Kejinya Pasukan Belanda di Aceh Bunuh Warga Satu Desa, 1 Anak Kecil Disisakan Ini potretnya
KIsah pembantaian masyarakat Aceh oleh penjajah Belanda.
sejarah![Kejinya Pasukan Belanda di Aceh Bunuh Warga Satu Desa, 1 Anak Kecil Disisakan Ini potretnya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsCover/2023/8/17/1692207238943-77vol.jpeg)
KIsah pembantaian masyarakat Aceh oleh penjajah Belanda.
![Kejinya Pasukan Belanda di Aceh Bunuh Warga Satu Desa, 1 Anak Kecil Disisakan Ini potretnya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/8/17/1692206678365-nl04q.jpeg)
Kejinya Pasukan Belanda di Aceh Bunuh Warga Satu Desa, 1 Anak Kecil Disisakan Ini potretnya
Kisah tragis ribuan rakyat Gayo di Kuta Reh, Aceh menjadi salah satu catatan kelam bagi bangsa Indonesia.
Pada tahun 1904 pasukan Belanda yang dipimpin G.C. Ernst van Daalen, pernah melakukan pembantaian besar-besaran di Aceh. Sebuah foto merekam potret keji pasukan Daalen usai membunuh ribuan warga dan hanya menyisakan satu anak kecil, beredar di media sosial. Simak ulasannya:
- Buntut Lansia di Banyuwangi Perkosa Anak 5 Tahun, Korban Kesakitan dan Alami Trauma Berat
- Anies Bocorkan Obrolannya dengan Ganjar saat Haji di Mekah
- Kepala Diikat Handuk, Jenderal Kini Bertani Tanam Cengkih Sambil Cerita Belanda ke Indonesia
- Pembunuh Lansia di Bekasi Tertangkap, Mengaku Bunuh Korban karena Cemburu
- Bulog Komitmen Lakukan Usaha untuk Stabilkan Harga Pangan
- Polda Jabar Bongkar Sindikat Penyedia Judi Online Asal Kamboja, Perputaran Uang Tembus Rp356 Miliar
Melansir dari laman Instagram @littleproject.idn, membagikan foto masyarakat Gayo yang menjadi korban kekejian Daalen.
![Kejinya Pasukan Belanda di Aceh Bunuh Warga Satu Desa, 1 Anak Kecil Disisakan Ini potretnya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/8/17/1692206842207-qw7irj.jpeg)
Daalen terlihat berpose di antara tumpukan mayat. Mirisnya, ia tampak menyisakkan satu anak laki-laki yang sengaja tidak dibunuh.
![Tragedi yang terjadi pada tahun 1904 itu merupakan pembantaian sipil terbesar dalam sejarah perang Aceh dengan Belanda.](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/8/17/1692206865574-otedj.jpeg)
Tragedi yang terjadi pada tahun 1904 itu merupakan pembantaian sipil terbesar dalam sejarah perang Aceh dengan Belanda.
Pada saat itu, pasukan Belanda yang dipimpin Ernst van Daalen memiliki misi menaklukkan Aceh dan tanah Batak.
Daalen melakukan perjalanan dengan membawa pasukan Marsose.
Pasukan tersebut terdiri dari preman pribumi yang rela berperang untuk Belanda demi uang.
![Pada saat itu, pasukan Belanda yang dipimpin Ernst van Daalen memiliki misi menaklukkan Aceh dan tanah Batak.](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/8/17/1692206967501-jn6bq.jpeg)
Seusai menaklukkan daerah pesisir Aceh, Belanda mulai menyisir pedalaman tempat suku Gayo dan Alas hidup damai. Perbuatan paling keji yang dilakukan Daalen dan pasukannya adalah melakukan pembantaian warga di Benteng Kuta Reh terletak di Kecamatan Bambel, Kabupaten Aceh Tenggara saat ini.
Belanda Minta Rakyat Aceh Tunduk
Dalam keterangan, disebutkan jika pada saat itu Belanda meminta rakyat Gayo dan Alas untuk tunduk dan melapor pada penjajah sebagai bukti telah menyerah. Namun, keinginan tersebut ternyata tak digubris oleh masyarakat Aceh. Di Kuta Reh, warga bahkan berkumpul membentengi diri berbekal senjata seadanya.
![Mereka mempertahankan wilayahnya sembari melantunkan shalawat dan ayat-ayat suci Al-Quran. <br /><br />Namun sayang, pasukan Daalen dengan keji membunuh ribuan rakyat Gayo.](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/8/17/1692207081540-ecjfw.jpeg)
Mereka mempertahankan wilayahnya sembari melantunkan shalawat dan ayat-ayat suci Al-Quran.
Namun sayang, pasukan Daalen dengan keji membunuh ribuan rakyat Gayo.
![Ribuan Orang Tewas](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/8/17/1692207121677-zxdj8.jpeg)
Ribuan Orang Tewas
Melansir dari laman acehinfo, mengenai jumlah korban dalam tragedi tersebut memiliki beberapa versi.
H C Zentgraaff dalam buku Atjeh menyebutkan jumlah rakyat Gayo yang dibantai sekitar 2.992 orang, terdiri dari 1.773 laki-laki dan 1.149 perempuan.
Sementara dalam buku The Dutch Colonial War In Aceh korban pembantaian di Kuta Reh berjumlah 516 orang, termasuk di dalamnya 248 perempuan dan anak-anak.
![H C Zentgraaff dalam buku Atjeh menyebutkan jumlah rakyat Gayo yang dibantai sekitar 2.992 orang, terdiri dari 1.773 laki-laki dan 1.149 perempuan.](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/8/17/1692207170855-be6id.jpeg)
![Namun, foto-foto dalam buku Kempes yang beredar di media sosial jelas memperlihatkan bagaimana ribuan mayat bergelimpanan dalam benteng Kuta Reh, dan hanya menyisakkan seorang anak kecil saja.](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/8/17/1692207214904-v1yki.jpeg)