Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kemenkeu: Dulu penerimaan migas Rp 300 T, sekarang hanya Rp 80 T

Kemenkeu: Dulu penerimaan migas Rp 300 T, sekarang hanya Rp 80 T eksplorasi minyak lepas pantai. shutterstock

Merdeka.com - Kementerian Keuangan mencatat penerimaan negara dari sektor migas dari tahun ke tahun mengalami penurunan yang signifikan. Saat ini, penerimaan sektor migas hnya sebesar Rp 80 triliun, padahal sebelumnya sektor migas Tanah Air berkontribusi mencapai Rp 300 triliun.

"Bisa saya sampaikan bahwa terjadi penurunan yang sangat tajam dalam penerimaan migas di APBN, 2014 penerimaan migas dalam APBN itu Rp 320 triliun, dari pajak dan non pajak. Di tahun 2015 ambles ke Rp 136 triliun. Lalu 2016, turun lagi ke Rp 80 triliun," ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan Suahasil Nazara dalam diskusi di Graha Bimasena, Dharmawangsa, Rabu (29/3).

Dia menegaskan produksi minyak Banyu Urip, Blok Cepu sudah tidak bisa diandalkan lagi. Untuk itu, dia berharap dilakukan eksplorasi baru agar produksi minyak Indonesia dapat bertambah.

"Kita tahu bahwa beberapa tahun terakhir ada angin segar nih dengan Banyu Urip tapi sepertinya enggak bertahan lama nih secara makro, kayaknya habis ini rada-rada flat dan turun dikit," jelasnya.

Suahasil menambahkan saat ini penerimaan dari sektor migas tidak dapat diandalkan. Saat ini, penerimaan negara dari pajak dapat diandalkan.

"Karena sudah selesai era mengandalkan dari migas. Sumber penerimaan kedepan ini emang dari pajak sama-sama karena era migas sebagai yang pernah kasih Rp 300 triliun sudah selesai. Tahun lalu Rp 80 triliun, ibu bapak sekalian tentu ada komposisinya antar minyak bumi dan gas," tegas Suahasil.

Lebih lanjut, dia pun berharap terus digenjotnya investasi di hulu agar produksi minyak terus naik dan industri-industri terkait juga tetap bisa jalan.

"Kalau buat kami di Kemenkeu, kami berpendapat bahwa keberlanjutan investasi hulu menjadi salah satu penting karena itu ingin dorong meskipun penerimaan migas cukup signifkan. Tapi di saat sekarang harga lagi turun seperti ini kami ingin memastikan bahwa industri ini bergerak," jelasnya.

Suahasil juga mendorong agar dilakukan eksplorasi baru. Sebab, menurutnya, saat ini jumlah penduduk Indonesia yang naik dari tahun ke tahun membuat konsumsi juga ikut meningkat.

"Jadi penerimaan negara itu penting tapi bukan satu-satunya tujuan. Kami ingin memastikan bahwa eksplorasi jalan, lifting kalau bisa naik karena kalau pacenya seperti sekarang ini dengan penduduk bertambah dan konsumsi naik pada saat efek dari impor migas minyak terutama terhadap neraca pembayaran kita akan makin lama makin besar," pungkasnya.

(mdk/sau)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Anggaran Pemilu 2024 Mencapai Rp71 Triliun dari Kemenkeu, Ini Rinciannya

Anggaran Pemilu 2024 Mencapai Rp71 Triliun dari Kemenkeu, Ini Rinciannya

Rincian anggaran Pemilu 2024 yang diberikan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Baca Selengkapnya
Menko Airlangga: Indonesia Masuk Negara Menengah Atas, Pendapatan per Kapita Capai USD 5.400

Menko Airlangga: Indonesia Masuk Negara Menengah Atas, Pendapatan per Kapita Capai USD 5.400

Salah satu faktornya adalah kinerja ekspor sepanjang tahun 2023 mampu menembus USD 258,82 miliar.

Baca Selengkapnya
MenPAN Anas: Kenaikan Gaji PNS 8 Persen Cair Bulan Ini, Tak Dirapel ke Februari

MenPAN Anas: Kenaikan Gaji PNS 8 Persen Cair Bulan Ini, Tak Dirapel ke Februari

KemenPAN-RB tengah menunggu proses terbitnya PP di Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Persaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu

Persaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu

Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024

Baca Selengkapnya
Rapel Kenaikan Gaji PNS Cair Hari Ini, Segini Besarannya

Rapel Kenaikan Gaji PNS Cair Hari Ini, Segini Besarannya

Pencairan kenaikan gaji PNS ini telah dikonfirmasi langsung oleh Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu, Isa Rachmatarwata.

Baca Selengkapnya
Aturan Produk Tembakau Diperketat, Begini Dampak dan Perkiraan Kerugian Ekonomi Ditanggung Negara

Aturan Produk Tembakau Diperketat, Begini Dampak dan Perkiraan Kerugian Ekonomi Ditanggung Negara

Penerapan pasal tembakau pada RPP Kesehatan akan menyebabkan penurunan penerimaan perpajakan hingga Rp52,08 triliun.

Baca Selengkapnya
Ini Alasan Pemerintah Batasi Pemudik Berhenti 30 Menit di Rest Area saat Mudik Tahun 2024

Ini Alasan Pemerintah Batasi Pemudik Berhenti 30 Menit di Rest Area saat Mudik Tahun 2024

Pemerintah memprediksi arus mudik tahun 2024 bakal melonjak hingga 50 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Mendagri Minta Dukcapil Kebut Urus Surat Kematian Petugas Pemilu Meninggal Dunia

Mendagri Minta Dukcapil Kebut Urus Surat Kematian Petugas Pemilu Meninggal Dunia

Data KPU per Senin 19 Februari 2024 mencatat jumlah petugas Pemilu meninggal dunia mencapai 71 orang.

Baca Selengkapnya
Muhadjir Sebut Target Penurunan Kemiskinan Kian Sulit, Capai 7,5%

Muhadjir Sebut Target Penurunan Kemiskinan Kian Sulit, Capai 7,5%

Pemerintah kini berupaya mengejar capaian target angka kemiskinan yang dipatok turun sekitar 6,5 hingga 7,5 persen dari total sekitar 26 juta jiwa di tahun ini.

Baca Selengkapnya