Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kepala Diikat Handuk, Jenderal Kini Bertani Tanam Cengkih Sambil Cerita Belanda ke Indonesia

Kepala Diikat Handuk, Jenderal Kini Bertani Tanam Cengkih Sambil Cerita Belanda ke Indonesia

Kepala Diikat Handuk, Jenderal Kini Bertani Tanam Cengkih Sambil Cerita Belanda ke Indonesia

Susno Duadji mengunjungi salah satu lahan dan melakukan kegiatan menanam cengkih. Istimewanya, ia juga bercerita soal salah satu tujuan Belanda datang ke Indonesia.

Komjen Pol (Purn) Susno Duadji adalah mantan Kabareskrim Polri yang saat ini memiliki hobi bertani. Belum lama ini ia membagikan sebuah video yang lagi-lagi menarik perhatian. 
Ia mengunjungi salah satu lahan dan melakukan kegiatan menanam cengkih. Istimewanya, ia juga bercerita soal salah satu tujuan Belanda datang ke Indonesia.

Instagram/susno_duadji

Penampilan sang jenderal saat menanam cengkih pun menjadi sorotan.

Berikut ulasan selengkapnya, Kamis (21/9).

Menanam Cengkih dengan Kepala Diikat Handuk

Susno Duadji membagikan momen saat dirinya sedang melakukan aktivitas bertani. Seperti melansir dari video yang diunggah pada Instagram pribadinya @susno_duadji, sang jenderal sedang menanam cengkih di salah satu lahan. 

Dengan mengikatkan handuk di kepalanya, ia mengungkap banyak sekali manfaat dari tanaman cengkeh. 

Menanam Cengkih dengan Kepala Diikat Handuk

Mantan Kabareskrim Polri ini juga menegaskan bahwa cengkih bukan hanya bisa dimanfaatkan untuk merokok.

"Hari ini saya ingin menanam cengkih. Cengkih ini manfaatnya banyak, bukan hanya untuk merokok saja. Jadi saya menanam cengkih ini bukan nyuruh orang Indonesia untuk merokok, yang merokok ya silakan, yang tidak mau merokok ya silakan," ungkap Susno dalam videonya. 

Cerita soal Belanda datang ke Indonesia

Lebih lanjut Susno Duadji bercerita soal sejarah kedatangan Belanda ke Indonesia. Ia mengungkapkan bahwa salah satu tujuan Belanda kala itu adalah berdagang rempah.

"Belanda datang ke Indonesia, VOC datang ke Indonesia, Portugis datang ke Indonesia, Spanyol dan lain-lain mereka ingin berdagang rempah. Salah satu rempah itu adalah cengkih," kata dia.

Cerita soal Belanda datang ke Indonesia

"Cengkih di Eropa itu adalah untuk bumbu masak dan Indonesia pun kebanyakan cengkih ini untuk bumbu masak. Masakan kalau pakai bumbu cengkih, sedaaap! Apalagi kalau untuk ramuan-ramuan obat juga pakai cengkih," tutur dia.

Instagram/susno_duadji

Kepala Diikat Handuk, Jenderal Kini Bertani Tanam Cengkih Sambil Cerita Belanda ke Indonesia

Menurut Susno, apabila cengkih yang ditanam mendapatkan perawatan dengan baik maka akan berbunga dalam jangka waktu kurang lebih 3-4 tahun.

Sekilas Tentang Susno Duadji
Susno Duadji merupakan mantan Kabareskrim Polri dengan pangkat Komisaris Jenderal (Komjen) polisi. Ia menjabat sebagai Kabareskrim Polri sejak 24 Oktober 2008 lalu hingga 24 November 2009.

Sebelumnya ia juga sempat mengemban tugas sebagai Wakil Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan Kapolda Jawa Barat. Semasa menjabat sebagai Kapolda Jabar di tahun 2008, ia sempat terjerat kasus korupsi.

