Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Indef beberkan kerugian perpanjangan libur Lebaran 2018

Indef beberkan kerugian perpanjangan libur Lebaran 2018 sholat IED. ©2012 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Panjangnya rencana libur Lebaran 2018 yang ditetapkan pemerintah mendapat respons dari berbagai pihak. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) maupun Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) sudah mengeluarkan sikap menolak dan meminta ada revisi.

Tak cuma pengusaha besar saja yang melontarkan keberatan. Para pengusaha kecil, seperti pemilik restoran atau pengusaha kuliner, juga berharap agar libur Lebaran seperti tahun-tahun sebelumnya. Dengan begitu tidak perlu ada perubahan rencana usaha karena untuk libur karyawan, sudah dirancang jauh-jauh hari dengan manajemen.

Ekonom Indef, Bhima Yudhistira menambahkan, kebijakan perpanjangan cuti bersama terkesan dilakukan secara mendadak tanpa adanya koordinasi dengan para pengusaha. Padahal implikasi lama cuti bersama akan mempengaruhi sebagian besar aktivitas bisnis perusahaan khususnya ekspor-impor, investasi dan produksi sektor industri.

"Memang, disatu sisi lama cuti Lebaran akan mendorong orang untuk lebih banyak mengeluarkan uangnya untuk belanja barang. Ini sebagai langkah mengantisipasi penurunan pertumbuhan sektor ritel seperti yang terjadi pada Lebaran tahun lalu di mana ritel hanya tumbuh 5 persen," tegas Bhima, dalam siaran pers, Rabu (2/5).

Tapi dari sisi kerugiannya ternyata lebih besar. Komponen ekspor menyumbang 20 persen terhadap PDB, impor kontribusinya 19 persen dan investasi cukup besar yakni 32 persen. Jika ditotal, perpanjangan cuti akan berpengaruh terhadap 71 persen dari komponen PDB.

Birokrasi yang mengurus izin ekspor-impor dan investasi ketika libur sangat mengganggu aktivitas bisnis. Investasi menjadi terhambat dan memerlukan waktu yang lebih lama. Jalan yang biasa dilalui transportasi logistik pun terpaksa dialihfungsikan untuk menssuport arus mudik Lebaran, sehingga truk tidak bisa beroperasi normal.

Belum lagi, rencana produksi pengusaha juga akan berubah drastis, target untuk memenuhi stok bulan Lebaran harus dilakukan lebih cepat. Padahal saat ini biaya impor bahan baku meningkat karena kurs rupiah sedang melemah. Beban produksi akhirnya meningkat.

Kata Bhima, idealnya sebelum membuat keputusan cuti bersama harusnya ada dialog yang intens dengan asosiasi pengusaha, serta mitigasi resiko yang ditimbulkan akibat adanya kebijakan tersebut.

"Boleh boleh saja misalkan perpanjang libur tapi syaratnya pengurusan izin ekspor-impor dan investasi pun harusnya lebih cepat dengan penambahan shift kerja. 1 bulan sebelum cuti bersama, saya sarankan birokrasi yang berhubungan dengan aktivitas bisnis perlu buka 24 jam dalam sehari. Itu kompensasi yang harusnya disiapkan Pemerintah kalau tak mau Negara kehilangan potensi penerimaan pajak akibat terganggunya aktivitas bisnis," tegas Bhima.

Sementara itu, Naufal DioSep Chandra, pengusaha kuliner sekaligus pemilik Bittersweet Resto di Bogor, mengemukakan, kebijakan libur tambahan yang dilakukan mendadak oleh pemerintah, akan cukup merepotkan karena sebagai pemilik usaha, dia harus menyesuaikan lagi urusan penataan libur dan operasional usaha dengan manajemen. Padahal, namanya pengusaha, pasti punya target.

Belum lagi, penambahan libur tentu saja sedikit banyak akan berpengaruh pada usaha terutama dari sisi pemasukan. Semakin panjang libur, tentu saja waktu operasional usaha berkurang karena karyawan juga masih menikmati libur sehingga usaha harus tutup sementara. Atau kalau pun buka, harus bergiliran, sehingga pelayanan bisa kurang optimal.

