Korban meteor Rusia capai 1.000 orang
Merdeka.com - Jatuhnya meteor di Kota Chelyabinsk, di Pegunungan Ural, sekitar 1500 kilometer sebelah timur Ibu Kota Moskow, Rusia, kemarin telah menyebabkan 1000 orang terluka. Demikian pernyataan dari Kementerian Keadaan Darurat Rusia.
Surat kabar Wall Street Journal melaporkan, Sabtu, (16/2), korban kebanyakan luka akibat pecahan kaca jendela bangunan. Sebanyak 43 korban telah dilarikan ke rumah sakit.
Hantaman meteor itu juga merusak sekitar 3000 bangunan, termasuk melubangi sejumlah dinding besi sebuah pabrik di Chelyabinsk.
"Cahaya di langit semacam itu tak pernah terjadi di kehidupan. Itu hanya terjadi ketika kiamat," kata Vlada Palagina, guru di sebuah sekolah di Chelyabinsk.
Presiden Vladimir Putin telah memerintahkan menteri keadaan darurat menyediakan segala pertolongan kepada korban.
Hantaman meteor itu juga melubangi danau es di tempat jatuhnya meteor itu di luar kota. Kawah bekas jatuhnya meteor itu mencapai ukuran diameter 8 meter.
Ilmuwan mengatakan peristiwa itu langka terjadi, baik dari segi ukuran meteor maupun korban. Meteor yang jatuh kemarin bobotnya mencapai 10 metrik ton. "Meteor itu memasuki atmosfer bumi dengan kecepatan 15 hingga 20 kilometer per detik," kata pernyataan dari Akademi Sains Rusia.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data Terbaru Arus Mudik Lebaran 2024: Dalam Lima Hari 322 Kecelakaan, 63 Orang Meninggal
Baca SelengkapnyaGempa berkekuatan 7,6 magnitudo mengguncang Jepang pada Senin (1/1).
Baca SelengkapnyaPencarian korban dilanjutkan hari ini menggunakan RIB Kamajaya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gelombang setinggi 0,3 meter dari Teluk Ussuri diperkirakan akan tiba di pantai Vladivostok sekitar pukul 19.36.
Baca SelengkapnyaBalita ini terjebak selama 3 hari. Proses evakuasi ini dilakukan pada Minggu (11/2) lalu.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia berjumlah 18 orang terdiri dari 10 orang tenaga kerja Indonesia dan delapan tenaga kerja asing (TKA) asal China.
Baca SelengkapnyaKepala Basarnas Makassar Mexianus Bekabel mengatakan tim SAR gabungan kembali menemukan satu orang korban meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPada awal kejadian (31/1), tersangka sempat mengaburkan penyebab kematian korban dengan mengaku tidak tahu terkait penyebab meninggalnya sang anak.
Baca SelengkapnyaPeristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca SelengkapnyaJika kalian salah satu orang yang sulit fokus dalam bekerja. Ini dia tips ampuhnya.
Baca Selengkapnya