Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Momentum bagi sektor properti, BTN ajak mahasiswa jadi entrepreneur muda

Momentum bagi sektor properti, BTN ajak mahasiswa jadi entrepreneur muda Bank BTN. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk siap mengawal para mahasiswa untuk menjadi entrepreneur muda andal di bidang properti dalam rangka menggarap potensi di sektor properti yang besar di Indonesia serta mendukung kesuksesan Program Satu Juta Rumah. Bank BTN pun siap menjadi partner bisnis bagi developer muda tersebut, ditopang kinerja bisnis yang terus tumbuh.

Direktur Utama Bank BTN Maryono mengatakan kontribusi sektor perumahan terhadap PDB di Indonesia baru sebesar 2,5%-2,8%. Padahal, lanjutnya, sektor perumahan tersebut erat hubungannya dengan 170 bisnis lainnya. Sehingga, laju positif bisnis perumahan akan mendorong pertumbuhan segmen terkait.

Tidak hanya itu, berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2015 pun menunjukkan masih ada 11,38 juta kepala keluarga yang belum memiliki rumah.

"Fakta tersebut menunjukkan masih banyak ruang bisnis yang bisa dikembangkan. Karena itu kami mengajak para mahasiswa menjadi developer muda yang tidak hanya turut mendukung sektor perumahan nasional, tapi juga membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan PDB [pendapatan domestik bruto] Indonesia. Kami telah menyiapkan lembaga Housing Finance Center dengan berbagai pelatihan untuk mencetak developer andal," ujar Maryono dalam Kuliah Umum di Universitas Negeri Yogyakarta, Jumat (20/10).

Maryono menjelaskan, jumlah pengembang di Indonesia saat ini juga perlu terus dipacu. Pasalnya, kebutuhan akan rumah baru setiap tahun masih belum bisa dipenuhi oleh pasokan rumah. "Kebutuhan rumah baru mencapai 800.000 unit per tahun, sementara kapasitas bangun baru berkisar 250.000-400.000 unit per tahun," paparnya.

Peluang besar tersebut, tambah Maryono, menjadi lahan bisnis yang besar untuk para developer. Apalagi, Pemerintahan Presiden Joko Widodo sangat memperhatikan sektor perumahan dengan memberikan berbagai stimulus. Begitu pula dengan Bank Indonesia (BI).

Dalam beberapa tahun terakhir, bank sentral telah memberikan kelonggaran kebijakan loan to value (LTV) dan financing to value (FTV) untuk menggeraKkan pasar kredit properti serta membantu percepatan pembangunan rumah oleh pengembang.

Menurut Maryono, Bank BTN telah menyiapkan lembaga pelatihan bernama Housing Finance Center (HFC) guna membentuk dan mendampingi para calon developer. Dalam HFC, terdapat berbagai pelatihan yang disiapkan yakni Mentoring Master Developer Indonesia, Pelatihan Pembiayaan Properti dengan Kementerian PUPR, pelatihan dengan asosiasi pengembang, komunitas properti, beberapa universitas serta institusi pendidikan lainnya hingga program Mini MBA in Property yang menggandeng Institut Teknologi Bandung (ITB).

"Per Oktober 2017, telah ada lebih dari 1.200 developer andal yang dicetak HFC. Kami pun siap menjadi partner bisnis bagi para developer tersebut untuk menggarap sektor properti," tutur Maryono.

Saat ini pun, ujar Maryono, Bank BTN terus bertransformasi di segi digital banking untuk meningkatkan bisnis perseroan. Transformasi tersebut digelar juga untuk menggarap para profesional muda dan keluarga termasuk mahasiswa.

Apalagi, terjadi perubahan signifikan pada pola akses masyarakat akan layanan perbankan. Di Indonesia, hanya tinggal 24% nasabah yang datang ke bank untuk melakukan setor tunai. Di sisi lain, nasabah lebih banyak menggunakan kanal digital untuk mengakses layanan perbankan.

Salah satu yang dikembangkan Bank BTN untuk menggarap perubahan tersebut yakni menciptakan BTN Zone di kawasan Perguruan Tinggi yang berisi berbagai fasilitas dan layanan digital banking untuk mempermudah para generasi muda mengakses layanan perbankan serta mendukung Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT).

Beberapa produk dan jasa yang disediakan dalam BTN Zone di antaranya edu payment, giro, BTN cash management, penyaluran bantuan pemerintah, kartu debit dan kartu mahasisWa, hingga kredit pemilikan rumah (KPR) serta kredit ringan bagi karyawan dan dosen perguruan tinggi.