"Sebagai pengusaha, tentu kami berharap pemerintah bisa menimbang lagi kebijakan penambahan libur. Karena kan, kebijakan penambahan libur cukup mendadak. Sementara kami, sudah jauh jauh hari menghitung waktu libur maupun operasional usaha," ujar Naufal, kepada media, Rabu (2/5).

Naufal yang sudah tahunan merintis usaha kuliner, juga setuju dengan pandangan yang disampaikan Kadin maupun Apindo, agar mengubah keputusan penambahan cuti bersama Lebaran 2018 sebanyak tiga hari. Cuti bersama Lebaran seperti tahun-tahun sebelumnya, dua hari sebelum dan dua hari sesudah Lebaran. Itu sudah cukup, karena kalau yang sekarang kepanjangan, totalnya 9 hari.

Untuk diketahui, dengan keputusan penambahan libur, maka cuti bersamanya menjadi tanggal 11, 12, 13, 14, 18, 19 dan 20 Juni 2018. Libur Idul Fitri sendiri jatuh pada tanggal 15-16 Juni 2018 di hari Jumat dan Sabtu.

Naufal menilai, jika libur terlalu lama, dari sisi produktivitas baik pengusaha maupun pekerja bisa drop. Padahal, baik pengusaha maupun pekerja, juga sama-sama berpikir agar roda ekonomi, roda usaha tetap berjalan. Untuk itu, jangan sampai, kebijakan justru menambah beban biaya, atau menghilangkan potensi ekonomi.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Persaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu
Persaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu

Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024

Baca Selengkapnya
Jadwal Cuti Bersama Lebaran 2024, Simak Tanggal dan Harinya
Jadwal Cuti Bersama Lebaran 2024, Simak Tanggal dan Harinya

Berikut informasi mengenai jadwal cuti bersama Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya
Stok Beras Bulog 1,4 Juta Ton, Aman untuk Libur Natal dan Tahun Baru
Stok Beras Bulog 1,4 Juta Ton, Aman untuk Libur Natal dan Tahun Baru

Pemerintah melalui Bapanas menugaskan Bulog untuk melaksanakan 2 instrumen utama untuk mengantisipasi gejolak harga beras.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jelang Lebaran, Pemerintah Impor 22.500 Ton Beras dari Kamboja
Jelang Lebaran, Pemerintah Impor 22.500 Ton Beras dari Kamboja

Impor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.

Baca Selengkapnya
Pergerakan Masyarakat Saat Lebaran 2024 Diprediksi Tembus 193,6 Juta Orang
Pergerakan Masyarakat Saat Lebaran 2024 Diprediksi Tembus 193,6 Juta Orang

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memprediksi 193,6 juta orang Indonesia melakukan perjalanan saat libur Lebaran Idulfitri 1445H/2024 Masehi.

Baca Selengkapnya
Hanya 4 Persen Karyawan Ambil Cuti Panjang saat Libur Lebaran 2024
Hanya 4 Persen Karyawan Ambil Cuti Panjang saat Libur Lebaran 2024

Ramadan dan Lebaran identik dengan penyelarasan jam kerja untuk mengakomodasi puasa, pengaturan cuti bagi karyawan yang mudik, dan pengunduran diri.

Baca Selengkapnya
Pemudik Lebaran Tahun Ini Diprediksi Bakal Naik
Pemudik Lebaran Tahun Ini Diprediksi Bakal Naik

Aan kemudian menyinggung 123 juta orang melaksanakan mudik dan dan berwisata selama libur Idulfitri 1444 H atau pada tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Jangan Sampai Salah Hitung, Ini Biaya Perlu Diperhitungkan saat Mudik dengan Kendaraan Pribadi
Jangan Sampai Salah Hitung, Ini Biaya Perlu Diperhitungkan saat Mudik dengan Kendaraan Pribadi

Kendaraan pribadi cukup banyak memakan biaya baik sebelum maupun saat melakukan perjalanan mudik Lebaran.

Baca Selengkapnya
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya