Survei Markplus Ungkap Brand e-Commerce yang Populer di Segmen Perempuan
Merdeka.com - MarkPlus Inc, perusahaan konsultan marketing serta riset, kembali menggelar riset dengan judul Women and e-Commerce Survey 2019 #UntukPerempuan. Riset ini ingin melihat brand e-commerce mana saja yang menjadi favorit perempuan, serta seberapa jauh e-commerce mempermudah kehidupan atau memberdayakan segmen tersebut.
Pertimbangan riset ini, kehadiran e-commerce selaku platform belanja online, tentu memiliki benefit dan memberikan pengalaman transaksi berbeda dibanding membeli langsung di gerai atau offline.
"Termasuk juga behaviour atau perilaku berbelanja di platform online tersebut. Apa yang mendorong para perempuan bertransaksi di e-commerce hingga seperti apa e-commerce bisa mempermudah hidup mereka," ujar Head of Communication, Hi-Tech, and Media Industry MarkPlus Inc, Rhesa Dwi Prabowo, selaku penanggung jawab riset di Jakarta.
-
Siapa yang melakukan riset tentang kepuasan berbelanja online di e-commerce? Melihat situasi pasar digital di awal tahun 2024 yang terus bergerak mengikuti perkembangan kebutuhan dan preferensi masyarakat, IPSOS melakukan riset dengan tajuk ”Pengalaman dan Kepuasan Belanja Online di E-commerce”.
-
Siapa yang mengatakan bahwa Shopee telah berhasil menciptakan pasar yang positif untuk UMKM dan brand lokal di Indonesia? Monica Vionna, Director of Marketing Growth Shopee Indonesia mengungkapkan pihaknya bangga dalam semester awal ini Shopee dapat berkontribusi menciptakan pasar yang positif, bahkan tidak hanya kepada para pelaku usaha lokal di pusat-pusat perkotaan tetapi juga di daerah.
-
Bagaimana cara membangun branding online shop yang kuat? Membangun merek yang menarik untuk toko online memerlukan kombinasi strategi yang baik dan konsistensi dalam menghadirkan pesan dan pengalaman kepada pelanggan.
-
Apa yang menjadi faktor utama Shopee unggul dalam kepuasan berbelanja online? Keunggulan Shopee dalam tingkat kepuasan, didukung oleh data, dimana Shopee (62%) menjadi pilihan pertama untuk direkomendasikan oleh konsumen kepada kerabat dekatnya, diikuti oleh Tokopedia (46%), TikTok Shop (42%), dan Lazada (36%).
Shopee Unggul
Dari sisi brand mana yang menjadi pilihan dan top of mind perempuan, pemain-pemain besar seperti Shopee, Tokopedia, sampai Zalora menjadi brand besar yang sering disebut namanya dalam survei. Secara umum, dari semua brand e-commerce, Shopee berhasil mengungguli brand lain dengan persentase 56 persen dari total responden survei. Setelah itu diikuti oleh Tokopedia dan Lazada dengan persentase 16,3 persen dan 11,8 persen.
Untuk pilihan brand e-commerce yang bergerak di bidang fashion pun, sebagai salah satu interest perempuan dalam berbelanja, Shopee tetap menjadi pilihan utama, meskiada brand khusus fashion seperti Zalora. Shopee meraih persentase sebanyak 50,2 persen, sedangkan Zalora berada di posisi kedua dengan 9,5 persen. Diikuti Lazada dengan 8,8 persen.
Terbukti ada 3 faktor utama pemicu perempuan merekomendasikan sebuah brand e-commerce kepada rekannya. Pertama, banyak promo, lalu harga produk lebih murah, dan faktor gratis ongkos kirim. Namun, jika dilihat dari sisi manfaat berbelanja lewat e-commerce, mayoritas perempuan dalam survei setuju kehadiran platform belanja online tersebut mempermudah bertransaksi dibanding harus ke toko langsung.
"Bisa dilakukan di mana saja dan hemat waktu. Hal ini tentu menarik, karena bukan faktor harga terjangkau yang menjadi pertimbangan utama berbelanja online. Tapi ketika merekomendasikan brand, harga jadi salah satu faktor utama," ujar Rhesa.
Karena harga tentu saja menjadi faktor utama yang membuat seberapa banyak perempuan menghabiskan uang ketika belanja di e-commerce. Dilihat dari usia, perempuan 18 sampai 41 tahun menghabiskan kurang dari Rp 250.000 sekali transaksi.
Berbeda dengan usia 42 sampai 55 tahun, yang menghabiskan uang Rp 250.000 sampai Rp 500.000 dalam sekali transaksi. Namun demikian, frekuensi berbelanja di e-commerce bagi perempuan setengah baya ini tidak sesering perempuan usia 18 sampai 41 tahun.
Riset ini dilakukan dengan responden sekitar 1.200 sampel meliputi wilayah di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, sampai Bali. Rentang usia yang diambil mulai dari 18 tahun sampai 55 tahun. Mayoritas ada di kisaran 24 sampai 29 tahun dengan mata pencaharian sebagai karyawan swasta. Dari waktunya, riset dilakukan pada bulan Februari 2019.
(mdk/sya)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasilnya ditemukan bahwa Shopee (62 persen) menjadi pilihan pertama yang direkomendasikan konsumen kepada kerabat, diikuti Tokopedia (46 persen) dan lainnya.
Baca SelengkapnyaIPSOS melakukan riset dengan tajuk Pengalaman dan Kepuasan Belanja Online di E-commerce.
Baca Selengkapnya50% UMKM atau lebih dari setengah total responden memilih Shopee sebagai platform utama.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tren digitalisasi manajemen rantai pasok akan terus bertumbuh karena transformasi digital telah menjadi bagian dari perencanaan strategi jangka panjang.
Baca Selengkapnya79,8 persen responden mengaku telah mantap dengan pilihannya tersebut.
Baca SelengkapnyaDi era digital seperti sekarang ini menjadi konsumen cerdas memerlukan pemahaman yang baik tentang hak dan kewajiban konsumen.
Baca SelengkapnyaGaransi Bebas Pengembalian memungkinkan pembeli mengembalikan barang ke penjual dengan alasan berubah pikiran.
Baca SelengkapnyaYuk, ketahui beberapa jenis iklan yang bisa dilakukan melalui platform digital.
Baca SelengkapnyaTingkat keterpilihan Komeng berada di posisi ketiga dengan hasil 17,6 persen.
Baca Selengkapnya