Nasib Raksasa Media Sosial Kala Pandemi, Pengguna Naik Namun Iklan Turun
Merdeka.com - Di tengah pandemi, penggunaan media sosial akan makin menanjak mengingat anjuran physical distancing dan work from home. Seperti Twitter, jumlah pengguna hariannya melonjak hingga 166 juta pelanggan.
Melansir The Verge, hal ini dikarenakan banyak orang yang berbondong-bondong datang ke platform Twitter untuk mengetahui berita terbaru tentang pandemi corona virus.
Lonjakan pengguna ini adalah yang terbesar dalam sejarah Twitter, di mana tahun lalu jumlah pengguna hariannya hanya 134 juta pengguna.
Namun pertumbuhan ini tak cukup untuk mengimbangi penurunan iklan karena pademi. Hal ini bahkan disebut bakal bermasalah di masa depan untuk sang CEO Jack Dorsey yang harus mempertanggungjawabkannya di depan investor.
Dicatat bahwa pendapatan iklan Twitter mulai berantakan sejak Maret 2020. Sejak 11 Maret, penurunan pendapatan iklan secara tahun-ke-tahun Twitter mengalami penurunan 27 persen. Estimasi kerugiannya antara 20 hingga 80 juta Dollar. Ini adalah kerugian pertama sejak 2017 silam.
Masalah Twitter Lebih Serius
Media sosial lain mengalai masalah serupa, katakanlah Snap dan Facebook. Bedanya, pendapatan keduanya masih bisa dibilang baik.
Sebaliknya, Twitter tidak bisa menawarkan proyeksi tentang bagaimana hal ini diperbaiki di kuartal berikutnya, karena pandemi dan jalannya ekonomi global masih belum bisa diprediksi.
Bahkan disebut, kondisi ini adalah "ketidakpastian yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan kondisi pasar yang cepat berubah."
Hal ini disebut dapat mengancam posisi Jack sebagai CEO. Sebelum adanya pandemi, Bloomberg melaporkan bahwa investor memberi target pendapatan dan jumlah pengguna, yang jika tidak bisa dipenuhi, CEO bisa diganti atau Twitter bisa dijual.
Facebook Juga Alami Hal Serupa
Seperti Twitter, Facebook mengalami peningkatan pengguna dengan rata-rata lebih dari 1,73 miliar pengguna aktif harian di bulan Maret. Hal ini berdasarkan laporan kuartal Facebook di tahun 2020.
Angka ini naik 1,66 miliar dari kuartal sebelumnya, yang mana ini adalah lonjakan sangat fantastis.
Di seluruh 'keluarga' aplikasinya yang mencakup Facebook, Instagram, Messenger, dan WhatsApp, pengguna aktif harian juga naik menjadi 2,36 miliar. Selain itu, untuk pertama kalinya, aktivitas bulanannya melonjak hingga 3 miliar.
Meski jumlah penguna naik pesat, Facebook melaporkan bahwa terdapat "penurunan signifikan dalam permintaan iklan." Facebook sendiri sempat mengklaim bahwa pendapatan iklan akan terpukul meski penggunaan internet secara keseluruhan melonjak pesat.
"Bisnis kami telah terkena dampak pandemi COVID-19 dan seperti semua perusahaan, kami menghadapi periode ketidakpastian yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam prospek bisnis kami," tulis Facebook dalam pernyataannya.
Namun meski dengan dampak negatif Covid-19, pendapatan Facebook masih aik 18 persen dari kuartal yang sama tahun lalu. Pendapatannya tumbuh menjadi USD 17,7 miliar.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaMelalui akun media sosialnya, Kapolri menyebut NU menjadi salah satu pilar bangsa dalam mengisi kemerdekaan
Baca SelengkapnyaPatroli siber itu bertujuan untuk memastikan tidak ada aktivitas kampanye dalam media sosial yang terdaftar
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Meski dirasa cukup receh di kalangan generasi muda, namun nyatanya tebak-tebakan lucu ala bapak-bapak justru tetap bisa menghadirkan gelak tawa.
Baca SelengkapnyaPengawasan media sosial menjadi salah satu hal yang didalami oleh Bawaslu.
Baca SelengkapnyaTak disangka prajurit TNI Sersan Satu ini jatuh cinta kepada wanita asal Pekanbaru, Riau hingga berhasil menikahinya. Bagaimana cerita menariknya?
Baca SelengkapnyaPantun terima kasih lucu untuk orang-orang terdekat bisa diberikan langsung atau melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaDi media sosial, muncul lelucon satir dengan narasi menjadi anggota KPPS setara dengan anggota Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Baca SelengkapnyaPasangan calon nomor urut 02 sudah diketahui publik memiliki pendanaan cukup besar selama melakukan kampanye.
Baca Selengkapnya