Sementara itu, hingga Agustus 2017, emiten bersandi saham BBTN tersebut mencatatkan pertumbuhan positif. Dari segi kredit dan pembiayaan misalnya, BBTN mencatatkan posisi sekitar Rp181,24 triliun atau naik 20,08% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp 150,94 triliun di bulan yang sama tahun sebelumnya.

Selama lima tahun terakhir, kredit dan pembiayaan Bank BTN juga terus mencatatkan pertumbuhan positif dengan rata-rata pertumbuhan (compound annual growth rate/CAGR) sebesar 19,22% sejak akhir tahun 2012 hingga periode yang sama pada 2016.

Kenaikan kredit dan pembiayaan tersebut juga turut menopang pertumbuhan aset Bank BTN selama lima tahun terakhir dengan capaian CAGR sebesar 17,66% terhitung mulai Desember 2012 hingga Desember 2016.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sektor Properti Pulih dari Pandemi, KPR Bank BTN Tumbuh 12,66 Persen
Sektor Properti Pulih dari Pandemi, KPR Bank BTN Tumbuh 12,66 Persen

Alhasil, pemulihan ekonomi telah menunjukkan perbaikan yang signifikan ke arah yang lebih baik

Baca Selengkapnya
BTN Dukung Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Asalkan Begini Caranya
BTN Dukung Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Asalkan Begini Caranya

BTN berharap pemerintah dengan cepat mengambil keputusan terkait hal tersebut.

Baca Selengkapnya
Ajak Mahasiswa Jadi Developer, Dirut BTN: Backlog Perumahan 12,71 Juta Harus Dicarikan Solusinya
Ajak Mahasiswa Jadi Developer, Dirut BTN: Backlog Perumahan 12,71 Juta Harus Dicarikan Solusinya

Bank BTN melalui Housing Finance Center (HFC) dalam beberapa tahun terakhir telah mencetak sekitar 2.234 developer muda.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Dirut BTN Prediksi Sektor Properti Tumbuh 12 Persen di 2024, Ini Sederet Faktor Pemicunya
Dirut BTN Prediksi Sektor Properti Tumbuh 12 Persen di 2024, Ini Sederet Faktor Pemicunya

Sektor properi didorong pelonggaran rasio LTV/FTV Kredit/Pembiayaan Properti menjadi maksimal 100 persen untuk semua jenis properti.

Baca Selengkapnya
BTN Resmi Jadi Anggota UNEP Financial Initiative, Ini Sederet Keuntungannya
BTN Resmi Jadi Anggota UNEP Financial Initiative, Ini Sederet Keuntungannya

Hal ini akan membantu BTN untuk menjadi pionir keuangan berkelanjutan di industri perbankan dan keuangan di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Pengembang Properti Mulai Jual Perumahan dan Apartemen di IKN Nusantara
Pengembang Properti Mulai Jual Perumahan dan Apartemen di IKN Nusantara

Sejumlah perusahaan yang turut membangun hunian, antara lain Konsorsium Nusantara dan Pakuwon yang membangun apartemen dan rumah tapak.

Baca Selengkapnya
Istri Nekat Bikin Usaha saat Suami di-PHK, Modal Rp50.000 dan Kini Punya 14 Karyawan dengan Omzet Rp150 Juta
Istri Nekat Bikin Usaha saat Suami di-PHK, Modal Rp50.000 dan Kini Punya 14 Karyawan dengan Omzet Rp150 Juta

Setelah di-PHK, suaminya mulai mencari peluang lain dengan bekerja di proyek. Namun sayangnya dia malah ditipu hingga harus mengorbankan motornya.

Baca Selengkapnya
Dukung Kesetaraan, BCA Salurkan UMKM Entrepreneur Perempuan Rp14,8 Triliun Sepanjang 2023
Dukung Kesetaraan, BCA Salurkan UMKM Entrepreneur Perempuan Rp14,8 Triliun Sepanjang 2023

Persentase pekerja perempuan di BCA juga mencapai 60,8 persen dari total pekerja dan menduduki 61,1 persen dari total manajer di perusahaan.

Baca Selengkapnya
Menteri Hadi Bagikan Sertifikat Redistribusi di Jambi: Tidak Bisa Dijual Selama 10 Tahun
Menteri Hadi Bagikan Sertifikat Redistribusi di Jambi: Tidak Bisa Dijual Selama 10 Tahun

Menteri ATR/Kepala BPN menyerahkan 279 sertifikat redistribusi tanah secara door to door.

Baca Selengkapnya