LPS: Kalau Mau Investasi Harus Paham, Jangan FOMO
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa, meminta masyarakat tidak mudah termakan omongan selebriti yang marak mempromosikan berbagai kegiatan investasi.
Khususnya yang menawarkan produk-produk investasi dengan keuntungan berlipat.
"Anda kalau investasi harus mengerti betul. Misalnya ada selebriti yang suka bilang untung-untungaan tuh (investasi)," ujarnya dalam acara Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (LIKE IT) di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (14/8).
Merdeka.com
Purbaya menjelaskan, saat ini masih banyak investor yang hanya ikutan-ikutan dalam memutuskan kegiatan investasi karena terbuai keuntungan yang tinggi.
Praktik ini dikenal dengan istilah FOMO alias fear of missing out.
berita untuk kamu.
Sebab, banyak investor muda yang mengalami nilai kerugian cukup besar akibat praktik FOMO. Terutama dalam investasi robot trading yang menawarkan keuntungan dalam jumlah besar.
"(FOMO) itu akhirnya ketipu. Misalnya robot trading dan lain-lain yang membuat Anda rugi. Baru-baru ini juga yang lagi mencuat orang-orang terkenal membawa orang-orang investasi di produkya hingga rugi besar," tegasnya.
Merdeka.com
LPS sendiri memiliki sejumlah program khusus untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dalam mengelola keuangan.
Di antaranya, memanfaatkan media sosial untuk sarana berinteraksi, menyebarkan pesan edukasi untuk meningkatkan sentimen positif menabung di bank.
"Kemudian, mengadakan kegiatan sosialisasi, edukasi, dan kunci yakni menabung di bank aman ada LPS," tegas Purbaya.
- Sulaeman
Emas jadi pilihan investasi karena selain dianggap kebal terhadap inflasi, emas baik berupa perhiasan maupun batangan nilainya cenderung meningkat per tahun.
Baca SelengkapnyaUpaya perbaikan iklim investasi secara terus menerus mesti dilakukan agar pertumbuhan investasi dan perkonomian tidak terhenti.
Baca SelengkapnyaPBNU tidak ambil soal terkait tujuan investasi yang ingin dikembangkan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Meski sama-sama dikeluarkan oleh perusahaan, namun ada perbedaan dari saham biasa dan saham preferen yang harus diketahui oleh calon investor.
Baca SelengkapnyaMenteri Bahlil malam-malam mencari Mpok Lempeng, sebuah warung langganannya saat masih menjadi aktivis, namun warung tersebut sudah tutup.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani meminta para investor untuk tidak gampang tergiur penawaran investasi dengan keuntungan yang terlampau tinggi dan berwajah malaikat.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus meningkatkan investasi di IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaKeempat dapen BUMN ini bermasalah lantaran adanya indikasi penyimpangan dari sisi tata kelola investasi dan kerugian.
Baca SelengkapnyaPT BSP Zapin tak melaksanakan pembangunan pabrik MFO di KITB Siak, sedangkan dana investasi Rp8.175.600.000 sudah habis.
Baca Selengkapnya