Balas Kebijakan Trump Dinilai Tak Masuk Akal, Layanan Pos Hong Kong Hentikan Pengiriman Surat ke AS
Layanan pos tersebut menjelaskan bahwa AS akan menaikkan tarif untuk barang pos yang dimaksudkan untuk dikirim ke AS mulai 2 Mei mendatang.

Hongkong Post secara resmi menghentikan pengiriman barang ke Amerika Serikat sebagai respons terhadap keputusan AS yang menghapus perlakuan bebas bea cukai 'de minimis' untuk barang-barang yang dikirim dari Hong Kong ke AS.
Layanan pos tersebut menjelaskan bahwa AS akan menaikkan tarif untuk barang pos yang dimaksudkan untuk dikirim ke AS mulai 2 Mei mendatang.
"AS tidak masuk akal, melakukan perundingan, dan memberlakukan tarif secara sewenang-wenang. Hongkong Post jelas tidak akan memungut apa pun yang disebut tarif atas nama AS dan akan menghentikan penerimaan kiriman pos yang berisi barang yang ditujukan ke AS," demikian pernyataan dari Hongkong Post.
Surat pos permukaan (darat atau laut) ke AS akan dihentikan mulai 16 April, sementara pengiriman lewat udara akan dihentikan mulai 27 April.
"Untuk pengiriman barang ke AS, masyarakat Hong Kong harus siap membayar biaya yang sangat tinggi dan tidak masuk akal akibat tindakan AS yang sewenang-wenang dan bersifat perundungan. Barang pos lainnya yang hanya berisi dokumen tanpa barang tidak akan terpengaruh," jelas Hongkong Post.
Sebelumnya pada 2 April, Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang memperkenalkan tarif “resiprokal” terhadap impor dari negara lain.
Tarif dasar ditetapkan sebesar 10 persen. Untuk sejumlah negara, tarif yang lebih tinggi diberlakukan mulai 9 April, yang dihitung berdasarkan defisit perdagangan AS dengan negara tertentu, sehingga akan terjadi keseimbangan, daripada defisit.
Trump Vs China soal Boeing
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan bahwa "bola perang dagang" kini ada di pihak China. Trump menilai, dalam situasi ini justru China yang seharusnya kembali ke meja perundingan dagang, bukan sebaliknya.
Hal ini disampaikan Trump di Gedung Putih pada Selasa (15/4), menyusul tuduhan Trump bahwa Beijing membatalkan kesepakatan besar dengan perusahaan penerbangan AS, Boeing.
"Bola ada di tangan China. China perlu membuat kesepakatan dengan kami. Kami tidak perlu membuat kesepakatan dengan mereka,” kata Sekretaris Pers Karoline Leavitt saat membacakan pernyataan Trump dalam keterangan pers yang dilansir dari AFP.
Pernyataan ini muncul setelah laporan Bloomberg menyebut bahwa otoritas China memerintahkan maskapai nasionalnya untuk menghentikan penerimaan pesawat baru dari Boeing serta menghentikan pembelian suku cadang dan perlengkapan dari perusahaan tersebut.
Trump, melalui platform Truth Social, menyebut bahwa China telah mengingkari komitmen mereka terhadap Boeing.
"Mereka baru saja mengingkari kesepakatan besar dengan Boeing, dengan mengatakan bahwa mereka tidak akan mengambil pesawat yang sudah dikomitmenkan," tulisnya, tanpa memberikan rincian lebih lanjut mengenai kesepakatan tersebut.