Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

AS Akan Evakuasi Warganya dari Wuhan dengan Pesawat Sewaan

AS Akan Evakuasi Warganya dari Wuhan dengan Pesawat Sewaan Pasar Ikan di Wuhan. ©HECTOR RETAMAL/AFP

Merdeka.com - Pemerintah Amerika Serikat mengumumkan akan mengevakuasi warganya dari Kota Wuhan dengan pesawat sewaan.

Sebuah pemberitahuan dari Kedutaan Besar AS di Beijing mengatakan, akan ada kapasitas terbatas untuk mengangkut warga Amerika pada penerbangan Selasa 28 Januari dari Wuhan yang akan dilanjutkan langsung ke San Francisco. Dikatakan bahwa dalam evakuasi tersebut tidak ada cukup kursi, prioritas akan diberikan kepada individu "yang berisiko lebih besar terpapar virus corona," seperti dilansir AP, Minggu (26/1).

Presiden China Xi Jinping sebelumnya menyebut wabah ini sebagai situasi yang serius. Pemerintah China langsung meningkatkan upaya untuk membatasi perjalanan dan pertemuan publik serta mengirim staf medis dan pasokan obat ke Wuhan.

Siapa pun yang bepergian dari Wuhan, saat ini harus mendaftar ke pos kesehatan masyarakat dan mengarantina diri di rumah selama 14 hari, menurut perintah dari Komisi Kesehatan Nasional.

Pemerintah juga melaporkan lima kasus di Hong Kong, dua di Makau dan tiga di Taiwan. Sejumlah kecil kasus telah ditemukan di Thailand, Jepang, Korea Selatan, A.S., Vietnam, Singapura, Malaysia, Nepal, Prancis dan Australia.

Kanada mengatakan menemukan kasus infeksi virus corona pertamanya, pria berusia 50-an yang baru-baru ini terbang dari Wuhan ke Guangzhou, Cina, dan kemudian ke Toronto.

Konsulat Prancis juga mempertimbangkan evakuasi warga negaranya dari kota. Mereka sedang berupaya mengatur layanan bus untuk membantu warga Prancis meninggalkan Wuhan.

Produsen mobil Prancis PSA Group mengatakan akan mengevakuasi karyawannya dari Wuhan, mengkarantina mereka dan kemudian membawa mereka ke Prancis. Kementerian Luar Negeri mengatakan sedang bekerja pada "opsi akhirnya" untuk mengevakuasi warga Prancis dari Wuhan "yang ingin pergi."

Larangan berkendara

Seorang mahasiswa Ethiopia di Wuhan mengatakan kepada The Associated Press bahwa semakin sulit untuk membeli makanan dan situasinya semakin memburuk.

"Ada lebih dari 100 siswa Ethiopia yang belajar di Wuhan, dan 300 di provinsi Hubei," kata siswa itu, yang tidak ingin diketahui identitasnya. "Kami takut bakal sakit. Sekolah kami tidak mengatur apa pun ... (selain) memberi kami masker."

Di jantung wabah di mana 11 juta penduduk sudah terkunci, Wuhan melarang sebagian besar penggunaan kendaraan, termasuk mobil pribadi, di pusat kota mulai hari Minggu kemarin. Kota akan menugaskan 6.000 taksi ke lingkungan untuk membantu orang-orang berkeliling jika mereka perlu.

Wuhan berencana membangun rumah sakit darurat kedua dengan sekitar 1.000 tempat tidur untuk menangani meningkatnya jumlah pasien.

Reporter: Raden Trimutia Hatta

Sumber: Liputan6.com

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
China Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya
China Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya

Ini yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.

Baca Selengkapnya
Pencarian WN Taiwan Hilang Akibat Kapal Terbalik di Pulau Seribu Diperluas, Penyelam Menyisir Lokasi Kejadian
Pencarian WN Taiwan Hilang Akibat Kapal Terbalik di Pulau Seribu Diperluas, Penyelam Menyisir Lokasi Kejadian

Pencarian kembali dilanjutkan setelah cuaca mendukung pada Selasa (12/3) pagi.

Baca Selengkapnya
Prabowo ke Presiden Xi Jinping: China Salah Satu Mitra Kunci Dalam Perdamaian dan Stabilitas Kawasan
Prabowo ke Presiden Xi Jinping: China Salah Satu Mitra Kunci Dalam Perdamaian dan Stabilitas Kawasan

Saat pertemuan dengan Presiden China, Menhan Prabowo menyampaikan salam hangat dari Presiden RI Joko Widodo dan apresiasinya atas sambutan yang hangat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Basarnas Sebut Seorang WNA Taiwan Hilang Saat Kapal Speadboat Terbalik di Kepulauan Seribu
Basarnas Sebut Seorang WNA Taiwan Hilang Saat Kapal Speadboat Terbalik di Kepulauan Seribu

Korban hilang ini menggunakan kaos abu-abu, celana hitam, dan topi hitam.

Baca Selengkapnya
Empat Warganya Jadi Korban, China Minta Kedubes Terapkan Tanggap Darurat Seusai Ledakan Smelter di Morowali
Empat Warganya Jadi Korban, China Minta Kedubes Terapkan Tanggap Darurat Seusai Ledakan Smelter di Morowali

Kementerian Luar Negeri China terus berkoordinasi dengan lembaga pemerintah lainnya serta pemerintah daerah terkait kecelakaan itu.

Baca Selengkapnya
Kapan Pesawat Terbang Masuk Bengkel? Ini Jawabannya
Kapan Pesawat Terbang Masuk Bengkel? Ini Jawabannya

Dalam operasional, ternyata pesawat udara membutuhkan perawatan dan perbaikan berkala dan rutin guna menjaga kelaikannya terbang.

Baca Selengkapnya
7 WNI Hilang saat Kapal Nelayan Tenggelam di Lepas Pantai Korea Selatan
7 WNI Hilang saat Kapal Nelayan Tenggelam di Lepas Pantai Korea Selatan

Dua anggota kru ditemukan tidak sadarkan diri di dalam kapal dan telah dibawa ke rumah sakit. Sementara itu, operasi pencarian anggota lainnya masih dilakukan.

Baca Selengkapnya
Ini Kebiasaan Orang China yang Bikin Penerbangan Sering Delay
Ini Kebiasaan Orang China yang Bikin Penerbangan Sering Delay

Akibat kebiasaan ini sering membuat jadwal penerbangan di China delay.

Baca Selengkapnya
Diwariskan Pada Anak Cucu, Warga Negara China Kelahiran Kebumen Ini Buka Usaha Makanan Indonesia di Negeri Rantau
Diwariskan Pada Anak Cucu, Warga Negara China Kelahiran Kebumen Ini Buka Usaha Makanan Indonesia di Negeri Rantau

Walaupun sudah lama meninggalkan tanah air, Ibu Bunga terdengar lancar berbahasa Indonesia.

Baca Selengkapnya