Bulog Pastikan Realisasi Impor Jagung 500 Ribu Ton Rampung Akhir 2023
Impor jagung itu nantinya akan dibeli dari sejumlah negara, di antaranya Brazil, Argentina, dan Amerika Serikat (AS).
Impor jagung itu nantinya akan dibeli dari sejumlah negara, di antaranya Brazil, Argentina, dan Amerika Serikat (AS).
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso memastikan realisasi impor jagung sebanyak 500 ribu ton akan rampung pada akhir tahun 2023.
Ia menyebut impor jagung itu nantinya akan dibeli dari sejumlah negara, di antaranya Brazil, Argentina, dan Amerika Serikat (AS).
Tak lupa Bulog juga sudah memperhitungkan jumlah kebutuhan agar tidak berbarengan.
"Saya berhitung dari masa panen. Jadi jumlah kebutuhan kaitannya dengan masa panen produksi jagung. Jadi jangan sampai tabrakkan," imbuhnya.
merdeka.com
"Penyaluran sudah kita atur. Sudah ada. Nanti arahannya yang membutuhkan keoada kelompok peternak mandiri. Itu utamanya itu. Jadi tidak salah sasaran," tambahnya.
Rencana impor ini merupakan langkah strategis pemerintah membantu perternak ayam mengatasi fluktuasi harga jagung pakan.
“Tentunya kita tetap mengutamakan produksi dalam negeri, namun jika memang diperlukan dalam kondisi tertentu, intervensi pemerintah harus kita siapkan," kata Arief beberapa waktu lalu.
kata Arief.
BPN menugaskan Perum Bulog mengimpor beras sebanyak 2 juta ton untuk beras cadangan pemerintah (CBP).
Baca SelengkapnyaBulog sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah sebanyak 1,5 juta ton.
Baca SelengkapnyaPadahal kedua negara tersebut merupakan dilalui oleh garis khatulistiwa.
Baca SelengkapnyaBupati Oku Timur Raih Penghargaan dari Kemendagri dan Kemenkeu.
Baca SelengkapnyaProyek pembangunan itu akan melampaui target awal karena banyak kendala yang dihadapi selama proses pengerjaan
Baca SelengkapnyaAda dugaan kuat jika Binance tidak pernah membayar pajak atau semacamnya ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaPDIP mengaku miris melihat gudang Bulog hanya diisi beras impor.
Baca SelengkapnyaKejagung menduga ada kucuran dana yang seolah-olah untuk proyek pembangunan, namun terindikasi tidak ada hasilnya.
Baca Selengkapnya