1 September 2019, Bulog Mulai Salurkan Beras Program BPNT
Merdeka.com - Perum Bulog, per 1 September 2019, akan menjadi penyalur beras dalam program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Ketentuan tersebut telah resmi setelah ada penandatanganan kesepakatan dengan Kementerian Sosial (Kemensos).
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, menjelaskan program tersebut salah satu perintah Presiden Joko Widodo untuk menggenjot BPNT kepada masyarakat.
"Mulai 1 September otomatis kita menyuplai. Bapak presiden kan menginginkan penerima BPNT ini bisa merasakan manfaatnya," kata Budi Waseso di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, kemarin.
Pria yang akrab disapa Buwas tersebut menjelaskan pihaknya akan menyalurkan beras premium dan medium untuk BPNT. Penjualan beras medium dilakukan mengingat banyak masyarakat yang lebih memilih kuantitas dibandingkan dengan kualitas.
Dengan adanya beras medium, kata dia, warga bisa mendapat jatah beras lebih banyak. Menurut Budi, perbedaan beras yang didapat masyarakat bisa dua kali lipat.
Buwas menjelaskan pihaknya menjual beras medium sesuai ketentuan pemerintah sebesar sebesar Rp8.100 per kilogram (Kg). Bila dijual sampai di pasar, harga jual beras medium Bulog menjadi Rp8.600 per Kg.
"Jangan lah mereka dipaksa beli premium. Biar masyarakat memilih, ternyata kan beras medium dan premium itu bedanya cuma masalah pecahannya saja kan ya, tapi kalau sudah dimasak kan sama," kata Buwas.
Buwas menjelaskan dengan ditetapkan Bulog jadi penyalur beras BPNT diharapkan menyelesaikan masalah sirkulasi Bulog. Penugasan ini otomatis membuat program beras sejahtera (Rastra) sudah selesai dan berubah jadi BPNT 100 persen.
Dia melanjutkan ke depannya akan ada kartu sembako untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Bukan hanya memenuhi beras, tetapi kebutuhan lain seperti gula, telur.
"Maka nanti ke depan, berarti nanti sembako yang diterima masyarakat penerima manfaat," ungkap bos Bulog tersebut.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usai Pencoblosan, Bulog Kembali Salurkan Bansos Beras 10 Kg di Bogor
Penghentian penyaluran bansos beras dilakukan untuk menghindari politisasi terhadap program pemerintah.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bantah Kenaikan Harga dan Kelangkaan Beras Akibat Program Bansos Pangan, Begini Penjelasannya
Pemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.
Baca SelengkapnyaBulog Lanjutkan Program Bantuan Pangan Beras untuk Penuhi Kebutuhan Penduduk Indonesia
Keberhasilan Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Beras pada tahun 2023 kembali dilanjutkan dengan penyaluran program yang sama untuk tahun 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dirut Bulog Bantah Program Bansos Beras Jadi Pemicu Kenaikan Harga Beras
Mengingat program ini hanya ditujukan kepada 22 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang terdata di Kementerian Sosial.
Baca SelengkapnyaBeras Bulog Ditempel Stiker Prabowo-Gibran, Wapres Minta Bawaslu Selidiki Dugaan Politisasi
Beras dalam kemasan kantong plastik ukuran 5 kilogram itu merupakan cadangan beras pemerintah untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan.
Baca SelengkapnyaDirut Bulog Jelaskan Duduk Perkara Beras SPHP Memuat Stiker Capres Tertentu
Bayu menjelaskan bahwa SPHP merupakan program pemerintah melalui Badan Pangan Nasional yang dilaksanakan oleh Bulog dalam rangka menjaga stabilitas harga beras.
Baca SelengkapnyaBulog Kembali Salurkan Bantuan Pangan Beras Usai Masa Tenang Pemilu 2024
Direktur Utama Perum BULOG Bayu Krisnamurthi memantau langsung Penyaluran Bantuan Beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor (15/2).
Baca SelengkapnyaBulog Tegaskan Bantuan Pangan Bebas dari Kepentingan Apapun
Bayu Krisnamurthi menegaskan kegiatan penyaluran Bantuan Pangan Beras yang saat ini tengah disalurkan oleh Bulog bebas dari kepetingan apapun.
Baca SelengkapnyaDirut Bulog: Bantuan Pangan Tak Berhasil Turunkan Harga Beras
Dua manfaat itu menjadi bukti, meskipun tidak bisa menurunkan dan menekan harga beras secara nasional.
Baca Selengkapnya