Merdeka.com - Mataram Kuno merupakan salah satu kerajaan terbesar di Nusantara yang secara geografis berada di Jawa Tengah. Berbeda dengan corak tunggal kerajaan lain, Mataram Kuno memiliki corak dari kerajaan Hindu-Buddha.
Kerajaan ini memiliki daerah kekuasaan yang cukup luas di Jawa Tengah. Seperti halnya Gunung Merbabu, Gunung Merapi, Gunung Sumbing, dan Sindoro adalah pegunungan di sebelah utara kerajaan Mataram Kuno.
Peradaban yang luas memungkinkan adanya banyak kawasan pemukiman yang sempat berdiri. Sebuah situs yang ditemukan di lereng Gunung Sindoro menguatkan dugaan adanya pemukiman kuno megah yang tertimbun.
Situs Liyangan menjadi bukti betapa luasnya kekuasaan Kerajaan Mataram Kuno. Beberapa benda kuno hingga candi turut tertimbun di kawasan situs ini. Bagaimana potret selengkapnya? Simak informasi berikut.
Kerajaan Mataram Kuno juga dikenal dengan nama Kerajaan Medang. Berdiri pada abad ke-8 oleh Sanjaya dan dipimpin oleh Wangsa Syailendra dan Isyana.
Sebagai kerajaan dengan dua corak yang berbeda, berbagai peninggalan dari kerajaan ini turut beragam. Dua peninggalan yang terkenal adalah Candi Prambanan (Dinasti Syailendra) dan Candi Borobudur (Dinasti Syailendra).
Berdirinya Kerajaan Medang tercatat di dalam prasasti Canggal (732). Prasasti ini menulis bahwa Yawadwipa (Jawa) dahulu dipimpin oleh Raja Sanna yang arif dan adil, serta perwira yang tangkas serta bermurah hati pada rakyatnya.
Sanna tewas dalam peperangan hingga akhirnya tongkat kepemimpinan digantikan oleh keponakannya bernama Sanjaya. Sanjaya menaklukan daerah sekitar kerajaanya dan memerintah di tanahnya yang penuh kedamaian kepada semua rakyatnya.
Advertisement
Perluasan kekuasaan Kerajaan Medang ternyata juga mencapai lereng Gunung Sindoro. Seperti pada Situs Liyangan di Dusun Liyangan, Desa Purbasari, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Mengutip dari situs petabudaya.belajar.kemendikbud.go.id bahwa situs ini ditemukan pada 2005 oleh penambang pasir setempat. Masyarakat menemukan sebuah candi di kedalaman 8 meter di bawah permukaan tanah.
Penelitian selanjutnya yang dilakukan Balai Arkeologi Yogyakarta pada periode tahun 2010-2011 mengungkapkan situs tersebut sebenarnya bukan merupakan kompleks percandian. Namun merupakan sebuah desa kuno di zaman Mataram Kuno yang terkubur selama ratusan bahkan ribuan tahun.
Belakangan, ditemukan dugaan bahwa komplek tersebut merupakan pemukiman kuno karena ditemukan juga berbagai barang rumah tangga seperti gerabah, keramik cina, dan artefak.
Menurut seorang peneliti asal Belanda, Bammelen bahwa kawasan permukiman tersebut diketahui punah lantaran meletusnya Gunung Sindoro pada tahun 1600-1607.
Semua aspek di Situs Liyangan saat ini merupakan bagian dari peradaban yang sempat tertimbun pada saat itu.
Balai Arkeologi Yogyakarta memperkirakan luas kawasan Situs Liyangan mencapai 2 hektar. Namun masih dapat dimungkinkan lebih luas lagi karena banyaknya peninggalan yang masih terkubur di bawah situs tersebut.
Bukan tidak mungkin, kawasan tersebut menjadi kawasan permukiman megah yang pernah berdiri di bawah kekuasaan Kerajaan Medang.
Advertisement
Bukti pendukung adanya aktivitas masyarakat kuno di Situs Liyangan adalah ditemukan berbagai bekas lahan pertanian kuno meliputi lahan, sistem pengairan, alat pertanian, hingga tumbuhan dan bahan pangan berbentuk arang.
Selain itu terdapat juga sebuah yoni pipih bundar berdiameter 2 meter yang berperan sebagai jantung pertanian kuno karena berada di tempat yang paling tinggi. Yoni itu juga diduga sebagai pusat tempat upacara sebelum bertani.
Berbagai perkakas juga tertimbun seperti keramik, logam, batu, dan serat kain. Menurut informasi bahwa keramik tersebut berasal dari China pada masa Dinasti Tang.
