Gandeng INKA, Swiss Investasi Rp1,4 Triliun untuk Produksi Kereta di Indonesia
Merdeka.com - Stadler Rail, perusahaan produsen kereta api Swiss, menandatangani perjanjian investasi dengan PT INKA dalam bentuk pendirian perusahaan joint venture untuk membangun pabrik kereta api di Banyuwangi, Jawa Timur.
Penandatanganan perjanjian dilakukan oleh Executive Chairman Stadler Rail Peter Spuhler dan Presiden Direktur PT INKA Budi Noviantoro, disaksikan Menteri BUMN Rini Soemarno dan Duta Besar RI di Bern, Muliaman D Hadad.
Dikutip dari Antara, Sabtu (21/9), Menteri BUMN Rini Soemarno menyatakan investasi ini sangat mendukung program pembangunan sarana transportasi di Indonesia. Mengingat volume penumpang kereta api terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Duta Besar RI di Bern menyatakan selain mendapatkan investasi dan alih teknologi serta memenuhi kebutuhan kereta api di Indonesia, produksi perusahaan joint venture ini juga mempunyai peluang besar untuk diekspor ke negara di kawasan.
Tahap pertama, total nilai investasi akan mencapai USD 100 juta atau setara Rp1,4 triliun untuk memproduksi 125 gerbong per tahun yang akan ditingkatkan menjadi 1.000 gerbang per tahun. PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan menjadi pembeli utama produksi perusahaan joint venture ini.
Sedangkan pabrik akan dibangun di area seluas 83 ha di kota Banyuwangi yang mempunyai pelabuhan laut sejauh tiga km dari lokasi pabrik. Pembangunan pabrik diperkirakan akan selesai pada 2020.
Upaya untuk mendukung pengembangan SDM guna memenuhi kebutuhan tenaga kerja industri ini, Stadler Rail akan mendirikan sekolah vokasi perkeretaapian di Indonesia.
Dubes Muliaman mengatakan kesepakatan investasi Swiss yang pertama setelah penandatanganan Indonesia-EFTA Comprehensive Economic Partnership Agreement (IE CEPA) bulan Desember 2018. Diharapkan kerjasama ini akan mendorong pula kerjasama investasi di sektor lainnya antara kedua negara.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ternyata, Perusahaan Sultan Ibrahim Iskandar Ikut Garap Proyek Kereta Cepat
Berjaya Rail merupakan perusahaan yang berafiliasi dengan Sultan Ibrahim Iskandar.
Baca SelengkapnyaDari Desa Ngijo Karanganyar, Bisa Buka Lapangan Kerja dan Ciptakan Investasi USD 10 Juta
Insentif fiskal tujuannya untuk mendorong penyerapan tenaga kerja
Baca SelengkapnyaInvestasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indonesia Tak Alami Deindustrialisasi, Ini Buktinya
Kontribusi tersebut diharapkan bisa menjadi modal utama untuk menarik lebih banyak investasi asing dengan tujuan dapat meningkatkan ekspor.
Baca SelengkapnyaBali Bakal Punya Kereta Bawah Tanah, Hubungkan Bandara Ngurah Rai Hinggga ke Canggu
Saat ini, proyek masih menunggu penyelesaian studi kelayakan yang dilaksanakan oleh perusahaan asal Korea Selatan.
Baca SelengkapnyaLebarkan Sayap Bisnis, PT PP Kini Garap Proyek Infrastruktur Asia Tenggara
Proyek pembangunan North-South Commuter Railway yang berlokasi di Filipina ini dikerjakan oleh perusahaan joint venture BUMN konstruksi RI.
Baca SelengkapnyaTotal Investasi Rp4 Triliun, Pengoperasian Tol Pamulang-Cinere-Raya Bogor Diharapkan Jokowi Kurangi Kemacetan
Jokowi menyebut jalan tol tersebut memiliki total panjang 14,8 kilometer dengan total investasi sebesar Rp4 triliun.
Baca SelengkapnyaPenumpang Kereta Api Pandalungan yang Anjlok di Sidoarjo Diantarkan Naik Bus ke Tujuan
KAI menyediakan layanan bus dari Stasiun Bangil dan Stasiun Sidoarjo untuk mengantar pelanggan menuju stasiun tujuan.
Baca SelengkapnyaMelihat Produksi Kerajinan Aksesoris Pengantin di Bantul, Omzet Mencapai Puluhan Juta Rupiah Per Bulan
Usaha yang telah dirintis sejak tahun 2009 lalu kini berkembang dan bisa mempekerjakan 10 orang karyawan
Baca Selengkapnya