Pesawat Bisa 'Kencing' di Udara, Ini Penyebabnya
Merdeka.com - Pesawat udara merupakan transportasi yang beroperasi di atas ketinggian. Melalui bahan bakar berupa avtur, pesawat akan menghasilkan tenaga sendiri sehingga dapat terbang di udara.
Namun tahukah Anda? Ternyata pesawat juga diharuskan 'kencing' atau membuang bahan bakarnya ketika di udara. Lalu apa sebenarnya yang menjadi penyebabnya? Berikut ulasannya dari berbagai sumber.
Maximum Take Off Weight
Vincent Raditya menjelaskan bahwa pesawat memiliki limitasi terutama pada bagian berat. Salah satunya adalah Maximum Take Off Weight atau batas beban yang dibawa pesawat ketika akan tinggal landas. Hal tersebut disampaikan oleh Vincent lewat video unggahan saluran Youtubenya.
Youtube/Vincent Raditya 2020 Merdeka.com
"Pesawat ini memiliki limitasi, terutama limitasi berat. Ada limitasi Take Off Weight, Maximum Take Off Weight, artinya beban yang bisa kita bawa diperkenankan untuk dibawa ketika kita akan tinggal landas," katanya.
Maximum Landing Weight
Vincent mengatakan, sebuah pesawat juga memiliki limitasi Maximum Landing Weight, yakni beban maksimal yang boleh dibawa pesawat saat akan mendarat.
Youtube/Vincent Raditya 2020 Merdeka.com
"Juga ada Maximum Landing Weight, ini adalah beban maksimal ketika pesawat ini akan mendarat. Dua-duanya sama-sama tidak boleh dilanggar," tegasnya.
Kendala Berat
Aftur yang ada pada sebuah pesawat dapat menjadi sebuah kendala jika belum terbakar banyak dan menimbulkan berat melebihi batas Maximum Take Off Weight. Maka pesawat tersebut tidak akan diizinkan untuk melakukan pendaratan dan diharuskan kembali ke tempat di mana ia melakukan Take Off.
Youtube/Vincent Raditya 2020 Merdeka.com
"Bensin saya belum ada yang terbakar, paling yang terbakar 1 ton. Jadi dari berat Take Off, 73.500 baru terbakar 1 ton misalnya, berat saat itu berarti 72,5, which is lebih tinggi dari pada Maximum Take Off Weight, nah ini adalah kendala," jelasnya.
Pilot Harus Mengusahakan Pesawat Mendarat dengan Normal
Jika pesawat dipaksakan untuk mendarat dengan berat yang melebihi limitasi yang sudah dirumuskan, maka akan sangat berbahaya. Untuk itu, pilot harus tetap mempersiapkan agar pesawat tersebut dapat mendarat dengan normal dengan cara lain.
Youtube/Vincent Raditya 2020 Merdeka.com
"Nah bagi pesawat jika kita memaksakan di luar dari limitasi maka itu akan berakibat berbahaya, so, pilot harus mempersiapkan pesawat ini untuk mendarat secara normal," kata Vincent.
Berkomunikasi dengan Air Traffic Controller
Sesuai dengan prosedur, pilot harus berkomunikasi dengan Air Traffic Controller atau Pemandu Lalu Lintas Udara yang merupakan rekan kerja terdekat pilot selama di udara, untuk menginformasikan dirinya akan kembali ke bandara tempat pesawat Take Off sebelumnya.
Youtube/Vincent Raditya 2020 Merdeka.com
"Jadi mereka akan berkomunikasi ke Air Traffic Control, menginformasikan kita akan kembali ke bandara tempat kita terbang tadi atau kita ke Take Off Alternate kah atau kita divert (dialihkan) kemana gitu," jelas Vincent.
Pesawat 'Kencing' di Udara
Menurut Vincent, pilot juga harus meminta untuk diberikan tempat agar pesawatnya dapat 'kencing' atau membuang bahan bakarnya di udara. Vincent mengatakan, seorang penumpang akan dapat melihat momen ini saat ia duduk di bagian belakang sayap pesawat.
Youtube/Vincent Raditya 2020 Merdeka.com
"Kami mohon diberikan tempat untuk membuang bahan bakar kita. Nah ciri-cirinya seperti apa sih? Kalau kalian duduk di belakang sayap kalian akan melihat di bagian belakang sayap akan mengeluarkan cairan putih. Itu adalah bahan bakar yang dibuang," jelasnya.
Tak Sampai ke Daratan dan Aman
Proses pembuangan bahan bakar ini aman dilakukan karena cairannya tidak akan sampai ke daratan karena dibuang pada ketinggian tertentu yang pada akhirnya cairan tersebut akan menguap di udara. Untuk menghindari kejadian yang tak diingingkan biasanya pesawat akan di arahkan ke daerah lautan untuk membuang bahan bakar tersebut.
Youtube/Vincent Raditya 2020 Merdeka.com
"Ketika dibuang pada ketinggian tertentu yang tinggi, cairan tersebut tidak sampai ke daratan, karena dia biasanya akan menguap, so prosedur tersebut cukup aman. Air Traffic Control akan memberikan vektor ke pesawat tersebut untuk pergi ke lautan, supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," pungkas Vincent.
(mdk/bil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapan Pesawat Terbang Masuk Bengkel? Ini Jawabannya
Dalam operasional, ternyata pesawat udara membutuhkan perawatan dan perbaikan berkala dan rutin guna menjaga kelaikannya terbang.
Baca Selengkapnya4 Cara Mengatasi Telinga Sakit saat Naik Pesawat, Pahami Penyebab dan Gejalanya Sebelum Liburan
Telinga sakit ketika naik pesawat dapat disebabkan oleh adanya perbedaan tekanan udara antara bagian dalam telinga dan luar tubuh. Begini cara mencegahnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ini Bahaya Menahan Kencing Saat Perjalanan Mudik
Menahan air kecil atau kencing saat perjalanan bisa memicu munculnya penyakit.
Baca SelengkapnyaIni Penyebab Tubuh Terasa Lemas Setelah Buang Air Besar
Usai buang air besar, tidak hanya rasa lega yang bisa kita alami, kerap kali muncul juga rasa lelah dan lemas usai melakukannya.
Baca SelengkapnyaTernyata, Ini Alasan Penumpang Pesawat Dilarang Tidur saat Lepas Landas dan Mendarat
Alasan penumpang pesawat dilarang tidur saat pesawat lepas landas dan mendarat yaitu barotrauma telinga dan keselamatan evakuasi.
Baca SelengkapnyaNaik Pesawat Ini, Setiap Penumpang akan Ditimbang Berat Badannya
Maskapai ini meminta penumpangnya untuk menaiki timbangan beserta barang bawaan mereka untuk mencatat berat badan mereka di gerbang keberangkatan.
Baca Selengkapnya9 Kondisi yang Bisa Membuatmu Lebih Sering Buang Air Besar Dibanding Biasanya
Buang air besar lebih sering dibanding biasanya bisa terjadi akibat sejumlah hal atau perubahan yang kita lakukan.
Baca SelengkapnyaKoper Pintar Pakai Baterai Litihium Tak Bisa Sembarangan di Bawa ke Pesawat, ini Aturan Terbarunya
Pengguna disarankan untuk membaca dan memahami ketentuan tersebut sebelum bepergian agar tidak mengalami kendala di bandara.
Baca Selengkapnya