[thw]30 Contoh Teka-teki Lucu & Menjebak Terbaru, Cocok jadi Ide Bermain Bersama Sahabat
Sekitar 12 Menit yang laluGema Tolak Israel di Piala Dunia U-20 Ancam Indonesia, Sanksi FIFA Sampai Pariwisata
Sekitar 26 Menit yang laluJadwal Buka Puasa 5 Ramadan 1444 H Senin 27 Maret 2023 di Indonesia
Sekitar 30 Menit yang laluVideo Lawas Soekarno Berapi-api Pidato di Yogyakarta, Perintah Kibar Bendera di Papua
Sekitar 35 Menit yang laluKata Mutiara Islami tentang Puasa, Sebuah Stimulus agar Ibadah Semakin Semangat
Sekitar 48 Menit yang lalu7 Resep Es Durian Segar & Penuh Gizi bagi Tubuh, Bisa jadi Ide Takjil
Sekitar 55 Menit yang laluJenderal TNI Rangkul Raul Bocah SD Hormat ke Jokowi, Kompak Beri Salam Komando
Sekitar 1 Jam yang laluUnik, Penjual Kopi & Gorengan di Tengah Sawah di Bayarnya Pakai Hasil Pertanian
Sekitar 1 Jam yang laluResep Menu Sayur Berkuah, Santapan Buka Puasa yang Beri Gizi untuk Tubuh
Sekitar 1 Jam yang lalu50 Kata-kata Aestetik Singkat yang Memukau, Cocok Wakili Perasaan saat Gundah
Sekitar 2 Jam yang laluTangis Warga Pecah Lepas TNI Pulang dari Papua, Momen Bocah Peluk Prajurit Penuh Haru
Sekitar 3 Jam yang laluMengenal Polisi RW, Pembongkar Prostitusi di Tambora Jakbar
Sekitar 2 Jam yang laluIntip Transformasi Pensiunan Jenderal Polri Hingga Dewasa, dari Kecil Bule & Ganteng
Sekitar 3 Jam yang laluVIDEO: Kapolda Papua Naik Pitam Anggota TNI-Polri Gugur Ditembak OTK
Sekitar 4 Jam yang laluNostalgia Jenderal Polri Nonton Boyband Westlife, Ingat saat Dilantik Perwira
Sekitar 4 Jam yang laluVIDEO: "Papa Kangen" Isi Surat Sambo & Putri Candrawathi ke Anak Tercinta
Sekitar 2 Hari yang laluSepucuk Surat Ferdy Sambo & Putri untuk Si Bungsu yang Ultah, Ada Pesan Haru
Sekitar 3 Hari yang laluPutra Bungsunya Ulang Tahun, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Tulis Pesan Haru
Sekitar 3 Hari yang laluVIDEO: Mahfud Duga Sambo Tak Akan Dieksekusi Mati, Hukuman Jadi Seumur Hidup
Sekitar 1 Minggu yang laluLPSK Cabut Perlindungan Richard Eliezer Buntut Wawancara TV, Ini Kata Pengacara
Sekitar 2 Minggu yang laluAlasan LPSK Cabut Perlindungan Bharada Richard Eliezer
Sekitar 2 Minggu yang laluLPSK Cabut Perlindungan Terhadap Bharada Richard Eliezer
Sekitar 2 Minggu yang laluCEK FAKTA: Hoaks Permintaan Terakhir Sambo Satu Sel dengan Putri Sebelum Dihukum Mati
Sekitar 2 Minggu yang laluTOP NEWS: Harta Miliaran Rafael Terbongkar | LPSK Kecewa Berat Eliezer Langgar Aturan
Sekitar 1 Minggu yang laluLPSK Cabut Perlindungan, Bharada E akan Diperlakukan Seperti Ini oleh Polisi
Sekitar 1 Minggu yang laluVIDEO: Duduk Perkara Hingga LPSK Cabut Perlindungan Buntut Eliezer Wawancara di TV
Sekitar 1 Minggu yang laluVaksin IndoVac Sudah Bisa Digunakan Sebagai Booster Kedua Masyarakat 18 Tahun ke Atas
Sekitar 2 Minggu yang laluHoaks, Kemenkes Terbitkan Artikel Pria Tak Vaksinasi Berefek pada Kualitas Sperma
Sekitar 3 Minggu yang laluBRI Liga 1: Tancap Gas di Awal Musim, Lalu Tertatih-tatih, Ada Apa dengan Borneo FC?
Sekitar 2 Jam yang laluBRI Liga 1: Jadi Tuan Rumah di Markas Arema, Persebaya Malah Wajib Membiayai Operasional
Sekitar 3 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami