Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Batubara Melimpah Dinilai Jadi Alasan RI Sulit Lakukan Transisi Energi

Batubara Melimpah Dinilai Jadi Alasan RI Sulit Lakukan Transisi Energi batubara. Merdeka.com

Merdeka.com - Koordinator Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Asia Tenggara, Tata Mustasya mengatakan, transisi energi bukanlah sebuah pilihan yang bisa dilakukan, tetapi sebuah keharusan. Namun demikian, Indonesia dinilai belum siap untuk langsung berjalan ke arah transisi energi karena adanya justifikasi dari melimpahnya sumber daya alam yang ada di negeri ini.

"Kita tahu kalau kita harus transisi energi, kita tahu kita tertinggal ketimbang negara lain. Tapi, karena ada pembenaran bahwa energi kita (misalnya batubara) masih banyak, kita jadi kena 'kutukan sumber daya alam'. Ketika sumber daya kita banyak, hal ini malah bikin kita tertinggal dari negara lain," ujar Tata pada Peluncuran Laporan Seri Studi Peta Jalan Transisi Energi Indonesia via YouTube Live pada Rabu (4/11).

Menurutnya, hal itu yang membuat Indonesia belum berada di jalur yang tepat untuk melakukan transisi energi, khususnya batu bara yang saat ini masih mendominasi bauran energi. "Kalau kita bicara tentang sektor kelistrikan, sekitar 54 persen dan presentasinya akan turun sedikit. Meskipun jika ditotal akan meningkat melihat susunan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) saat ini," tambahnya.

Selain adanya bauran batubara yang masih mendominasi, hambatan yang menahan adanya transisi adalah masalah regulasi. Ketidakseragaman keputusan serta belum tegasnya ketetapan peraturan tentang penggunaan energi langsung dari pemerintah membuat transisi energi masih jauh di depan mata. Fokus pemerintah dilihat lebih mengutamakan untuk membangun infrastruktur.

"Bukan soal pemerintah harus jadi radikal untuk menerapkan ini. Namun, diharapkan pemerintah dapat lebih tegas dalam membicarakan peta jalan yang jelas. Perencanaan pembangunan tambang dan lain-lain ini akan menghambat perkembangan energi terbarukan di Indonesia," ungkapnya.

Peringkat Terendah

Dalam penelitian yang dilakukan Greenpeace Indonesia, tercatat Indonesia mendapat nilai F untuk posisi energi terbarukan. Jika dibandingkan dengan negara Asia Tenggara di sekitarnya, Indonesia memiliki peringkat terendah.

"Di 2 tahun terakhir, kalau kita melihat implementasi dari kebijakan sendiri ada banyak faktor lain, seperti Indonesia dan negara-negara di sekitarnya berada pada level ekonomi sosial, dan politik yang berbeda," tambah Tata.

Salah satu negara yang cukup berhasil memanfaatkan energi matahari adalah Vietnam. Meskipun ekonomi mereka lebih tertinggal dari Indonesia, Vietnam berhasil membangun 5 Giga Watt tenaga matahari dalam kurun waktu 3 tahun. Sedangkan, Indonesia dapat membangun potensi terbesar yang berada di angka 100 Mega Watt.

Tak hanya matahari, Indonesia punya potensi tenaga angin yang dapat berpotensi dijadikan energi terbarukan. "Tapi ya itu, utilisasi potensi energi kita masih rendah. Untuk energi matahari masih 0,07 persen," imbuh Tata.

Oleh karena itu, dari pihak pengkaji maupun pemerintah diharapkan memiliki kesinambungan dalam membuat kebijakan. "Harus ada value yang sama. Kita sama-sama tahu batu bara itu destruktif. Makannya, harus ada target tertentu dari pengkaji, serta leadership yang baik dari pemerintah. Kiranya, projek transisi energi bukan hanya jadi wacana, tapi betul-betul diberi dukungan," tutup Tata.

Reporter Magang: Theniarti Ailin

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Solusi Anies untuk Transisi Energi Batu Bara yang Tidak Menimbulkan Penderitaan Rakyat
Solusi Anies untuk Transisi Energi Batu Bara yang Tidak Menimbulkan Penderitaan Rakyat

Anies mengakui transisi energi kepada yang lebih ramah lingkungan harus segera dilakukan

Baca Selengkapnya
Pemerintah Akui Indonesia Sulit Lepas dari Pembangkit Listrik Batu Bara
Pemerintah Akui Indonesia Sulit Lepas dari Pembangkit Listrik Batu Bara

Ketersediaan batu bara yang melimpah menjadikan komoditas ini sebagai penggerak perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Isu Transisi Energi Jadi Salah Satu Kunci Pemilih Muda Tentukan Presiden Selanjutnya
Ternyata, Isu Transisi Energi Jadi Salah Satu Kunci Pemilih Muda Tentukan Presiden Selanjutnya

Pemilih muda memandang isu transisi energi sangatlah mendesak untuk diselesaikan oleh Presiden dan Wakil Presiden Terpilih

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ternyata Tak Mudah Bangun Pembangkit Nuklir di Indonesia, Ini Dia Sejumlah Hambatannya
Ternyata Tak Mudah Bangun Pembangkit Nuklir di Indonesia, Ini Dia Sejumlah Hambatannya

Fokus pemerintah dalam percepatan transisi energi Indonesia masih mengarah pada pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Baca Selengkapnya
Bersaksi di Sidang Eks Dirut Pertamina, JK Jelaskan Kebijakan Pemerintah Atasi Krisis Energi
Bersaksi di Sidang Eks Dirut Pertamina, JK Jelaskan Kebijakan Pemerintah Atasi Krisis Energi

Bersaksi di Sidang Eks Dirut Pertamina, JK Jelaskan Kebijakan Pemerintah Atasi Krisis Energi

Baca Selengkapnya
Dirut PLN Resmikan Rumah Bersama Transisi Energi Indonesia, Ini Tujuannya
Dirut PLN Resmikan Rumah Bersama Transisi Energi Indonesia, Ini Tujuannya

Rumah bersama ini merupakan komitmen pemerintah untuk memperkuat kolaborasi antar kementerian/lembaga terkait untuk percepatan transisi EBT.

Baca Selengkapnya
Indonesia Kembali Gelar ISF 2024, Bawa 9 Topik Besar soal Transisi Energi hingga Ekonomi Biru
Indonesia Kembali Gelar ISF 2024, Bawa 9 Topik Besar soal Transisi Energi hingga Ekonomi Biru

Indonesia Kembali Gelar ISF 2024, Bawa 9 Topik Besar soal Transisi Energi hingga Ekonomi Biru

Baca Selengkapnya
Pemerintah Turunkan Target Bauran Energi Baru Terbarukan, Apa Dampaknya?
Pemerintah Turunkan Target Bauran Energi Baru Terbarukan, Apa Dampaknya?

Pemerintah seharusnya mengevaluasi faktor penyebab kegagalan pencapaian target investasi energi terbarukan selama ini.

Baca Selengkapnya
Indonesia Butuh Suntikan Modal Asing untuk Percepatan Transisi Energi Baru dan Terbarukan
Indonesia Butuh Suntikan Modal Asing untuk Percepatan Transisi Energi Baru dan Terbarukan

Dampak perubahan iklim global tidak hanya dirasakan oleh Indonesia, melainkan juga seluruh negara di dunia.

Baca Selengkapnya