatnya bersekolah. Hal ini dibenarkan oleh Kasatreskrim Polresta Bogor AKP Condro Sasongko yang mengatakan korban telah dicabuli oleh gurunya sendiri."Betul, menurut laporan dari korban sendiri mereka diancam oleh gurunya apabila tidak melayani dia maka mereka akan diberikan nilai jelek. Karena diancam jadinya mereka nurut," ujar AKP Condro Sasongko.

Disodomi setelah pulang sekolah atau malam di rumah pelaku

Kasat Reskrim Polresta Bogor AKP Condro Sasongko mengatakan pencabulan oleh ER (53) yang tidak lain seorang guru olah raga terhadap muridnya dilakukan di rumah kontrakan guru cabul tersebut yang berada di perumahan BTN, Tanah Baru, Bogor Utara, Kota Bogor. Berdasarkan pengakuan korban, Condro mengatakan ER melakukan aksinya pada saat malam setelah pulang sekolah atau malam hari."Dicabulinya sih di rumahnya guru tersebut, biasanya dia melakukan aksi cabulnya saat pulang sekolah atau sore hari," ujar CondroBahkan menurut pengakuan salah seorang korban yang mengadukannya ke polisi berinisial AP (16) dia kerap kali mengajak para muridnya untuk menginap agar bisa melayaninya semalam penuh."Perlu diluruskan semua korban adalah laki-laki, dan pelaku sering mengajak korbannya menginap di rumahnya supaya bisa melakukan hubungan sehari bisa dua kali hingga 3 kali dengan iming-iming akan diberikan nilai yang bagus," ujar Condro.

Sudah melakukan aksi sodomi bertahun-tahun

Kasat Reskrim Polresta Bogor AKP Condro Sasongko mengatakan sejak diadukannya ER oleh orangtua AP pada Sabtu kemarin, dugaan petugas ada beberapa korban yang sudah lulus dari SMP Sukaraja itu. Dugaan tersebut dikuatkan oleh pengakuan tersangka kepada petugas yang mengatakan sudah melakukan perbuatan cabul itu selama bertahun-tahun."Yang pasti dia sering mengajak siswa tersebut mengerjakan PR kesenian di rumahnya. Pengakuan tersangka sendiri dia melakukannya sudah bertahun-tahun bahkan korbannya kemungkinan sudah ada yang menjadi alumni. Ini ketahuan dan melapor hanya satu orang namun setelah kita kembangkan masih ada korban lainnya kira-kira dua orang," kata Condro.

Mulai mencabuli murid sejak ditinggal istrinya

ER (53) guru kesenian yang diadukan oleh muridnya berinisial AP (16) karena telah mencabulinya ternyata karena sudah ditinggal istrinya selama 20 tahun lebih. Hal tersebut disampaikan oleh Kasat Reskrim Polresta Bogor AKP Condro Sasongko. Menurutnya, karena sudah lama ditinggal istrinya, ER pun menjadi berperilaku seks menyimpang."Betul. Guru kesenian dari SMP Sukaraja itu sudah tidak punya istri selama 20 tahun jadi nggak tahu bagaimana awalnya dia memang selalu mengajak muridnya untuk berhubungan seperti itu," ujar Condro.