Dituduh mau bunuh presiden, wapres Maladewa dihukum 15 tahun penjara
Merdeka.com - Wakil Presiden Maladewa Ahmed Adeeb yang dituduh mendalangi rencana pembunuhan terhadap Presiden Abdulla Yameen pada September tahun lalu, dijatuhi hukuman 15 tahun penjara.
Tak hanya Adeeb saja, dua pengawalnya juga menerima hukuman masing-masing 10 tahun karena terlibat dalam rencana tersebut.
Dikutip dari New York Times, Jumat (10/6), awalnya Adeeb membantah semua tuduhan yang ditujukan padanya. Laporan Federal Bureau of Investigation (FBI) Amerika Serikat juga tidak menemukan bukti bahwa sebuah bom meledak di perahu presiden.
Seorang mantan jaksa, Muhuthaz Muhsin yang menolak tuntutan terhadap Adeeb juga diganjar hukuman 17 tahun penjara dengan tuduhan terorisme.
Maladewa dipimpin Abdulla Yameen sejak 2012. Kala itu, dia disebut melakukan kudeta militer pada tahta kekuasaan Nasheed.
Sejak 2015, Yemen menuntut lawan politiknya dan para pemimpin senior lain. Juru bicara koalisi anggota oposisi dan politisi yang berada di pengasingan, Ahmed Mahloof mengatakan tidak ada keadilan di Maladewa.
"Siapapun yang dianggap ancaman bagi Yameen akan menjadi tersangka dengan tuduhan terorisme," kata Mahloof.
Bahkan mantan presiden Nasheed, yang terpilih secara demokratis, dihukum karena terorisme tahun lalu dan dijatuhi hukuman 13 tahun penjara.
Sementara itu, Adeeb dinyatakan bersalah karena merencanakan ledakan di perahu cepat yang ditumpangi Yameen. Ledakan yang terjadi di speedboat tersebut mengakibatkan luka ringan pada istri dan dua pembantu sang presiden.
Sementara itu, Presiden Yameen sendiri ditemukan tanpa luka sedikit pun. Namun sang presiden menyatakan keadaan tersebut sebagai keadaan darurat.
"Keamanan nasional terancam atas insiden ini," kata sang presiden.
Setelah itu, dia menyerukan menuntut wakil presidennya sendiri. Pengacara Adeeb, Moosa Siraj mengatakan tuduhan terhadap kliennya tidak berdasar.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen Dua Penembak Jitu Meminjam Rumah Warga untuk Pengamanan Presiden RI, Dibanjiri Pujian dari Warganet
Wanita ini didatangi langsung oleh sejumlah penembak jitu guna melakukan prosedur pengamanan Presiden RI.
Baca SelengkapnyaBawaslu Ingatkan Menteri Jadi Tim Kampanye Hati-Hati Dalam Tugas Kenegaraan
Bagya mengakui teguran itu sudah disampaikan ke Presiden. Namun, Bagya enggan menjelaskan teguran itu.
Baca SelengkapnyaBeda Sikap dengan Jokowi soal Presiden Boleh Kampanye dan Memihak, Ma'ruf Amin Tegaskan Netral di Pemilu
Ma'ruf Amin merahasiakan pilihannya dan bakal menyoblos pada 14 Februari mendatang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mahfud Siapkan Surat Pengunduran Diri dari Menko Polhukam: Saya akan Pamit Baik-Baik ke Presiden
Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD menyiapkan surat pengunduran diri kepada Presiden Jokowi dari jabatan Menko Polhukam.
Baca SelengkapnyaMomen Prabowo ‘Magang’ Jadi Presiden Kala Dampingi Jokowi Rapat
Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.
Baca SelengkapnyaCak Imin Minta Pendukung AMIN Tunggu Sampai Perhitungan Suara: Ancaman Kecurangan Makin Nyata
Calon Presiden (Capres) nomor urut dua, Prabowo Subianto mendapat informasi bahwa ada rencana untuk merusak surat-surat suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo dan Airlangga Bertemu Jokowi, Cak Imin: Menteri Sama Presiden Biasa Ketemu
Cak Imin mengaku tak mempermasalahkan pertemuan yang dilakukan Prabowo dan Airlangga dengan Jokowi
Baca SelengkapnyaMomen Prabowo Lepaskan Pin Dinas Kemhan Saat Diundang sebagai Capres
Prabowo sempat bertanya mengenai status undangannya, apakah sebagai Menteri Pertahanan atau calon presiden.
Baca SelengkapnyaMuncul Gerakan Salam Empat Jari, Ini Respons Anies
Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menanggapi isu salam empat jari hingga gerakan tak memilih pasangan Capres nomer 2, Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya