Letjen Kunto Arief Melongo Lihat Anak Kampung Buat Kapal Cepat di Pelosok Desa, Habiskan Dana Fantastis
Seorang pria kampung asal Banten mampu membuat kapal cepat dengan biaya yang besar.

Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I, Letnan Jenderal Kunto Arief Wibowo beberapa waktu lalu mengunjungi pantai Tanjung Lesung, Banten. Dia bertemu dengan seorang warga yang pandai dalam membuat kapal.
Kapal tersebut dibuat dengan menggunakan kayu dan sumber daya seadanya. Meski begitu, hasilnya cukup besar dan sangat memuaskan. Kapal tersebut juga telah dilengkapi oleh mesin sehingga siap digunakan oleh warga untuk mencari ikan.
Letjen Kunto yang menyaksikan langsung kapal itu merasa kagum dan bangga. Lantas, bagaimana penampakan kapal kayu buatan anak kampung Tanjung Lesung tersebut? Simak ulasan lengkapnya sebagai berikut.
Penampakan Kapal Kayu Buatan Anak Kampung Banten

Sebuah video yang diunggah oleh channel Youtube halo biru memperlihatkan Letjen Kunto Arief Wibowo datang ke Tanjung Lesung, Banten, untuk bertemu dengan sosok pembuat kapal kayu bernama Rudi Hartono. Rudi merupakan warga kampung yang tidak duduk di bangku pendidikan.
Rudi menjelaskan semua spesifikasi kapal kepada Kunto, mulai dari desain yang ia buat sendiri, hingga mesin yang digunakan di dalam kapal agar bisa berjalan dan digunakan warga untuk menangkap ikan.
“Desain sendiri, Pak. Ini mesin pakai Mitsubishi 100 PS sebanyak 3 buah,” ucap Rudi Hartono. “Kalau untuk atas kayu jati sama mahoni,” lanjutnya.
Letjen Kunto memberikan saran kepada Rudi Hartono agar sesegera mungkin untuk membuat PT atas namanya. Tujuannya agar usaha pembuatan kapal yang dirintisnya bisa diakui oleh negara dan tidak diklaim oleh orang lain.
“Sudah ada nama PT-nya? Bikin dong. Dibantu sampai punya ini, karena ini kan biasanya suka ada yang mengklaim,” ucap Kunto.
Setelah itu, Letjen Kunto dan rombongan pun menyempatkan waktu untuk naik ke atas kapal dan melihat bagian per bagian kapal. Mulai dari mesin, baling-baling, dan lain sebagainya.
Habiskan Dana Fantastis

Pertanyaan-pertanyaan teknis Letjen Kunto tentang kapal milik Rudi Hartono pun mengerucut pada biaya pembuatan kapal. Menurut Rudi, ia menghabiskan uang sebanyak RP700 juta hanya untuk satu kapal.
“Berapa yang segini harganya?” tanya Kunto.
“Kurang lebih ini menghabiskan dana Rp700 juta, kayu semua ini, Pak. Kalau bawah fiber, Pak, kalau atas kayu, fiber murni” jawab Rudi Hartono.
Selain itu, hal yang tidak kalah penting ialah perihal waktu pembuatannya. Kapal super cepat dengan 3 mesin besar itu menghabiskan waktu sekitar 6 tahun.
Bukan tanpa alasan, selain proses pengerjaannya yang rumit, Rudi juga harus mencicil modal sedikit demi sedikit agar terkumpul uang ratusan juta. Caranya dengan mengumpulkan uang hasil menangkap ikan yang dilakukan sehari-hari.
“Ini sampai jadi begini habis waktu 6 tahun, karena permodalannya itu kan? Kalau misalnya ada modal sih paling 5 bulan,” jelas Rudi Hartono.
Sementara itu, menurut keterangan rombongan Letjen Kunto, dikatakan jika Rudi Hartono selama ini sudah berhasil membuat 15 kapal dengan berbagai jenis dan kebutuhan.
Setiap kapal memiliki tingkat kesulitannya sendiri-sendiri. Beberapa kapal yang dibuat Rudi sebelumnya digunakan warga untuk bekerja mencari ikan di tengah laut.
“Pak Rudi sudah memproduksi 15 kapal dengan jenis kapal itu mempengaruhi dari lamanya pembuatan. Kapal ini, kapal super cepat ini sudah 6 tahun pembuatannya,” jelas Danrem 064/Maulana Yusuf, Brigjen TNI Andrian Susanto.
Semua orang yang ikut dalam rombongan Letjen Kunto Arief merasa bangga dengan apa yang dilakukan oleh Rudi Hartono. Mulai dari kesabaran dan kepiawaiannya dalam menyusun kayu untuk menjadi sebuah kapal yang siap pakai.