Atas kasus korupsi PT Salmah Arowana Lestari dan korupsi dana pengamanan Pilkada Jabar, membuat sang jenderal pernah divonis oleh majelis hakim pada Kamis, 24 Maret 2011 lalu.

Ia pun bebas usai menjalani hukuman penjara selama 3,5 tahun di LP kelas II A, Cibinong, Jawa Barat. Kini ia memilih untuk mengisi kegiatan sehari-harinya dengan bertani.

Belanda akan Kembalikan Harta Karun Indonesia yang Dijarah Pada Masa Penjajahan
Belanda akan Kembalikan Harta Karun Indonesia yang Dijarah Pada Masa Penjajahan

Pemerintah Belanda akan mengembalikan ratusan artefak berharga yang diambil dari Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kejinya Pasukan Belanda di Aceh Bunuh Warga Satu Desa, 1 Anak Kecil Disisakan Ini potretnya
Kejinya Pasukan Belanda di Aceh Bunuh Warga Satu Desa, 1 Anak Kecil Disisakan Ini potretnya

KIsah pembantaian masyarakat Aceh oleh penjajah Belanda.

Baca Selengkapnya
Penuh Bahaya, Kisah Kakek Anies Baswedan Bawa Surat 'Sakti' dari Mesir ke Tanah Air
Penuh Bahaya, Kisah Kakek Anies Baswedan Bawa Surat 'Sakti' dari Mesir ke Tanah Air

Dua tahun pascakemerdekaan Indonesia, Menteri Muda Penerangan AR Baswedan, Menteri Muda Luar Negeri H Agus Salim dan rombongan delegas berangkat ke sejumlah negara timur tengah untuk mencari dukungan dan pengakuan negara lain atas kemerdekaan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Digelar di Tempat Bersejarah, Menengok Meriahnya Perayaan HUT ke-78 RI di Korsel
Digelar di Tempat Bersejarah, Menengok Meriahnya Perayaan HUT ke-78 RI di Korsel

Kemeriahan perayaan HUT ke 78 RI tak cuma di Indonesia. Warga Indonesia yang tengah merantau ke berbagai pelosok negeri juga ikut memeriahkan.

Baca Selengkapnya
Perindo Usulkan TGB Jadi Cawapres Ganjar Pranowo
Perindo Usulkan TGB Jadi Cawapres Ganjar Pranowo

TGB juga merupakan sosok ulama yang nasionalis, hal itu sejalan dengan pemikiran partai Perindo dan ingin mewujudkan cita-cita untuk bangsa Indonesia.

Baca Selengkapnya
Menteri Bahlil Kesal Ada Negara-Negara yang Tak Senang Indonesia Maju
Menteri Bahlil Kesal Ada Negara-Negara yang Tak Senang Indonesia Maju

Ada beberapa negara yang tak setuju dengan berbagai kebijakan pemerintah Indonesia.

Baca Selengkapnya
Dibangun Tanpa Tiang Penyangga, Jembatan Ini Hanya Ada di Indonesia dan Belanda
Dibangun Tanpa Tiang Penyangga, Jembatan Ini Hanya Ada di Indonesia dan Belanda

Jembatan Mbeling adalah jembatan perlintasan kereta api yang dibangun tanpa tiang penyangga.

Baca Selengkapnya
Berhenti Berlayar, Pria Ini Sukses Bertani Terong Ungu di Desa 'Dapat Untung Banyak Bisa Kaya'
Berhenti Berlayar, Pria Ini Sukses Bertani Terong Ungu di Desa 'Dapat Untung Banyak Bisa Kaya'

Ia memilih kembali ke desa untuk tujuan yang tak terduga. Ternyata keputusannya benar-benar mengubah nasibnya.

Baca Selengkapnya
Tentara Bayaran Seperti Wagner, Pernah Ikut Perang di Indonesia
Tentara Bayaran Seperti Wagner, Pernah Ikut Perang di Indonesia

Tentara bayaran seperti Wagner, sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Di Indonesia, pasukan ini pernah ikut perang.

Baca Selengkapnya