Anies: Pandemi Covid-19 Membuat Jumlah Penduduk Miskin Ibu Kota Naik
Merdeka.com - Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyerahkan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) 2020 dalam Rapat Paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta, hari ini Senin (19/4).
Dalam kesempatan itu, Anies mamaparkan kondisi perekonomian warga DKI Jakarta. Dia, menyebutkan jumlah penduduk miskin di Jakarta bertambah. Pada September 2019 sebesar 3,42 persen atau sejumlah 362.300 jiwa. Pada September 2020 menjadi 4,69 persen atau 496.840 jiwa.
Meskipun bertambah, Anies mengklaim jumlah penduduk miskin di Jakarta jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan persentase jumlah penduduk miskin nasional sebesar 27,55 juta orang atau 10,19 persen.
"Pandemi Covid-19 menjadi faktor penyebab kenaikan jumlah penduduk miskin di Ibu Kota, tapi jumlah penduduk miskin di DKI Jakarta tersebut merupakan yang terendah jika dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain di Indonesia," kata Anies saat memaparkan LKPJ di depan para anggota dewan dan pimpunan sidang, Senin (19/4)
Anies mengatakan, pembatasan kegiatan masyarakat seperti PSBB atau PPKM sebagai upaya mengatasi penyebaran virus Corona sangat berpengaruh terhadap permintaan atau daya beli masyarakat. Tidak seperti Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PKP) yang tumbuh sebesar 1,60 persen.
Dia menyebutkan, pengeluaran per kapita ikut menurun. Pengeluaran Per Kapita warga DKI Jakarta Rp 18,23 juta per tahun 2020, turun sebesar 1,62 persen dibandingkan tahun 2019 yang sebesar mencapai 18,53 juta.
"Aktivitas ekonomi yang turun dapat dilihat dari angka inflasi yang cukup rendah, di mana inflasi di DKI Jakarta selama Januari – Desember tahun 2020 sebesar 1,59 persen. Lebih rendah dibandingkan laju inflasi periode yang sama pada tahun 2019 yaitu 3,23 persen,” ujarnya.
"Namun di akhir tahun 2020, perekonomian Jakarta membaik seiring membaiknya perekonomian global. Pertumbuhan ekonomi Jakarta tahun 2020 mengalami kontraksi sebesar minus 2,36 persen" ungkap Anies.
Padahal menurutnya, konsumsi rumah tangga merupakan motor utama dari pertumbuhan ekonomi. Bukan hanya itu, menurutnya Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB), ekspor, dan impor juga sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Jakarta.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cerita Anies saat Tangani Pandemi Covid-19, Terapkan PSBB Lindungi Warga Malah Dimarahi Pusat
Saat itu Anies Baswedan menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaAnies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19
Jokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaSampah Sisa Perayaan Tahun Baru di Jakarta Capai 130 Ton, Terbesar setelah Pandemi Covid
jumlah sampah yang terkumpul selama malam perayaan tahun baru 2024 di Jakarta mencapai 130 ton.
Baca SelengkapnyaAnies ke Pendukungnya saat Hari Pencoblosan 14 Februari: Harus Hati-Hati, Jaga Suara Kita
Anies mengimbau pendukung berhati-hati. TPS harus betul-betul diawasi dengan benar.
Baca SelengkapnyaAnies: Indonesia Makin Didominasi Kekuatan Non Gagasan Kerakyatan
Anies menilai semakin tampak jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaAnies Buka Data Ketimpangan di Indonesia: 64 Persen Dokter dan 74 Persen RS Ada di Jawa-Sumatera
Berdasarkan data tersebut, membuat masyarakat di wilayah Timur Indonesia kesulitan berobat.
Baca SelengkapnyaPasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen
Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca Selengkapnya