Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Harga Emas Bakal Meroket Dipicu Sentimen Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Harga Emas Bakal Meroket Dipicu Sentimen Pemangkasan Suku Bunga The Fed Emas Antam. istimewa ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Bank sentral Amerika Serikat (the Fed) diprediksi akan kembali memangkas suku bunga acuannya dalam pertemuan kebijakan moneter pada 29 sampai 30 Oktober pekan ini.

Sentimen ini menjadi katalis positif pada kenaikan harga emas. Harga emas bahkan sempat naik 1 persen sepanjang pekan lalu dan diperdagangkan di atas level USD 1.500 per troy ounce.

"Anda saat ini memiliki permintaan dari para trader 'momentum'. Perihal harga ini akan terus menjadi perhatian dari pedagang global," ungkap Direktur Pelaksana RBC Wealth Management George Gero seperti dilansir Kitco, Minggu (27/10).

Selain adanya proyeksi penurunan suku bunga Federal Reserve, ancaman resesi global yang terlihat dari data ekonomi yang melemah juga membuat harga komoditas emas terus melonjak.

"Emas naik dari level USD 1.480 per ounce. Data ekonomi Amerika Serikat yang melemah semakin besar kemungkinan The Fed untuk menurunkan suku bunga," papar Ahli Strategi Komoditas TD Sekuritas Ryan McKay.

Di sisi lain, Presiden Blue Line Futures Bill Baruch menyebut kenaikan harga emas pada Jumat (25/10) merupakan hal yang secara teknis wajar terjadi.

"Pasar tak bisa turun lebih rendah lagi. Profil habis untuk downside dan beruang tak bisa berbuat apa-apa. Dalam jangka pendek, harga emas kami lihat masih berpotensi naik lagi," kata dia.

Sementara itu, Ahli Strategi Pasar Senioe RJO Futures Phillip Streible mengungkapkan data ekonomi AS yang melemah memang benar-benar memicu untuk The Fed kembali memangkas suku bunga.

"Kami sarankan untuk menjadi sedikit lebih defensif dalam portofolio Anda," ujarnya.

Selain itu dia bilang, saat ini, banyak yang mengincar emas di level USD 1.525 sebagai resistensi utama yang perlu ditembus oleh logam mulia untuk bergerak secara signifikan lebih tinggi lagi.

“Emas harus menembus di atas USD 1.525. Jika kita dapat menutup bulan mendekati USD 1.550, ekspektasi target akhir tahun senilai USD 1.600 bisa berubah," kata Streible.

Sumber: Liputan6

Reporter: Bawono Yadika Tulus

(mdk/did)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Harga Emas Menguat akibat Keputusan Suku Bunga The Fed: Dampak Investor

Harga Emas Menguat akibat Keputusan Suku Bunga The Fed: Dampak Investor

Investor terus mencermati pernyataan hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang disampaikan pada Rabu (20/3).

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Dapat Bisikian soal The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga Acuan

Sri Mulyani Dapat Bisikian soal The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga Acuan

Saat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.

Baca Selengkapnya
Sambut Tahun 2024, Bupati Tamba Optimis Jembrana Emas 2026 Bakal Terwujud

Sambut Tahun 2024, Bupati Tamba Optimis Jembrana Emas 2026 Bakal Terwujud

Indikatornya antara lain adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang mencapai Rp 700 Miliar.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Stok Beras Bulog 1,4 Juta Ton, Aman untuk Libur Natal dan Tahun Baru

Stok Beras Bulog 1,4 Juta Ton, Aman untuk Libur Natal dan Tahun Baru

Pemerintah melalui Bapanas menugaskan Bulog untuk melaksanakan 2 instrumen utama untuk mengantisipasi gejolak harga beras.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya
Bulog Beri Sinyal Harga Beras Bakal Turun Jelang Lebaran, Ini Faktor Pemicunya

Bulog Beri Sinyal Harga Beras Bakal Turun Jelang Lebaran, Ini Faktor Pemicunya

Sejumlah wilayah sentra produksi kini telah memasuki musim panen raya.

Baca Selengkapnya
Harga Beras Meroket, Inflasi Naik Jadi 2,75 Persen di Februari 2024

Harga Beras Meroket, Inflasi Naik Jadi 2,75 Persen di Februari 2024

Harga Beras Meroket, Inflasi Naik Jadi 2,75 Persen di Februari 2024

Baca Selengkapnya
Menengok Pergerakan Saham Emiten Konsumer di Libur Akhir Tahun & Momen Kenaikan UMP

Menengok Pergerakan Saham Emiten Konsumer di Libur Akhir Tahun & Momen Kenaikan UMP

Selain dari aspek liburan, momentum kenaikan upah minimum pendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya
Kemendag Ungkap Penyebab Kenaikan Harga Bawang Putih Jelang Lebaran

Kemendag Ungkap Penyebab Kenaikan Harga Bawang Putih Jelang Lebaran

China menjadi pemicu harga bawang putih di Indonesia meroket jelang lebaran.

Baca Selengkapnya