Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Waspada, Jam Kerja yang Panjang Ternyata Bisa Tingkatkan Risiko Kematian

Waspada, Jam Kerja yang Panjang Ternyata Bisa Tingkatkan Risiko Kematian

Waspada, Jam Kerja yang Panjang Ternyata Bisa Tingkatkan Risiko Kematian

Setiap perusahaan pasti memiliki jam kerja tersendiri.

Waspada, Jam Kerja yang Panjang Ternyata Bisa Tingkatkan Risiko Kematian

Setiap perusahaan harus menaati aturan jam kerja karyawan. Perusahaan atau pemberi kerja harus memberikan jam kerja sesuai yang sudah ditentukan oleh pemerintah.

Aturan jam kerja di Indonesia ditetapkan oleh pemerintah dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja (UU Cipta Kerja). Dalam Undang-undang tersebut, ada 2 (dua) skema jam kerja yang berlaku di perusahaan yang ada di Indonesia.

Di antaranya, 7 jam kerja dalam sehari atau 40 jam dalam seminggu yang berlaku untuk 6 hari kerja dengan ketentuan libur 1 hari. Kemudian 8 jam kerja dalam sehari atau 40 jam dalam satu minggu yang berlaku untuk 5 hari kerja dengan ketentuan libur 2 hari.

Meski demikian, tak jarang pekerja harus lembur kerja.

Tentunya hal ini menambah jumlah jam kerja karyawan. Sayangnya, jam kerja yang panjang justru meningkatkan risiko kematian.

Dalam studi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) yang dipublikasikan di Environment International, jam kerja panjang menyebabkan 745.000 kematian akibat stroke dan penyakit jantung iskemik pada tahun 2016, meningkat 29 persen sejak tahun 2000.

WHO dan ILO memperkirakan bahwa, pada tahun 2016, 398.000 orang meninggal karena stroke dan 347.000 karena penyakit jantung akibat bekerja setidaknya 55 jam sehari. pekan. Antara tahun 2000 dan 2016, jumlah kematian akibat penyakit jantung akibat jam kerja panjang meningkat sebesar 42%, dan akibat stroke sebesar 19%.

Beban penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan ini sangat signifikan terjadi pada laki-laki (72% kematian terjadi pada laki-laki), masyarakat yang tinggal di wilayah Pasifik Barat dan Asia Tenggara, dan pekerja paruh baya atau lebih tua.

Sebagian besar kematian yang tercatat terjadi pada orang yang meninggal pada usia 60-79 tahun, yang telah bekerja selama 55 jam atau lebih per minggu antara usia 45 dan 74 tahun.

Waspada, Jam Kerja yang Panjang Ternyata Bisa Tingkatkan Risiko Kematian

Studi tersebut menyimpulkan bahwa bekerja 55 jam atau lebih per minggu dikaitkan dengan risiko stroke yang diperkirakan 35% lebih tinggi dan risiko kematian akibat penyakit jantung iskemik 17% lebih tinggi, dibandingkan dengan bekerja 35-40 jam seminggu.

Selain itu, jumlah orang yang bekerja dengan jam kerja panjang semakin meningkat, dan saat ini mencapai 9% dari total populasi global. Tren ini menempatkan lebih banyak orang pada risiko kecacatan akibat kerja dan kematian dini.

Waspada, Jam Kerja yang Panjang Ternyata Bisa Tingkatkan Risiko Kematian

"Bekerja 55 jam atau lebih per minggu merupakan bahaya kesehatan yang serius. Sudah saatnya kita semua, pemerintah, pengusaha, dan pekerja menyadari fakta bahwa jam kerja yang panjang dapat menyebabkan kematian dini," kata Direktur Departemen Lingkungan Hidup, Perubahan Iklim dan Kesehatan WHO, Maria Neira.

Studi WHO dan ILO

Terlebih lagi, pandemi covid-19 telah mengubah cara kerja banyak orang secara signifikan.

Waspada, Jam Kerja yang Panjang Ternyata Bisa Tingkatkan Risiko Kematian

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, justr hal ini kerap mengaburkan batasan antara rumah dan pekerjaan.

"Selain itu, banyak perusahaan terpaksa mengurangi atau menutup operasinya untuk menghemat uang, dan orang-orang yang masih menerima gaji akhirnya bekerja lebih lama. jam kerja. Tidak ada pekerjaan yang sebanding dengan risiko stroke atau penyakit jantung. Pemerintah, pengusaha dan pekerja harus bekerja sama untuk menyepakati batasan-batasan untuk melindungi kesehatan pekerja," katanya.

Pemerintah, pengusaha dan pekerja dapat mengambil tindakan berikut untuk melindungi kesehatan pekerja:

- pemerintah dapat memperkenalkan, menerapkan dan menegakkan undang-undang, peraturan dan kebijakan yang melarang kerja lembur wajib dan memastikan batasan maksimum waktu kerja;

- perjanjian bipartit atau perundingan bersama antara pengusaha dan asosiasi pekerja dapat mengatur waktu kerja lebih fleksibel, sekaligus menyepakati jumlah jam kerja maksimal;

- karyawan dapat membagi jam kerja untuk memastikan bahwa jumlah jam kerja tidak melebihi 55 jam atau lebih per minggu.

PNM dan Jamdatun Kompak Jaga UMKM, Lewat Literasi Hukum
PNM dan Jamdatun Kompak Jaga UMKM, Lewat Literasi Hukum

Kerja sama antara PNM dan Jamdatun ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan perusahaan untuk menangani permasalahan perdata.

Baca Selengkapnya
Cara Mengatur Jam Kerja Biar Efisien dan Terbebas dari Lembur
Cara Mengatur Jam Kerja Biar Efisien dan Terbebas dari Lembur

Atur jam kerja dengan baik, agar bisa terbebas dari lembur.

Baca Selengkapnya
Wajib Tahu! 10  Jenis Buah yang Bagus Untuk Pengidap Penyakit Jantung
Wajib Tahu! 10 Jenis Buah yang Bagus Untuk Pengidap Penyakit Jantung

Penyakit jantung dikenal sebagai salah satu pembunuh nomor satu. Perlu pencegahan yang tepat sehingga terhindar dari resiko penyakit tersebut.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kasus Impor Emas, Kejagung Perkuat Bukti Keterlibatan 2 Perusahaan IGS dan UBS
Kasus Impor Emas, Kejagung Perkuat Bukti Keterlibatan 2 Perusahaan IGS dan UBS

Bila didapati, jaksa baru bisa memutuskan kasus ini masuk dalam kategori tindak pidana korupsi.

Baca Selengkapnya
Begini Respons Pekerja SCBD-Sudirman Soal Kebijakan Pengaturan Jam Kerja
Begini Respons Pekerja SCBD-Sudirman Soal Kebijakan Pengaturan Jam Kerja

Nantinya, jam masuk kerja para ASN akan dibagi dua. Pertama adalah pukul 08.00 WIB dan yang kedua pukul 10.00 WIB.

Baca Selengkapnya
8 Risiko Hamil di Usia Tua yang Wajib Diketahui, Sebabkan Tekanan Darah Tinggi
8 Risiko Hamil di Usia Tua yang Wajib Diketahui, Sebabkan Tekanan Darah Tinggi

Hamil di usia tua (di atas 35 tahun), memiliki beberapa risiko terkait kesehatan ibu dan janin yang wajib diketahui.

Baca Selengkapnya
Tingkatkan Kepercayaan Peserta, Taspen Wajibkan Manajemen Risiko di Lingkungan Perusahaan
Tingkatkan Kepercayaan Peserta, Taspen Wajibkan Manajemen Risiko di Lingkungan Perusahaan

PT Taspen berkomitmen tingkatkan kualitas layanan kepada seluruh peserta.

Baca Selengkapnya
Penuh Risiko, Seluruh Atlet Tinju HSS Dilindungi BPJS Ketenagakerjaan
Penuh Risiko, Seluruh Atlet Tinju HSS Dilindungi BPJS Ketenagakerjaan

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo menegaskan komitmennya dalam mendukung perkembangan olahraga Indonesia.

Baca Selengkapnya
Modal Jual Nasi Uduk, Sigit Bisa Raup Rp7 Juta per Hari
Modal Jual Nasi Uduk, Sigit Bisa Raup Rp7 Juta per Hari

Banyak pekerja yang memutuskan untuk berhenti kerja dan membangun bisnis.

Baca Selengkapnya