Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kejamnya Sama, Inflasi Diibaratkan Layaknya Perampok dan Pembunuh Bayaran

Kejamnya Sama, Inflasi Diibaratkan Layaknya Perampok dan Pembunuh Bayaran Pasar Tradisional. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Ketua Badan Supervisi Bank Indonesia, Muhammad Edhie Purnawan mengutip, paparan dari Presiden Amerika Serikat ke-40 Ronald Reagan tentang inflasi. Di mana, diibaratkan sama kejamnya dengan perampok, sama menakutkan kelompok yang bersenjata dan sama mematikannya dengan pembunuh bayaran.

"Saya ingat ketika Ronald Reagen dilantik menjadi Presiden, pada waktu itu dia juga menyebutkan inflasi dengan quote, inflasi itu sama kejamnya katanya bagaikan dengan perampok sama menakutkan kelompok yang bersenjata dan sama mematikannya dengan pembunuh bayaran," kata Edhi dalam diskusi publik Harga Kian Mahal: Recovery Terganggu, Kamis (7/4).

Tak hanya itu, Edhi juga mengutip paparan ekonom asal Amerika Serikat Milton Friedman, yang mengatakan inflasi itu terjadi setiap saat dan dimanapun. Yang berkaitan dengan inflasi tidak melulu persoalan moneter saja melainkan berkaitan dengan supply, harga-harga yang meningkat, termasuk persoalan pandemi.

"Inflasi ini adalah masalah ekonomi yang saya kira akan lama selesainya baik di tingkat global maupun di Indonesia. Saya kira Anda tahu, bahwa salah satu penyebab inflasi ada dari dua sisi yang pertama adalah demand dan supply," ujarnya.

Inflasi kali ini juga ditambah oleh perang politik antara Rusia dengan Ukraina, yang diperkirakan tidak selesai dalam jangka pendek. Dia menyebut, salah satu penyebab dari panjangnya inflasi, karena Rusia itu punya fundamental yang kuat dan current account surplusnya cukup baik.

"Saya kira tidak akan singkat, perang itu akan berakhir jika salah satunya kekurangan logistik," ujarnya.

Dampak Inflasi Tidak Pendek

Kata Edhi, beberapa surat kabar utama dunia menyebutkan dampak globalisasi dari inflasi ini akan tidak pendek. Bahkan, negara maju dan kaya pun juga terkena dampak, dari perang Rusia dan Ukraina yang menyebabkan inflasi secara global.

Apalagi negara berkembang seperti Bangladesh dan negara miskin lainnya, diprediksi akan mendapatkan dampak yang parah dibanding negara maju. Meskipun negara maju di Eropa sekarang ini juga sudah sangat mengalami dampak yang cukup parah seperti Jerman dan lain-lain.

"Jadi, kita sebagai bangsa Indonesia perlu untuk mempersiapkan dan mengantisipasi. Mudah-mudahan dampaknya tidak panjang. Sebagai regulator seperti Kementerian maupun Bank Indonesia perlu untuk mencermati ini setiap jam, setiap menit, setiap detik bagaimana kondisi yang terjadi di level global," pungkasnya.

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menteri Erick Klaim Bansos Pangan Sukses Jaga Inflasi Indonesia di Level 2,6 Persen

Menteri Erick Klaim Bansos Pangan Sukses Jaga Inflasi Indonesia di Level 2,6 Persen

Salah satunya karena berhasil menahan tingkat inflasi di kisaran 2,6 persen.

Baca Selengkapnya
Prabowo Janjikan Pertumbuhkan Ekonomi 8 Persen Jika Jadi Presiden Selanjutnya

Prabowo Janjikan Pertumbuhkan Ekonomi 8 Persen Jika Jadi Presiden Selanjutnya

Untuk mencapai Indonesia emas tahun 2045, mulai tahun 2025 dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di angka 6 persen hingga 7 persen.

Baca Selengkapnya
Staf Ahli Wakil Presiden sebut Ketidakpastian Situasi Politik Akibat Pemilu 2024 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Staf Ahli Wakil Presiden sebut Ketidakpastian Situasi Politik Akibat Pemilu 2024 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Nurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023

Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023

Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).

Baca Selengkapnya
Sejarah Terbentuknya BUMN, Ternyata Awalnya Sengketa dengan Belanda

Sejarah Terbentuknya BUMN, Ternyata Awalnya Sengketa dengan Belanda

Kolonel Soeprayogi, diangkat sebagai menteri urusan stabilisasi ekonomi oleh Presiden Sukarno, memainkan peran kunci dalam peraturan untuk pengambilan keputusan

Baca Selengkapnya
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Klaim Reformasi Birokrasi 2023 Berhasil, Buktikan dengan Turunnya Angka Kemiskinan

Pemerintah Klaim Reformasi Birokrasi 2023 Berhasil, Buktikan dengan Turunnya Angka Kemiskinan

Melalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.

Baca Selengkapnya
Momen Lawas Presiden Soeharto Meresmikan Pabrik, Tak Tanggung-tanggung Jumlahnya 275 Pabrik

Momen Lawas Presiden Soeharto Meresmikan Pabrik, Tak Tanggung-tanggung Jumlahnya 275 Pabrik

Presiden ke-2 RI resmikan 275 pabrik di 21 provinsi secara serentak.

Baca Selengkapnya
Inilah Presiden Indonesia Usia Tertua saat Dilantik, Umurnya di Atas 60 Tahun

Inilah Presiden Indonesia Usia Tertua saat Dilantik, Umurnya di Atas 60 Tahun

Dari 7 Presiden yang memimpin Indonesia, BJ Habibie lah kepala negara RI tertua ketika dilantik yakni 61 tahun.

Baca Selengkapnya